"Sekarang, kamu harus bujuk istrimu. Jangan biarkan dia salah paham terlalu lama. Apalagi kondisi kesehatan Ririn belum baik. Ditambah sekarang, jatuh lagi. Baru aja Ibu dengar sudah bisa bergerak sedikit-sedikit. Eh, sekarang harus begini lagi," nasehat sang ibu untuk anaknya, Arya. "Ririn cemburu terus lho, Bu. Padahal semua ini terjadi juga karena ide Ririn.""Lha, kamu setuju-setuju saja, toh. Apa lagi Ibu dengar udah nyawah sama Laili," wanita paruh baya itu mencebik."Ha ha ha .. Apa sih, Ibu? Nyawah apa lagi?" Arya terbahak, hingga membuat Dira membuka matanya."Eh, anak Papa sudah bangun. Mana yang sakit, Nak?" lekas Arya menggendong si bungsu. Sepulangnya dari Yogya, Arya memang langsung menuju rumah sakit, tempat Ririn dan Dira dirawat. Kamar perawatan Dira-lah yang pertama kali ia kunjungi. Apalagi, saat melewati kamar Ririn, istrinya itu tengah terlelap. Sehingga, Arya memutuskan untuk lebih dahulu menjenguk Dira.Lama ia bermain bersa
Read more