Zaweel menunggu balasan dari Haziya, dia menanyakan bagaimana keadaan perempuan itu sekarang. Namun, sejak usai magrib tadi dia mengirimkan pesan belum juga kunjung dibalas. "Makin tampan saja, Nak Zaweel," puji mama Safia menyambut kedatangan mereka bertiga. Safia juga menyapa mereka, dia sangat senang karena Zaweel menyempatkan diri untuk hadir dan memenuhi undangan makan malam ini. Zaweel hanya tersenyum getir, meski raganya di rumah Safia, tetapi jiwa dan pikirannya melayang ke Haziya. "Makasih, Mas, mau hadir." "Ayo, masuk!" Mama Safia mempersilakan semuanya memasuki ruang tamu, lalu diajak ke ruang makan karena sudah waktu makan malam. "Langsung ke ruang makan saja, ya, sudah waktu makan malam. Yuk!" Sekar menuntun Monika untuk duduk di kursi. "Safia, ayo duduk di sini!" Sekar menunjuk kursi di sebelah Zaweel. Se
Read more