Sampai di pintu dapur, Deondra tak melihat tanda-tanda gadis itu. Hanya ada beberapa pelayan yang sudah kembali memenuhi rumahnya. Mungkin Arinda istirahat, dari semalam dia melakukan semua tugas-tugas ini seorang diri. "Ada yang Anda butuhkan, Tuan Muda?" tanya Kepala Pelayan, menghampirinya di dekat pintu. "Kau melihat Arinda?""Oh, dia sedang bersiap-siap. Katanya ingin membeli sesuatu di luar. Dia sakit, wajahnya lumayan pucat tadi," ucapnya sopan. Deondra diam, menimbang sesuatu. Sekilas, di lihatnya gadis itu melangkah ke arah depan. Deondra berbalik, mengikuti langkahnya yang mulai sampai di pintu depan. Arinda yang tak menyadari langkahnya di ikuti Deondra terlihat tenang, dia menyeka keringat di dahinya dan memegang perutnya yang sedikit sakit. "Mau kemana?" Deondra bertanya, menghadang langkahnya ketika baru keluar dari pintu. Arinda yang tengah meremas perutnya menengadah, di hadapannya Deondra sudah
Last Updated : 2021-06-21 Read more