Semua Bab The Memories (BAHASA) : Bab 51 - Bab 60

84 Bab

Chaps 50 - You'll Be Mine, Soon!

Azra's Current POV   Dia menurut, mengikuti Jijah masuk kembali ke mobil dengan masih bertanya - tanya. Kok Hafid sama Ida di sini? Mereka sakit? Sakit apa? Kok nggak ngabarin apa - apa. Dia pulang masih setengah memikirkannya. Jalanan macet. Seperti biasa. Bukan Jakarta kalau nggak macet. Tapi mereka sampai rumah tepat waktu. Nggak terlalu malam. Mama sudah menunggunya di dalam, sedang menata meja makan yang sekarang penuh dengan makanan. Mereka berdua segera masuk dan salim Pada Mama sebelum bebersih dan kembali turun untuk makan malam bersama Mama. "Whuiiih pesta kita ini pesta... bentar." Jijah yang awalnya heboh excited melihat isi meja mendadak memegang dagunya. Kepala ditelengkan ke kiri. Gayanya sok mikir. "Kok Jijah perhatiin ini semua makanan kesenengannya Mas Azra aja? Kesenengannya Jijah mana Mama?" Dia mulai protes. "Dasar nggak bersyukur. Udah dimasakin padahal sama Mama capek - capek." Azra menjambak pelan rambut adiknya ya
Baca selengkapnya

Chaps 51: The Day Before The Vow

Azra's Current POV   Masih mode pingitan. Tapi seenggaknya, karena sudah memasuki prosesi pernikahan, Nisya sering main ke rumah Icha untuk membantu. Tentunya hal itu dimanfaatkan dengan seksama dan semaksimal mungkin oleh Azra. Apalagi, kalau bukan jadi perantara komunikasinya dengan Icha. "Kok upil, kamu. Mentang - mentang aku di sini, terus ponselku dibawa Icha terus." Protesnya saat Azra menelponnya siang itu sebelum berangkat ke bandara. Tinggal nunggu Jijah pulang aja, dan mereka akan  langsung cuss bandara buat ke Jogja. "Sama temen ini, bantuin lah. Jangan pelit - pelit." pintanya dengan nada memelas. "Bantuin sih bantuin, tapi udah dua hari gini terus." "Kan gue nggak bolehnya w******p sama telpon Icha. Kalo telpon lo kan boleh." Dia ngeles mulus kayak bajaj ngepot. Suara Nisya yang mendengus keras terdengar hingga ke sisinya. "Sa ae lu. Tapi kan aku juga susah. Nanti kalo pasienku telpon darurat gimana?" Nis
Baca selengkapnya

Chaps 52: The Wedding Chaos I

Icha Current POV Hari bahagia itu akhirnya datang juga. Tiga bulan yang berat bagi Icha dan Azra. Kesibukan pekerjaan dan persiapan pernikahan yang membuat mereka stress luar biasa. Jarak yang membuat komunikasi mereka tidak maksimal dan sering miskom, terutama saat masa pingitan. Dan perselisihan kecil hingga besar yang tak terelakkan. Semua bagaikan roller coaster. Kalau bukan Azra, rasanya dia ingin menyerah saja. Seperti sekarang ini. H-2 pernikahan, saatnya pengajian, hanya hitungan jam sebelum Azra mengucap ijab - qobul dan membuat mereka sah meni suami istri di mata hukum dan agama, tapi dia malah sedang tidak berbicara dengan Azra. Mereka sedang bertengkar. Bukan hal besar sebenarnya, tapi mood mereka sedang dalam mode saling berteriak dan
Baca selengkapnya

Chaps 53: The Wedding Chaos II

Icha's Current POV Tidak seperti acara pernikahan Ida dan Hafid yang digelar di rumah, pernikahan Icha dan Azra diadakan di gedung. Ballroom hotel lebih tepatnya. Hasil lobi - lobi supplier, biar dapat diskon. Kan lumayan, uang sisanya bisa buat ditabung buat masa depan. Dan kebetulan supplier yang mau kerjasama dan menawarkan kerjasama lumayan banyak. Mungkin karena embel - embel Azra yang manager regional di kantornya dan mereka berdua yangbpekerja travel dan pariwisata. Sehari sebelum perhelatan, mereka sudah sampai di gedung dan malamnya, mereka melakukan gladi resik resepsi. Rencananya, akadnya akan dilakukan secara tertutup di dalam salah satu kamar hotel dengan keluarga dan sahabat dekat sebagai saksi. Biar khidmat. Kemudian dilanjutkan den
Baca selengkapnya

Chaps 54: Wedding Day I

Azra's Current POV Dia bangun pagi sekali. Bukan bangun, tapi karena tidak bisa tidur. Bukan juga karena Hafid yang ngorok, karena kenyataannya sahabatnya itu tidur kayak orang mati. Nggak gerak dan nggak bersuara. Dia bangun karena dia merasa perlu menggerakkan tubuhnya biar nggak terlalu tegang. Dia akhirnya benar - benar bangun saat adzan subuh berkumandang. Mandi dan menunaikan sholat subuh sebelum duduk di sofa dan menyalakan tv. Dinyalain aja, nggak ditonton karena pikirannya kini sedang menghafal bacaan ijab qobulnya. Mengecek apakah dia sudah mengucapkan maharnya dengan benar. Tak lama kemudian Hafid bangun, melakukan rutinitas pa
Baca selengkapnya

