Home / Romansa / DEBTLY IN LOVE (Indonesia) / Kabanata 101 - Kabanata 110

Lahat ng Kabanata ng DEBTLY IN LOVE (Indonesia): Kabanata 101 - Kabanata 110

118 Kabanata

The Big Sister

Olivia baru mengenal Bastian sewaktu dia beranjak remaja. Dad, ayah kandungnya merasa dirinya perlu kehadiran seorang ibu. Pubertas dan keperluan seorang perempuan yang beranjak dewasa menyulitkan bagi ayahnya yang gila kerja itu. Kedua orangtuanya itu pun bersekongkol untuk mendekatkan hubungan antara Olivia dan Mami. Waktu itu, bukannya dia menolak mentah-mentah rencana kedua orangtuanya itu. Hanya saja, rasanya aneh. Sepanjang hidupnya tidak mengenal ibunya, tahu-tahu harus menjalani hari-hari bersama Mami secara berkala. Olivia dan ibunya akan bertemu di rumah Gramma. Di sana pula dia bertemu dengan Bastian. Saat itu, adik tirinya itu masih berusia sepuluh, sedangkan dia telah menginjak umur tiga belas. Rupanya, telah tiga tahun dihabiskan Bastian di Amerika Serikat, tepatnya di sebuah asmara khusus siswa laki-laki di Washington DC. Dua tahun pertama, Bastian tidak boleh keluar dari lingkungan asrama dan wajib belajar Bahasa Inggris setiap hari
last updateHuling Na-update : 2022-08-12
Magbasa pa

Cake and Rainbow

Rumah Wendy terletak di bagian sudut. Jadi, ukurannya lebih besar ketimbang rumah lainnya di permukiman di bilangan Jakarta Barat. Leo sudah berangkat pagi-pagi sekali dari mansion Keluarga Armadjati. Dengan suasana jalan raya yang macet, dia baru tiba di sana saat jam sarapan baru saja usai. Pengurus rumah tangga Keluarga Sasongko menuntunnya ke meja makan. Dia yakin itu merupakan perintah sang pemilik rumah karena jarang-jarang seorang tamu akan langsung disuruh ke situ. “Mas Leo mau sarapan apa? Roti bakar, nasi goreng telur, atau salad buah?” Leonardo menilik meja makan yang masih menyisakan berbagai menu. Dia sedang dalam misi penting dan tidak boleh terganggu dengan hal yang lain. “Tolong kopi saja, boleh?” pintanya sopan. Asisten rumah tangga Keluarga Sasongko mengangguk singkat dan berlalu dari pandangannya untuk segera membuat minuman pesanan Leo. Ditinggalkan sendiri, pria itu melihat-lihat sekeliling. Meja makan besar dengan delapan kursi m
last updateHuling Na-update : 2022-08-13
Magbasa pa

Reach for the Stars

“Kok saya nggak tahu bakal ada tamu?”Leonardo meletakkan piring buahnya, siap-siap berdiri untuk menyapa Nyonya Rumah Keluarga Sasongko, yang dipanggil oleh Wendy dengan sebutan Mommy. Di sebelahnya, Ambu tetap duduk dan memalingkan muka.“Apa kabar Tante?” Leo mengulurkan tangan.Istri pertama Keluarga Sasongko itu menyambutnya dengan genggaman tangan yang erat. “Tante minta maaf ya atas kelakuan Wendy yang menyusahkan keluargamu.”Leo mendelik keheranan. Dalam persoalan kedua keluarga, laki-laki itu merasa pihak Bastian yang punya banyak kesalahan. Dia yakin Wendy telah menceritakan itu karena permintaan cerai wanita itu disetujui oleh keluarga perempuan itu juga.“Iin, Wendy belum turun juga?”Leo tahu kalau Iin itu adalah nama Ambu. Dia melirik ibu kandung Wendy itu yang tahu-tahu terdiam seribu bahasa. “Sebentar lagi, Tante. Katanya lagi mandi,” ucap pria itu mengambil alih.
last updateHuling Na-update : 2022-08-14
Magbasa pa

