Home / Romansa / The Memories (BAHASA) / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of The Memories (BAHASA) : Chapter 61 - Chapter 70

84 Chapters

Chaps 60: Bad News Vs Good News

Icha's Current POV Dia buru - buru keluar dari kamar meninggalkan suaminya yang kadar mesumnya sudah di luar batas nalar manusia itu setelah puas mengganjarnya dengan cubitan - cubitan kecil. Wajahnya masih terasa panas. Bisa - bisanya Azra! Dia menyebut dalam hati. Belajar dari siapa, sih, kok bisa sampai begitu. Kan dia yang nggak tau apa - apa jadi malu. Bingung juga harus menanggapi bagaimana. Dia turun menggunakan salah satu litf khusus tamu hotel menuju ke restoran yang dikelola hotel di lantai satu. Sesampainya di sana, kepalanya menoleh mencari - caii keberadaan kedua sahabat perempuannya. Mereka bilang mereka sudah ada di sana. Tapi dia nggak menemukannya di bagian dalam resto. Oh, mungkin di luar? Tanyanya pada diri sendiri saat kakinya membawanya ke luar untuk mengecek kursi restoran yang berada di teras dan di sekitar taman hotel. Ah benar, itu mereka!  Cepat - cepat dia berjalan menghampiri mereka da
Read more

Chaps 61: How Many Kids We're Planning To Have?

Azra's Current POV "Ida hamil?!" Ulangnya, agak kurang percaya. "Lo kenapa, deh. Bukannya kasih semangat, ekspresinya kaya gue abis bikin anak orang bunting terus abis itu bakal gue tinggal. Horor bener." Hafid protes nggak terima. Dia menggeleng. Bukan begitu maksudnya.  "Gue cuma nggak nyangka, Dul." Dia buru - buru menerangkan maksudnya. 'Gue kira setalah kecelakaan yang lo nggak sengaja mampir rumah dia pas mabok itu lo nggak gituan sama Ida lagi.” Hafid kaget. “Lo tau dari mana gue pernah bobol Ida pas mabok?” “Dari lo lah, dari siapa lagi.” Dia menjawab yakin. Memandang Hafid heran.  Cowok di depannya yang sudah jadi sahabatnya sejak masih SD itu terhenyak. Kaget. “Kapan emangnya gue ceritanya?
Read more

Chaps 62: Now, You're A Wife And Husband

Azra's Current POV Bulan madu ala - alanya dengan Icha yang hanya tiga hari dua malam itu berakhir sudah. Mereka check out dari hotel dan pulang ke rumah Bapak dan Ibu untuk mengambil barang dan berkemas sebelum harus pulang Jakarta. Rencananya sih, malam ini, nginep semalam di rumah Bapak Ibu, dan besok semalam di rumah Mama. Biar adil, diratain sehari - sehari. Lalu jum'atnya, mereka ke rumah baru mereka yang sudah di siapkan Azra untuk Icha dan mulai berbenah sepanjang akhir minggu. Biar nggak ngoyo, jadi senin pas mereka harus masuk kerja lagi sudah nggak loyo. Itulah alasan kenapa dia bisa dibilang agak ngebut di dua malam kemarin. Karena malam - malam setelahnya di sisa minggu ini mereka akan sibuk luar biasa. jadi bukan karena dia mesum, tapi karena dia itu memanfaatkan momen. Tau kan, bedanya? "Ih! Udah rapi kamar Icha?!" Istrinya memekik saat membuka kamarnya. Dia sendiri sedang duduk ngeleseh di depan TV ber
Read more

