“Lyra, selama dua jam nanti, jangan ada yang menggangu saya.” Perempuan yang merasa namanya terpanggil, mendongak. Membenarkan letak kaca mata tebalnya dan memandang sang bos yang berdiri menjulang di depannya. “Baik, Sir,” jawabnya menyanggupi. Memangnya apa lagi yang harus Lyra jawab selain kata iya. Sebagai asisten, Lyra hanya membantu masalah pekerjaan dan memenuhi permintaan sang atasan. Tidak ikut campur dengan masalah pribadi sang atasan apalagi hobi yang terbilang aneh. “Semua telepon masuk, kamu handle saja. Nanti kamu laporkan setelah saya senggang.” Tanpa perlu dijelaskan, dia sudah tahu kegiatan apa yang dilakukan bosnya di ruangannya setelah ini. Apalagi barusan seorang wanita cantik baru saja masuk. Entah wanita keberapa dalam minggu ini, setiap hari selalu berganti. Jarinya bahkan tidak mampu menghitung sangking banyaknya. Brian, seorang eksekutif muda, dengan wajah yang rupawan dan rahangnya yang tegas. Tidak sulit bag
Last Updated : 2021-04-08 Read more