Cut Loss

Sewaktu Leo meneleponnya untuk meminta bertemu, Wendy mengira laki-laki itu ingin membaik-baiki dirinya. Dia salah sangka. Tujuan Leo datang ke rumahnya itu justru karena pria itu mau Wendy kembali kepada Bastian. Di mana dia harus meletakkan mukanya yang sudah tercoreng?“Bukannya kembali ke sekolah jadi keinginanmu sejak lama ya, Wen?”“Iyaaa,” jawab gadis itu sambil menggerutu. Tapi, sialnya dia lahir dalam keluarga yang tidak menghargai wanita. Ayahnya membeda-bedakan antara anak laki-laki dan perempuan. Golongan yang terakhir tidak dapat menikmati keistimewaan seperti bersekolah setinggi yang dia mau. Semua tindak-tanduknya akan diatur oleh Daddy dan rencana yang dia buat harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari orangtuanya itu.“Bayangkan, kamu bisa mendaftar di perguruan tinggi terbaik, di manapun di dunia. Setiap hari mempelajari hal baru. Kamu bisa sekaligus cari teman atau koneksi yang dapat mendukung cita-citamu na
last updateHuling Na-update : 2022-08-15
Magbasa pa

Back to Misery

Matahari masih menampakkan sinarnya sewaktu Dina mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Cahayanya belum terlalu menyepi. Ditemani oleh Nababan, dia dan ayahnya tinggal duduk manis saja karena pengawal tersebut yang mengurus keperluan mereka semuanya. Nababan yang mencari koper-koper bawaan mereka. Pengawal itu juga yang menuntun mereka untuk naik ke dalam mobil yang sudah disiapkan. Miris. Kisah hidup Dina sepertinya tidak lepas dari mengikuti orang asing masuk ke dalam kendaraannya. Dia masih terluka jika mengingat-ingat peristiwa penculikan yang dia alami sebelumnya. “Naik, Mbak.” Dina tersadar dari pikirannya sendiri dan segera membantu ayahnya naik ke dalam mobil tersebut. Walaupun yang mengundangnya kembali ke Jakarta adalah Olivia, Dina yakin segala keistimewaan yang dia dapat hari ini pasti kiprah dari Keluarga Armadjati. Dina masih tidak habis pikir. Padahal dengan cuma berstatus sebagai anak tiri pada keluarga tersebut, Olivia mampu memulai jari
last updateHuling Na-update : 2022-08-16
Magbasa pa

Mandatory Dinner

Di luar dugaan Dina, orang yang memasuki ruang kerja Pak Hidayat itu adalah Leonardo. Anak pertama Keluarga Armadjati itu cepat-cepat mengambil kotak hadiah yang tergeletak di meja.“Papa, Leo kan sudah bilang jangan ada paksaan,” protes laki-laki itu.“Tapi kenapa dia bilang kamu membatalkan pernikahan?” tanya Pak Hidayat.Dina menoleh ke arah ayah dan anak itu berganti-gantian. Sebenarnya, Dina yang tidak ingin melanjutkan rencana itu. Alasannya karena dia tidak ingin menjadi penghalang kebahagiaan Leo. Sudah jelas laki-laki itu tidak mencintainya. Jadi, buat apa meneruskan komitmen tanpa cinta.“Bukannya sudah jelas? Nggak ada yang dilanggar oleh Pitidoku, semuanya legal,” kata Leo.“Dan kamu mengarahkan kepada Bastian. Dia yang akan dicari-cari apabila skandal penyekapan ini terus dipermasalahkan. Tapi kamu lupa satu hal, Leo. Bisnis zaman sekarang tidak hanya soal legal atau ilegal. Itu bisa diatur. Ya
last updateHuling Na-update : 2022-08-17
Magbasa pa

Welcome Home

Pertama, Dina harus meminta izin dulu karena rencana yang baru terbit di benaknya itu memerlukan bantuan orang lain. Mungkin orang tersebut akan melakukannya suka rela. Tapi ada kemungkinan juga, tidak. Dina tertegun. Dia terlalu percaya diri kalau niatnya akan berhasil sehingga melupakan yang terakhir itu. Gadis itu mengenyahkan pikiran buruk itu dari kepalanya. Mbok Surti tidak boleh menderita lagi. Dan, dia akan pastikan itu.“Dinner belum bisa dimulai kalau tamu kehormatan kita belum duduk.”Dina menoleh dan menemukan Pak Hidayat masuk ke Ruang Makan dengan menggandeng ayahnya. Kedua orang tua itu sama-sama berstatus sebagai pria yang telah berkeluarga. Usia Pak Hidayat pun lebih tua dibandingkan Ayah. Namun, menyaksikan mereka bersisi-sisian seperti itu, ayah Dina jadi kelihatan seperti kakek-kakek dibandingkan dengan pemimpin Keluarga Armadjati itu.Dina ingin menghampiri Ayah. Namun, dia kalah cepat. Pak Hidayat sudah mendudukkan ayah
last updateHuling Na-update : 2022-08-18
Magbasa pa

Do You Want Me to Stay?

