Home / Romansa / Jerat Cinta CEO Mesum / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Jerat Cinta CEO Mesum: Chapter 111 - Chapter 120

524 Chapters

Bab 110. Semakin Membenci

Gilang berlari, lalu menarik tangan Naya, tapi karena tubuh laki-laki tampan itu tidak seimbang saat menahan tubuh mantan kekasihnya, akhirnya mereka terjatuh, dan kepalanya membentur trotoar jalan.Naya segera bangun dari tubuh laki-laki yang dicintainya itu. Gilang pun ikut bangun dan terduduk, lalu menangkup wajah gadis yang dicintainya."Kamu nggak apa-apa, Nay?" tanya Gilang dengan nada yang begitu cemas.Ia memutar kepala mantan kekasihnya untuk memeriksa apakah ada yang terluka."Aku nggak apa-apa," jawab Naya pelan sambil menundukkan wajahnya.Ia tidak mau melihat wajah laki-laki yang telah menyakiti hatinya itu."Syukurlah," ucap Gilang yang merasa lega mendengarnya.Saat Gilang hendak bangun, tiba-tiba sebuah mobil berhenti di samping mereka yang masih terduduk di pinggir jalan. Sehingga Naya mendongakkan wajahnya untuk melihat siapa yang datang.Ketika itu pula ia melihat darah mengucur dari kening laki-laki yang dic
last updateLast Updated : 2021-09-06
Read more

111. Wanita Bayaran

Naya membuka pesan yang masuk dari sahabat baiknya. Lalu membacanya.'Nay, lo pasti benci banget sama gue, tapi tolong beri gue kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Gue janji setelah ini, akan pergi jauh dari hidup lo.'Naya menyeka air mata yang menetes begitu saja setelah membaca pesan dari sahabatnya.Ia tidak membalas pesan dari sahabatnya. Gadis tomboy itu bingung harus bersikap seperti apa.'Lo sahabat gue satu-satunya, Mi. Gue nggak mau membenci lo, tapi untuk saat ini gue nggak bisa bertemu dengan lo.'Naya memejamkan matanya berharap buliran bening itu tidak lagi merembes keluar.Namun, buliran bening itu tidak bisa lagi ditahan, dan akhirnya tetap luruh membasahi pipinya. Dadanya terasa sesak menahan sakit yang teramat di dalam hatinya. Apakah ia sanggup bertemu dengan Mia. Apakah ia sanggup berjauhan dengan dua orang yang terikat dengannya.Naya terhanyut dalam lamunannya, hingga ia tidak sadar kalau Haris su
last updateLast Updated : 2021-09-06
Read more

Bab 112. Hapuslah Ingatanku

"Maksud lo?" Naya terkejut mendengar penuturan sahabatnya."Lo jangan komen dulu, biar gue cepat selesai ngejelasinnya supaya lo nggak berlama-lama ngelihat gue."Mia kembali menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan ucapannya."Sudah satu bulan, gue menjadi wanita bayaran. Baru dua pelanggan yang gue layani. Pertama laki-laki tua yang kesepian. Dia sudah sangat tua, sebelum dia menjebol keperawanan gue, laki-laki tua itu sudah tepar duluan dengan foreplay yang gue lakukan. Jadi gue nggak melanjutkannya karena takut dia mati, tapi dia tetap bayar gue."Baru kali ini Mia mengatakannya kepada sahabat yang selalu berbagi suka duka bersama.Mia tahu, kalau Naya mengetahui pekerjaannya ia tidak akan setuju. Untuk itu ia merahasiakan pekerjaan barunya."Foreplay apaan? Kok tuh aki-aki sampai tepar." Naya tidak bisa untuk tidak berkomentar. Ia sangat penasaran apa yang dimaksud dengan foreplay."Rangsangan di titik yang paling sensitif d
last updateLast Updated : 2021-09-06
Read more

Bab 113. Siapa Yang Kamu Tabrak?

