Semua Bab DEBTLY IN LOVE (Indonesia): Bab 81 - Bab 90

118 Bab

Superhero and The Love Interest

Danny memutar-mutar pegangan pintu. Kedua perempuan yang bersembunyi di dalam kamar Olivia itu tidak juga menampakkan diri. Mereka membuat rencananya semakin sulit untuk diwujudkan. Tidak ada jalan lain. Dia harus membunuh keduanya.“Dua,” katanya memberikan hitungan peringatan. Laki-laki itu mundur. Dia mengambil ancang-ancang untuk menendang pintu itu dengan kakinya. “TI –“Danny… listen!”Berdecit sepatu pria itu karena bergesekan dengan lantai dalam usahanya untuk menghentikan langkah. Suara itu tidak begitu dia kenal yang berarti bisa dia simpulkan kalau sumbernya bukanlah Mbok Surti, melainkan Becky. Dia mendekatkan telinga ke pintu untuk mendengarnya lebih jelas.“Sebentar lagi saya akan buka pintunya.”Ujung bibirnya tersenyum. Siap-siap menerima hukuman dariku, Danny melontarkan niat itu dalam hatinya.“Tapi saya perlu sampaikan beberapa hal. Abang saya s
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-01
Baca selengkapnya

The Gatekeeper of Secrets

“Tidak.”Apakah ada kotoran di telinganya yang mendistorsi dan mengubah kata “Ya” menjadi sebuah penolakan? Danny menarik-narik telinganya. “Apa?” katanya memastikan.“I can’t come with you.”Ini tidak pernah dalam sangkaannya. Apa yang kurang dalam perlakuannya kepada wanita itu? Dia sudah baik. Dia telah melakukan semua yang diinginkan oleh perempuan itu. Apapun. Tapi ini balasannya?Danny mengepalkan tangan. “But, your dream, my dream… our dream,” katanya.“My dream?”Jadi apa yang selama ini dia lakukan, kalau hasil yang dia damba-dambakan diingkari oleh wanita itu? Wajah malaikat Ibu Yasmine berubah tak lagi manis. Fitur bibirnya yang sebelumnya tampak seksi, sekarang menyeringai lebar seperti serigala. Mata tajamnya seakan-akan memburu untuk menerkam.Danny tidak terima. Dia harus membawa Ibu Yasmine ikut dengannya, ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-05
Baca selengkapnya

Who's The Liar?

Lengkingan itu mendarat di telinga Pak Hidayat. Bertambah lagi misteri yang harus dia pecahkan. Laki-laki itu memungut ponsel dan mengantonginya. Meskipun dia penasaran ingin mengetahui penyebab anaknya meninggalkan ponsel di halaman, namun dia harus bersabar karena ini bisa menunggu. Suara yang mengganggu gendang telinganya barusan adalah prioritas yang harus dia dahulukan.Tempat kejadian perkara dari berlangsungnya jeritan itu adalah kamar tidurnya, sedangkan pelakunya adalah istrinya sendiri. Sewaktu dia melangkahkan kaki ke dalam ruang tempatnya beristirahat tersebut, kondisi Yasmine terlihat payah. Beberapa bagian bajunya sobek-sobek. Siapa yang berani menyakiti istrinya itu?Sambil menangis, Yasmine menunjuk ke cangkir kopi yang ada di meja samping tempat tidur. Istrinya itu bergumam menyebutkan kata. Hanya saja, dia tidak dapat mengerti. Dia menoleh kepada Mbok Surti yang setia berada di sampingnya sedari tadi. Asisten yang bertugas di mansionnya itu tidak berk
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-08
Baca selengkapnya