Chaps 63: New Home New Job New Environment

Azra's Current POV Azra bahagia dengan kehidupan barunya. Menjadi suami dan memiliki seorang istri ternyata nggak seburuk yang dikisahkan para bapak - bapak muda kagetan yang sepertinya kurang fit dengan peran baru mereka. Dan bukannya mencari solusi terhadap masalah mereka malah mengumbarnya di Social media (Maafkan, Azra memang julid) Dia malah sebaliknya. Amat dangat menikmati perannya sebagai seorang suami. Berdua bekerja sama Mendekor rumah baru mereka bersama, belanja kebutuhan bersama, tiap pagi bertanya mau makan malam apa, bahkan jalan - jalan pagi sekedar keliling kompleks bersama juga rasanya masih menyenangkan baginya. Dia suka. Mungkin karena dia melakukannya bersama Icha? Entahlah, yang jelas, hal - hal kecil tersebut masih membuatnya bahagia. Tentu saja ada kebiasaan - kebiasaan dari mereka berdua yang membuat kaget masing - masing seperti Icha yang kaget karena ternyata Azra kalau habis mandi kaca kamar mandinya suka nggak dilap lagi,
Read more

Chaps 64: Don't Shut me Out, Bae

Azra Current POV "Sayang..." Panggilannya untuk yang kesekian kali hari ini lagi - lagi diabaikan oleh Icha. Bukan barusan ini saja, tapi ini sudah berlangsung sejak makan siang tadi. Mereka makan dalam diam, dan setelahnya Icha hanya bilang, 'aku balik ke ruanganku'. Udah gitu aja. Jadi kalau sekarang Azra kelimpungan bingung luar biasa, tolong jangan ada yang bilang dia lebay.  Memangnya normal menikah baru dua bulan tapi sudah berantem? Memangnya ada idealnya berapa lama orang harus menikah sampai mereka sampai pada taraf yang lazim untuk bertengkar? Mereka tetap pulang kerja bareng, tapi sama seperti saat makan siang tadi, Icha hanya diam sepanjang perjalanan dan membiarkan Azra mengoceh sendiri mirip seperti penyiar radio amatir. Panik? Ya paniklah!!! Emangnya enak didiemin sama istri begini? Nggak! "Hari ini makan plecing kangkung sama tempe penyet." Cuma itu aja yang dibilang istrinya tadi pas turun dari mobil. Nggak ada ya
Read more

Chaps 65: Off To Thailand

Azra's Current POV Mereka sudah bersiap sejak pagi untuk rencana hari ini. Jijah juga dari semalam sebenarnya sudah menawarkan diri untuk mengantar mereka ke Bandara tapi ditolak oleh Azra.  Mereka akan memakai Taxi online saja dari rumah. Biar lebih ringkas dan nggak ngerepotin nantinya. Lagian, jarak rumahnya yang sekarang ditempatinya bersama Icha, jaraknya ke bandara jauh lebih dekat dari jarak rumah Mama ke bandara.  Itu alasan pertama, alasan kedua Jijah baru aja dapat SIM nya awal tahun kemarin. Jadi, Azra pikir, daripada Jijah atau Mama harus bolak balik setelah mengantar mereka, mending berangkat sendiri aja. Icha juga lebih suka dengan gagasan itu karena pada dasarnya istrinya ini juga kurang suka merepotkan orang lain. Mereka berangkat setelah sholat dhuhur. Pesawat mereka akan take off jam lima lebih dua puluh menit. Perjalanan ke bandara dari rumah makan waktu sekitar tiga puluh menit kalau nggak terjebak macet. Kalau macet ya..
Read more

Chaps 66: Bitter Moon - Failed Honeymoon

Azra's Current POV Azra terbangun dengan mood kacau. Rencananya gagal total. Istrinya lagi on period. Bagaimana bisa, coba?! Mereka sedang honeymoon dan bisa - bisanya istrinya lagi dapet. Sungguh, pasti di dunia ini nggak oda orang apes se apes dia. Kalau saja Hafid tau, sahabat dudulnya itu pasti sudah tertawa terbahak - bahak karena keabsurd an nasibnya saat ini. Tapi saat dia menoleh ke samping, bagian ranjang yang seharusnya ditempati oleh istrinya itu kosong. Azra meraba permukaannya dan menemukan lapisan seprai dan di sana nggak hangat lagi.  Icha kemana?! "Cha? Sayang? Kamu dimana?" Dia bergegas bangun. Mencari di balkon dan sekeliling kamar. Nggak ada. Dan dia mulai panik. "Icha?! Sayang!!" Kamar mandi. Dia belum ke kamar mandi. Dan kebetulan ruangan itu tertutup. Dikunci? Dia mengetuknya pelan. Sepelan yang dia bisa karena kenyataannya dia sedikit panik. Oke, panik banget. "Sebentar." Suara Icha terdengar pelan d
Read more