Chaps 55: Wedding Day III

Icha's Current POV "Bismillahirrahmaanirrohiim." Icha antara pingin lari, pingin di situ aja, pingin loncat - loncat, pokoknya semua kegajeannya mendadak ingin dikeluarkan secara bersamaan dan seketika saat itu juga begitu suara penghulu terdengar membuka ijab yang sebentar lagi akan diucap Bapak. "Wahai engkau Ananda Azra Muhammad Rifai bin Farhan Kemal Rifai, saya nikahkan dan kawinkan kau dengan anak perempuan saya Icha Dwi Aryani Binti Joko Purnomo dengan mas kawin uang tunai senilai sepuluh juta rupiah dan satu unit rumah tipe 60 x 10 dibayar tunai." Bapak membacakan Ijabnya dengan suara mantap tanpa ada getaran sedikitpun. Jeda sebentar. Icha melirik takut - takut pada calon suaminya. Ja, kamu nggak lupa bacaannya, kan? Please. "Saya terima nikah dan kawinnya Icha Dwi Aryani Binti Joko Purnomo dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Icha lega luar biasa bahkan sebelum penghulu bertanya sah pada para saksi dan hadirin yang disambut deng
Baca selengkapnya

Chaps 56: I know What You Hide From Other

Azra's Current POV "Gue udah tau tentang kalian. Bukan, bukan dia yang kasih tau, tapi gue emang tau. Dia kebetulan pernah curhat sama gue, bilang temennya begini begitu. Tapi kita temenan udah lama kan, Nyak, nggak mungkin kan, kalau gue nggak ngeh kalo dia itu lagi cerita tentang lo sama dia?" Akhirnya mata belo Ida yang tadinya memandang Azra kebingungan itu menghilang digantikan binar sendu yang sudah Azra hafal. Saking seringnya dia melihatnya diam - diam akhir - akhir ini. "Masa sih, Ja, sejelas itu? Gue kira nggak bakal ada yang tau. Gue udah berusaha banget." Ida menjawab pelan. "Gue tau. Mungkin Cuma gue, yang lain mungkin belum
Baca selengkapnya

Chaps 57: The Party

Azra's Current POV   Setelah sesi foto - foto singkat yang dirusuhi Hafid, kedua raja dan ratu sehari itu digiring menuju balroom hotel yang ada di lantai bawah. Mereka masuk bersama - sama sambil bergandengan tangan. Riuh sorakan dan tepuk tangan mengiringi mereka yang berjalan menuju singgasana mereka. Rasa bahagianya udah nggak terbendung lagi. Rasanya seperti dadanya mau pecah karena nggak muat lagi. Ya bangga, istrinya luar biasa cantik, bagaimana mungkin dia nggak bangga? Ya bahagia, akhirnya perjalanan mereka yang nyaris menemui jalan buntu sepuluh tahun terakhir ini menemui titik temu yang indah, bukan jalan buntu nan terjal yang dia takutkan. Perjalanan mereka belum berakhir. Ini adalah titik temu mereka berdua. Setelah ini, mereka akan bersama - sama berjalan menempuh kehidupan rumah tangga, menuju kebersamaan yang sebenarnya. "Rambutmu banyak confettinya." Bisik Icha setelah mereka berdua berhasil dudu
Baca selengkapnya

Chaps 58: The After Party

Resepsi berlangsung selama kurang lebih tiga jam. Satu jam pertama Icha akan menggunakan gaun, dan dua jam terakhir menggunakan paes ageng jogja, sekaligus prosesi pernikahan menggunakan adat jawa.  Sengaja prosesinya ditaruh di akhir karena undangan di jam tersebut ditujukan untuk teman - teman PNS Bapak dan relasi bisnis Mama yang merupakan 'orang - orang penting', bahkan ada beberapa expat dari perusahaan dan partner yang akan datang saat sesi terakhir itu. Tujuannya adalah mengenalkan mereka adat budaya pernikahan jawa. Semua berlangsung lancar dan khidmat. Sayangnya, khas orang indonesia, ngaret! Acara yang diperkirakan akan selesai paling lama jam empat sore, baru selesai menjelang maghrib. Untungnya Ida dan Nisya berbaik hati mengemas
Baca selengkapnya

Chaps 59: Day 1 As Mrs Rifai

Azra's Current POV Dia terbangun pas sebelum adzan subuh. Mereka semalam nggak jadi mandi? Mandi kok, mandi lah... Tapi ya... kalian paham lah. Pengantin baru. Suami bucin, Istri nggak bisa nolak, jadinya abis mandi nambah lagi sehingga subuh ini mereka juga harus mandi lagi.  Dia bangun duluan, Icha masih lelap banget tidurnya di samping kanannya. Mungkin dia beneran kecapekan. Padahal Azra merasa seger luar biasa sekarang. Tapi memang efek hubungan intim pada pria dan wanita kan berbeda ya. Jadi, dia akan membiarkan Icha tertidur sedikit lebih lama sementara dia mandi dulu. Nanti setelah mandi, dia akan membangunkan Icha dan mereka akan menjalankan sholat subuh berjama'ah. Dia mandi masih dengan perasaan senang dan berbunga - bunga. Nggak menyangka kalau dia dan Icha sekarang akhirnya resmi sebagai suami istri. Hal yang enam bulan lalu masih menjadi angan - angan yang sulit untuk diwujudkan. Selesai mandi dan berpakaian, dia berjalan ke sisi ra
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status