Hari-hari berlalu dengan cepat. Aira semakin yakin jika Bayu, menyembunyikan rasa kepadanya. Pemuda itu memang kekanak-kanakan. Rencana Aira akan mencoba memberi lampu hijau untuk Bayu, supaya dia tahu kalau dirinya juga mulai menyukai Bayu, berharap pemuda itu menjadi kepala rumah tangga yang resmi. "Kamu yakin, Ra?" tanya Mei, ketika berada di kampus bersama Aira. Dia memandang sekitar, memastikan tidak ada manusia lain selain dirinya dan Aira yang melangkah santai di lorong. "Ahm tanda-tandanya sudah ada, Mei. Aku ... aku merasa nyaman banget dekat Bayu akhir-akhir ini. Dia juga, tempo hari marah banget, sampai diam gitu, ketika aku pergi sama Kai." "Aih, beneran cinta tuh. Tapi--" "Dia juga." Aira menggeser badan, berbisik kepada Mei. "Dia hendak meniduriku, sumpah, deg-degkan banget." "Hah! Serius? Kalian malam itu--" "Enggak sampai. Aku enggak mau, takut dia cuma main-main." "Aduh Aira, kamu nih goblok apa gimana sih! Eh,
Last Updated : 2021-06-18 Read more