Trailing You

“Iya, Pak. Pasien atas nama Dina,” kata Leonardo lewat sambungan telepon. Ada jeda sejenak sebelum akhirnya lawan bicaranya memberikan jawaban.“Kurang pasti,” balasnya karena petugas hospital menanyakan kapan Dina masuk ke rumah sakit tersebut. Tidak berapa lama kemudian, “Belum jelas,” adalah respons Leo sewaktu dia diminta menyebutkan penyakit yang diderita oleh pasien.Terakhir, orang di seberang telepon bertanya, “Nama lengkap pasien?”Leonardo mengingat-ingat apakah Dina pernah menyebutkan nama lengkapnya. Rasa-rasanya tidak. Dia hanya tahu nama ayah perempuan itu, Indra. Oleh karena kegagalannya menyebutkan informasi lengkap mengenai gadis itu, sudah dapat ditebak kalau pencariannya gagal.Di tengah keputusasaannya, Leonardo memandang sekeliling. Kamar hotel itu sempit dengan fasilitas yang tentunya sangat terbatas. Tidak akan ada gunanya mendekam di sini. Dia harus memperluas pencariannya di luar san
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-12
Baca selengkapnya

To the Rescue

Pecut yang mengambang di udara telah siap-siap mendaratkan luka pada badan Mbok Surti. Pak Hidayat sudah mengalirkan seluruh energinya agar nantinya pecutan itu menembus luka pada kulit pembantu itu.Mendadak, pintu ruang kerjanya terbuka. Olivia menerobos masuk dan, “She’s not guilty,” larang gadis itu.Pak Hidayat tidak suka dibantah. Apalagi buktinya sudah jelas. Pembantu di mansion miliknya itu membubuhkan obat ke dalam minuman. Cambuknya tetap terangkat tinggi-tinggi.Di luar dugaannya, Olivia merangsek ke arah Mbok Surti dengan membungkukkan badan. Anak tirinya itu melindungi sang pembantu dengan rangkulannya. Jika Pak Hidayat bersikeras mengayunkan cambuk, bisa dipastikan Olivialah yang terluka. Sesangar-sangarnya dia sebagai pemimpin perusahaan, dia tidak akan tega menyakiti anaknya sendiri. Dia boleh dicap sebagai suami yang kejam, tapi dia adalah ayah yang baik. Dia sendiri yang menjamin demikian.“Dia cuma memba
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-15
Baca selengkapnya

Roller Coaster of Emotions

Sejujurnya, Leonardo tidak siap dengan kemunculan Papa di sana. Di ruang jenazah. Kesedihannya telah meluncur sampai ke perut. Sedu sedan yang tertahan menjadi saksi kalau benteng pertahanannya pun akhirnya jebol.Papa meremas-remas pundaknya. Bukannya membuatnya tenang, gestur itu malah bikin dia bertambah gelisah. Kehadiran ayahnya di situ berarti dia tidak menjalankan fungsinya sebagai anak dengan baik. Tingkahnya merepotkan semua orang, bahkan salah satu cabang bisnis Armadjati Group terancam gulung tikar karenanya. Bukan hanya tutup, tapi Pitidoku juga menghadapi ancaman tuntutan hukum.Hubungannya dengan Papa memang tidak selalu harmonis. Namun, tidak adil rasanya apabila menyangkal semua yang dilakukan oleh pria itu demi menjalani perannya sebagai orangtua. Sebagai anak, dia tidak sepenuhnya paham dengan hubungan Mama dan Papa. Keduanya bermusuhan dan tidak tinggal serumah, itu yang sudah pasti. Namun, ayahnya itu tidak lepas tangan begitu saja. Dia ingat ayahny
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-19
Baca selengkapnya

Saving the Proof

Dina tidak ingat kapan terakhir kali dia merasa damai seperti ini. Seolah-olah melayang di udara, bebas bergerak ke manapun. Tidak ada batasan. Bahkan, dia bisa terbang kalau dia mau. Ya, dia akan mencobanya. Yang perlu dia lakukan hanyalah melompat setinggi mungkin sampai akhirnya mengawang-awang. Pasti bisa, tekadnya. Kakinya mengambil ancang-ancang. Tangannya terkepal untuk menambah kekuatan. Lari secepat mungkin agar dapat melambung jauh. Satu… dua… tiga.“Aaargh,” teriaknya karena terjatuh. Dina gagal terbang.“Dina… Dina….”Dia mendengar suara. Tapi Dina tidak mengetahui siapa orang itu. Matanya lengket dan dia berusaha keras untuk membukanya. Sedikit lagi. Namun, kelopak matanya tetap menempel. Kesulitannya melakukan apapun yang dia inginkan menyadarkan Dina kalau kebebasannya telah direnggut. Kalau dalam posisi ini, sudah jelas hanya satu yang dapat dia lakukan. Jangan menyerah. Dia kembali membuka mata
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-22
Baca selengkapnya