Suara Pak Hidayat tertawa terdengar ke seluruh penjuru rumah. Sumbernya dari ruang makan. Di sana, pemimpin Keluarga Armadjati itu sedang menikmati makan malam bersama anak-anaknya Olivia dan Leo. Turut serta bergabung di meja makan adalah Dina dan ayahnya, juga Mbok Surti. Dina yang memaksa asisten senior itu untuk ikut makan malam bersama.“This is nice,” ujar pria tua itu. “Mungkin lain kali Bastian dapat bergabung.”Secara mengejutkan, Dina mengerti kegalauan orang tua itu. Walau bagaimanapun, Bastian adalah anaknya. Sedari dulu, selalu ada perjanjian tak kasat mata yang menyatakan orangtua wajib menerima apapun kondisi anaknya. Oleh sebab itu, cepat atau lambat Dina harus belajar membiarkan kehadiran adik Leo itu di sekitarnya.“Okay… Papa ada urusan kerja lagi. Terima kasih dinner-nya, Mbok Surti. Kalian lanjutkan ya.”Sepeninggal Pak Hidayat, Mbok Surti mulai membereskan piring-p
last updateHuling Na-update : 2022-08-19
Magbasa pa

What to Believe

Restoran yang dipilih oleh Olivia untuk pertemuan lanjutan untuk membicarakan bisnis yang akan dijalankan oleh gadis bule itu bersama temannya, Becky, bertema fine dining. Jadi, tiga jenis makanan disajikan secara bertahap. Mereka sudah ngobrol banyak dan sudah tiba waktunya untuk menikmati makanan penutup.“Puding vanila,” seru Olivia sewaktu makanan itu disajikan ke hadapannya.“What do you think? Masuk ke menu resto kita nanti?” tanya Becky.Dina menikmati dessert yang tersaji dan seketika tidak setuju jika menu tersebut menjadi pilihan restoran milik Olivia dan Becky nanti. Bukan karena makanan penutup itu tidak enak. Namun, rasanya terlalu biasa untuk sebuah rumah makan yang bertema paduan antara Barat dan Indonesia. Tidak ada keunikan rasa yang akan membuat konsumennya terpukau. Dina ingin, menu-menu di restoran masa depan mereka nanti mempunyai faktor yang bikin semua pelanggannya terpesona sehingga merek
last updateHuling Na-update : 2022-08-23
Magbasa pa

All Recipes: Completed

Dina mondar-mandir di depan kamar Leonardo. Dia ingin memeriksa ayahnya yang dari tadi pagi belum muncul untuk sarapan. Dina tahu semestinya dia mengetuk pintu dan Leo pasti akan mengizinkannya menjemput Ayah. Tapi, hari itu langkahnya berat. Dia tahu penyebabnya adalah karena setelah hari ini, Dina tidak bisa bertemu dengan laki-laki itu sebebas yang sekarang. Hatinya seperti ditimpa baja seberat seribu ton kalau mengingat-ingat hal itu.Dina masih berkutat dengan pikirannya sendiri sewaktu pintu di hadapannya mendadak terbuka.“Dina?”Dina salah tingkah. “Eh… itu… hmm… Ayah dari tadi belum turun,” katanya.Pagi itu, Leonardo terlihat segar seperti baru habis mandi. Ada aroma sabun yang khas yang dia yakin berasal dari sabun yang mahal harganya. Rambut laki-laki itu masih basah dan bagian depan rambutnya ada yang menjuntai di dahi. Leonardo tampak relaks, berbeda dari biasanya.“Ayah lagi di kamar
last updateHuling Na-update : 2022-08-29
Magbasa pa
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status