“Kalau kamu betul-betul berterima kasih padaku, cobalah makan roti yang tadi kubawa. Minimal, perutmu harus terisi supaya tidak masuk angin. Aku tidak mau kamu sampai sakit, Ken. Atau, kamu mau makan yang lain?” respons Maxim.Kendra memandang lelaki itu selama beberapa detik sebelum akhirnya menjawab dengan suara agak serak, “Aku mau makan roti saja.”Maxim benar-benar lega saat Kendra akhirnya menyantap sebuah roti isi abon. Sementara dirinya sendiri memilih roti kismis dan roti kelapa. Setelah itu, mereka pun melanjutkan perjalanan.“Kamu tidur saja, Ken. Nanti kalau sudah sampai, akan kubangunkan,” saran Maxim.“Mana mungkin aku bisa tidur saat ini?” desah Kendra.Maxim akhirnya tak berkomentar. Sepanjang perjalanan, mereka nyaris berdiam diri. Keduanya cuma sesekali bertukar kata. Meski ingin menghibur Kendra, Maxim tak tahu caranya. Saat itu, dia begitu iri pada kedua saudara lelakinya yang jauh
Read more