The Truth is Revealed

Duduk pada kursi rodanya, Dina meneliti orang-orang yang berada di aula. Perawat yang menemani mereka menunjukkan siapa-siapa saja penghuni yang tidak memiliki identitas di sana.“Korban kecelakaan lalu lintas,” jelasnya kepada perawat berharap informasi itu dapat digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan ayahnya.“Wah, kalau begitu bukan di psikiatri tempatnya.”“Sudah dicek tapi –“Apa ada yang baru datang?” tanya Dina tidak sabaran dengan memotong kata-kata Leonardo. Ini adalah keadaan darurat. Dia tidak bisa menunggu basa-basi dari petugas medis itu.Seperti yang sudah gadis itu duga, perawat yang ada di dekat mereka tidak dapat diajak bekerja sama. Dina ingin marah atas dasar keputusasaan demi menemukan ayahnya. Namun, dia tidak berani menunjukkannya karena walau bagaimanapun mereka membutuhkan bantuan tenaga medis tersebut.“Kalau diizinkan, kami boleh mengecek kamar lain?”
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-26
Baca selengkapnya

Releasing the Trapped

Sejak bersama-sama dengan ayahnya, tidak sekalipun Dina pergi dari sisi orangtuanya itu. Memang, Ayah masih diam saja. Tidak apa-apa, ujarnya dalam hati. Dia mengusap-usap punggung jemari ayahnya untuk mengekspresikan kebahagiaannya.Di sebelah sana, Leonardo sedang bersama dengan seorang dokter. Jarak laki-laki itu dengannya cukup jauh sehingga Dina tidak dapat mendengar pembicaraan mereka. Dia hanya dapat menyaksikan laki-laki itu bertopang dagu sambil manggut-manggut.Dari tempatnya berada, sosok Leonardo tampak seperti pria yang tegas dan berwibawa. Cara laki-laki itu mengajukan pertanyaan sepertinya membuat dokter senang dan bersedia menjelaskannya sebaik mungkin. Leo memang salah satu jenis manusia yang kehadirannya membuat senang banyak orang. Entahlah itu bakat alami atau karena statusnya sebagai ahli waris Armadjati. Untuk yang terakhir, tampaknya tidak. Pasalnya, tidak ada yang mengenal laki-laki itu di kota kecil seperti ini, bukan?Mata Dina bergeser
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-29
Baca selengkapnya

You Took a Bullet for Me

Bastian mengganti bajunya yang lusuh dengan kemeja yang lebih rapi. Dia turun menemui keluarga istrinya itu. Ada Daddy, Ambu, dan Wendy yang meskipun sudah tidak mengenakan seragam hospital dan mengenakan riasan wajah, tapi masih tampak pucat. Dia ingin merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya. Namun, Ambu menghalangi.Laki-laki itu menelengkan kepala pertanda keheranan. Tapi, kepalanya sudah cukup penuh dengan permasalahannya dengan Papi untuk dapat memikirkan yang macam-macam. Dia hanya mempersilakan sosok-sosok di depannya untuk duduk. Di atas meja kopi yang terbuat dari kaca, dia lihat Mbok Surti telah menyuguhkan minuman dan makanan ringan.“Sudah dibolehin pulang sama dr. Bambang?” tanyanya.“Nggak perlu dr. Bambang. Kuretnya sukses. Nggak ada komplikasi.” Ambu yang menjawab pertanyaan Bastian itu.Anak bungsu Keluarga Armadjati itu meneliti air muka Wendy. Istrinya itu hanya menunduk. Dia ingin berbincang berdua saja dengan p
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status