Seruan Naya menghentikan langkah kaki Mia. Gadis manis itu berbalik menghadap sahabatnya."Gue juga nggak mau kehilangan sahabat baik seperti lo, tapi untuk saat ini lebih baik kita nggak ketemu dulu. Gue yakin lo pasti sakit hati jika inget kejadian tadi. Dan gue juga malu banget sama lo, Nay. Apalagi sama Mas Gilang."Setelah mengatakan semuanya Mia kembali melanjutkan langkahnya. Tapi, baru beberapa langkah ia berbalik lagi, lalu berlari menghampiri Naya."Boleh gue peluk lo, Nay?" Air mata Mia sudah mengalir deras membasahi wajah cantiknya, begitu pun dengan Naya. Keduanya sama-sama menangis.Naya mengangguk pelan. Kemudian Mia berhambur memeluk sahabatnya. Mereka berpelukan sangat erat."Maafkan gue, Nay," ucap Mia dengan tulus sambil terisak. Lalu, melepas pelukannya. "Selamat tinggal, Nay!"Mia berlari keluar dari rumah Naya sambil menangis. Ia tidak memedulikan orang-orang yang memerhatikannya.Gadis manis itu ber
last updateLast Updated : 2021-09-07
Read more

Bab 114. Gilang Cemburu

  Saat layar ponsel Naya menyala, terpampang wajah dirinya bersama dengan sang kekasih saat kencan pertama.Lalu, Gilang memeriksa galeri ponsel yang tidak terkunci itu. Ternyata banyak foto dirinya yang Naya ambil secara diam-diam."Kapan dia mencuri fotoku," gumamnya sambil tersenyum-senyum sendiri.Ada juga foto Naya bersama satnya. "Apa dia benar-benar gadis yang tadi bersamaku?" gumam Gilang yang berusaha mengingat wajah wanita muda yang menggodanya.Ia tidak mengingatnya dengan jelas karena laki-laki itu tidak fokus dengan wajah gadis bayaran yang hampir dia bobol. Wajah Naya selalu terbayang saat dia bersama wanita lain."Aku sangat berharap kamu mau memaafkanku, Nay," gumam Gilang sambil mengusap layar ponsel yang menampakkan wajah mantan kekasihnya.Ia terus menggulir layar ponsel itu untuk melihat foto yang lainnya. Terpampang foto Naya bersama Haris. Mereka berdua tersenyum bahagia, terlihat seperti pasangan kekasih."
last updateLast Updated : 2021-09-07
Read more

Bab 115. Membatalkan Perjodohan

Gilang menggulir ke atas ikon telepon berwarna hijau yang ada di layar ponsel. Lalu, menempelkan benda pipih itu di daun telinganya.Ia tidak mengeluarkan suara. Gilang hanya ingin tahu apa yang akan dikatakan oleh Evans, sahabatnya."Halo, Cantik," sapa Evans dengan lembut. "Boleh kenalan nggak?" Evans terus saja mengeluarkan jurus rayuan mautnya, tapi sayangnya si pecandu wanita itu tidak tahu kalau yang sedang dirayunya bukan Naya, tapi sahabatnya sendiri.Gilang segera memutus panggilan teleponnya tanpa mengucapkan satu patah kata pun."Bener-bener nih anak, udah gue peringatkan jangan ganggu calon istri gue," gumam Gilang yang tampak emosi setelah menerima telepon dari Evans.Saat ia akan membanting ponsel Naya, terdengar suara ketukan pintu sambil memanggil namanya."Untung ada yang ngetuk pintu kalau nggak, bisa hancur ponsel Naya," gumam Gilang sembari melempar ponsel itu ke kasur.Ia segera membukakan pintu untuk
last updateLast Updated : 2021-09-07
Read more

Bab 116. Jaga Hatimu Untukku

“Alasan kenapa Naya ingin membatalkan perjodohan kami,” jawab Gilang.Laki-laki itu ingin mengatakan yang sejujurnya kepada sang calon mertua. Ia tidak mau lagi ada rahasia tentang dirinya.“Memangnya kamu beneran mau membatalkan perjodohan ini?” tanya sang bunda setelah menaruh minuman di atas meja. “Silakan diminum Nak Gilang!”“Terima kasih, Bun,” sahut Gilang sembari tersenyum.“Sama-sama, Nak.”Bunda Naya menarik kursi kecil, lalu duduk berhadapan dengan Naya dan Gilang. “Nay, bukannya Gilang sudah berusaha untuk berubah. Kenapa kamu masih meragukan dia? Apa sebenarnya kamu belum mencintainya?”“Aku mencintai Mas Gilang, Bun, tapi ….” Naya bingung harus memberikan alasan apa supaya sang bunda percaya.“Tapi, apa?”“Aku belum bisa menerima kenyataan ini,” jawab Naya sambil melirik laki-laki yang duduk di sampin
last updateLast Updated : 2021-09-08
Read more