Chaps 67: I'm Sorry, Bae

Azra's Current POV Dia merasa benar - benar brengsek saat ini. Icha masih menangis pelan di pelukannya. Mereka sudah kembali duduk di atas ranjang, bersandar pada headboard ranjang dengan posisi saling memeluk. Tadi dia sempat memesan room service untuk sarapan agar diantar ke kamar saja, karena pasti Icha merasa nggak nyaman kalau harus keluar sarapan dengan keadaan seperti ini. Tangisnya sudah tidak sekencang tadi, tapi masih terdengar isakan lirih dari pelukannya. Icha juga beberapa kali mencari posisi nyaman di pelukannya. Pasti karena merasa nggak nyaman juga di perutnya karena sedang dapat tamu bulanannya. Dan tadi dia bilang apa?! Asalkan dia nggak marah lagi?! You're the worst, Azra. Makinya pada dirinya sendiri. Di pelukannya ada perempuan yang rela melakukan hampir apapun untuk menyenangkannya, bahkan sampai nggak memperdulikan keadaan dirinya sendiri, sementara dia semalam karena alasan capek, malah nyuekin istrinya hingga salah paham seper
Read more

Chaps 68: Exploring The Land Of The Moon

Azra's Current POV Kesalahpahaman mereka sudah tersesaikan dengan baik. Icha juga sudah amat membaik keadaannya, jadi rencana liburan mereka tertap berjalan seperti rencana awal. Dari pesisir pantai Pattaya, mereka akan mengeksplore beberapa pulau kecil yang ada di Thailand. Pulau - pulau yang terkenal sebagai pulai eksotis nan romantis, destinasi bulan madu terkenal di Thailand. Dari main land, mereka harus naik perahu lokal selama beberapa puluh menit untuk sampai di sana. Tantangannya adalah di sini. Mereka tidak bersama guide, dan seperti halnya pengemudi perahu lokal di Indonesia, mereka sangat jarang ada yang bisa berbahasa Inggris. Yah, yang basic seperti menyapa dan sekedar yes no sih bisa. Tapi tidak untuk percakapan panjang dan kompleks. Untungnya, ada orang beberapa turis lainnya yang berangkat satu kapal bersama mereka dan salah satu dari mereka sepertinya sudah tinggal lama di Thailand sehingga dia fasih berbahasa Thaila
Read more

Chaps 69: Of Course I'm Jealous!

Azra's Current POV Liburan bertajuk bulan madu mereka di Thailand selama dua minggu terakhir berakhir mengesankan. Tiga hari terakhir mereka di negeri Thailand mereka habiskan di kota Bangkok, free day, alias leisure time, mereka nggak ada jadwal trip dari local tour and travel yang mereka pakai jasanya, dan mereka juga bebas mengatur tur mereka sendiri hari ini.  Tapi tentu saja, nggak ada trip bagi Azra sama dengan lebih banyak waktu yang bisa dia habiskan bersama Icha berdua saja. Tentu saja untuk... Yah, kembali lagi pada definisi bulan madu adalah... Yeah, menghabiskan waktu berdua untuk mengeksplorasi serta mendekatkan diri satu sama lain. Mereka berdua nyaris nggak keluar kamar selain untuk makan saja. Itu pun seringnya mereka makan di hotel. Sebagai bagian dari bertahan hidup.  Dan kini, setelah puas dua hari mengurung Icha di kamar, sebenarnya belum puas, padahal dia sudah melakukannya sejak beberapa saat yang lalu sejak ist
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status