Bab 117. Lura

"Aww ...!" Gilang meraba keningnya yang terbentur dengan tiang karena ia berjalan tidak hati-hati."Mas, lukamu berdarah lagi!" Naya panik melihat perban di kening Gilang berubah menjadi merah.Gilang melihat tangannya yang ada sedikit noda darah. "Ini tidak apa-apa, Nay," kata Gilang sembari meringis."Kita ke rumah sakit aja! Aku takut jahitanmu lepas." Naya menarik tangan Gilang dan segera masuk ke dalam mobil."Jalan, Pak!" titah Naya kepada sang pengawal yang duduk di kursi kemudi.Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang menuju rumah sakit terdekat. Gilang segera menghubungi Dokter yang menanganinya."Sakit banget ya, Mas?" tanya Naya sambil menatap luka di kening Gilang."Ini tidak sakit, Nay. Hatiku lebih sakit ketika kamu menjauhiku."Gilang menatap manik mata nan indah itu sambil tersenyum. Ia begitu bahagia melihat gadis yang dicintainya begitu mengkhawatirkannya.'Cintanya lebih besar dari pada rasa bencinya,
last updateLast Updated : 2021-09-08
Read more

Bab 118. Bunglon Mesum

“Calon istri, ayo kita pulang!” ajak Gilang pada Wanita yang sedang bermain game di ponselnya.“Naya menoleh pada laki-laki jangkung yang berdiri di sampingnya. “Udah selesai?” tanyanya, “Lalu kembali fokus ke layar ponselnya. “Yah … kalah ‘kan. Gara-gara Mas Gilang nih,” gerutu Naya. Ia bangun dari duduknya, lalu memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.“Maaf, aku selalu membawa kesialan dalam hidupmu,” ucap Gilang serius yang membuat Naya menoleh pada pemuda tampan itu.“Maksudku bukan seperti itu, Mas,” sahut Naya yang merasa tidak enak. Ucapannya selalu saja menyinggung kekasihnya.“Aku cuma bercanda.” Gilang mengacak-acak rambut Naya sambil tertawa geli.“Kayaknya aku harus dibotak deh, biar kamu nggak bisa mengacak-acak rambut aku lagi,” gerutu Naya sambil merapikan rambutnya. Lalu mengikatnya dengan tali rambut yang melingkar di tan
last updateLast Updated : 2021-09-08
Read more

Bab 119. Aku Cemburu

Naya menoleh pada Gilang. "Mas Gilang pelakunya ya!" tukas Naya sambil menunjuk wajah kekasihnya."Aku cemburu," kata Gilang, "Kamu nggak pernah foto mesra sama aku, tapi sama Haris begitu mesranya.""Bukan foto Mas Haris, tapi fotoku sama Mia," sahut Naya, "Kalau foto Mas Haris nggak apa-apa dihapus juga. Coba lihat nih! Foto aku sama Mia cuma sedikit doang." Naya menunjukkan foto dirinya bersama Mia."Aku cuma hapus foto Haris aja, itu juga nggak semua," balas Gilang sambil mengacungkan jari telunjujk dan jari tengahnya. "Aku nggak bohong, lagian aku lupa wanita yang tadi pagi bersamaku gadis ini atau bukan karena aku dalam pengaruh obat."Naya berbohong, padahal foto Mia masih ada, hanya foto Haris yang menghilang. Dia ingin tahu reaksi Gilang ketika melihat foto Mia.Ternyata benar yang dikatakan sahabatnya kalau kekasihnya itu dalam pengaruh obat. Naya berpikir Mia berbohong supaya ia dan Gilang tidak berpisah."Mas Gilang mau foto bare
last updateLast Updated : 2021-09-09
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
53
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status