Home / Romansa / PAID LOVE / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of PAID LOVE: Chapter 81 - Chapter 90

157 Chapters

BISA GILA!

Tanpa Gavin dan Gitsa sadari, ada sepasang mata yang memandang dari kejauhan. Melihat jelas kedekatan antara Gavin dan Gitsa. Senyum tipis penuh arti tergaris di bibirnya.  *** Gavin dan Raline berpamitan dengan keluarga Hardian. Meski hanya sebentar kedatangan tamu, Hardian dan Jelita merasa sangat senang atas kehadiran Gavin bersama Raline. Terutama Jelita yang sangat bahagia bisa berkenalan dengan Raline.  Saking senangnya, Jelita malah sedih saat Raline pulang bersama Gavin. Sedangkan Gitsa turut senang bisa bertemu lagi dengan anak lelaki yang pernah ia sukai dulu.  "Kalau begitu Gavin permisi dulu, Om, Tante. Terima kasih sudah mengundang Gavin untuk makan malam. Maaf nggak bisa lama," pamit Gavin. 
last updateLast Updated : 2021-07-21
Read more

TIDUR SATU RANJANG?

"Ya, sudah kalau begitu!" Gavin mencekal tangan Raline dan membawanya masuk ke dalam kamar bersamaan.  "A-apa yang mau kamu lakukan, huh?!"  Gavin sama sekali tidak menjawab pertanyaan Raline. Calon suami Raline itu kekeh menariknya ke dalam kamar. Lalu Gavin mengunci kamar tanpa berkata apa-apa.  "Aku capek. Kamu mandi aja duluan. Lalu tidur aja sama-sama. Sebelah kiri aku, kamu sebelah kanan. Kalau mau mandi di dalam sudah ada perlengkapan dan keperluan lain. Jangan dibuat rumit kalau soal tempat tidur. Aku tidak semesum pikiranmu," jelas Gavin. Terlihat sekali di wajah Gavin kalau ia kelelahan.  Tanpa pikir panjang lelaki itu malah melepas tuxedo dan melemparkan begitu saja di lantai. Lalu tangannya dengan cepat melepas kancing kemeja satu pers
last updateLast Updated : 2021-07-22
Read more

APA AKU SUDAH GILA?

Perlahan Raline mendekat ke tempat tidur. Berjalan mengendap untuk memastikan jika lelaki itu sudah tidur. Tubuh Gavin tertutup selimut. Apa dia beneran sudah tidur? tanya Raline dalam hati. Ia mendekatkan telinga ke atas selimut yang menutupi tubuh Gavin.  *** "Benar-benar sudah tidur rupanya," gumam Raline pelan.  Jantung Raline yang berderu sekarang lebih tenang. "Tidur lepas baju tapi selimut menutupi semua badan sampai wajah. Dasar lelaki aneh," ledek Raline.  Mata Raline memandangi keadaan sekitar kamar. Benar-benar kosong dari barang. Hanya ada satu tempat tidur. Tidak ada kursi atau sofa untuknya duduk mengeringkan rambut yang masih basah.  "Baju ganti juga tertinggal. Apa aku harus tidur paka
last updateLast Updated : 2021-07-22
Read more

SI MESUM VS SI KERAS KEPALA

"Tidak-tidak! Aku mungkin tadi masih berada dalam alam bawah sadar. Aku ngelindur sepertinya. Ya, aku yakin!" kelit Raline. Gadis itu menutupi wajahnya yang memerah malu.Raline bergegas mandi. Semangatnya pagi ini adalah menunggu furniture yang dipilihnya kemarin datang. Saat ia sudah selesai mandi, aroma nikmat makanan sudah memancing indera penciuman Raline. Gavin masih tidur, tapi pintu kamar sengaja dikunci oleh lelaki itu. Sehingga ia tidak bisa keluar untuk memeriksa keadaan di luar. Raline memutuskan mencari kunci di sekitar kamar. Ia tidak ingin membangunkan singa yang lagi tidur itu. Setiap sudut ia cari keberadaan kunci kamar, namun tetap tidak ditemukannya. Karena sudah kehabisan akal, Raline mengira kunci itu ada di saku celana yang dipakai Gavin. Perlahan Raline mendekati Gavin yang masih p
last updateLast Updated : 2021-08-01
Read more

BERDEBAT TANPA HENTI

Saat kembali ke villa, Gavin mencoba membujuk Raline agar mau makan satu meja dengannya. Namun sepertinya mood Raline pagi itu lagi buruk, sampai seorang Gavin berani diabaikan. Anehnya, Gavin malah mengalah dengan gadis itu. Sampai-sampai Jamal yang melihat tingkah dua pasang anak muda terheran-heran. Jamal sampai bingung melihat sikap tuan mudanya itu kebingungan menghadapi seorang gadis.  Akhirnya Gavin memutuskan sarapan sendiri. Sedangkan Raline mengunci diri di kamar baru, yang diklaimnya itu akan menjadi kamarnya nanti malam karena ia tidak ingin satu kamar lagi dengan Gavin.  Jamal datang membawakan tiga orang asisten rumah tangga profesional untuk menyediakan keperluan tuan mudanya itu saat tinggal di villa. Selain membawa asisten rumah tangga, Jamal juga membawa banyak barang yang pribadi tuan mudanya itu untuk mengisi seluruh walk closet
last updateLast Updated : 2021-08-02
Read more

GADIS GILA

Sedangkan dari dalam kamar ketiga asisten itu langsung ketakutan saat mendengar akan dipecat padahal baru beberapa jam bekerja.  “Dasar manusia tidak berperasaan!” Gavin mengernyitkan keningnya mendengar Raline menyebutnya manusia tanpa perasaan. "Enak aja main pecat orang sesuka hati. Kamu pikir mereka kerja buat apa? Dasar gak punya hati!" tuding Raline dengan keras. Jamal dan ketiga asisten itu merasa tidak nyaman dengan perdebatan antara Raline dan Gavin. Mereka sudah seperti anjing dan kucing yang sulit dipersatukan dalam satu rumah. "Kalau kamu memecat mereka, berarti aku juga kamu pecat. Mana bisa aku kerja di villa seluas ini sendirian? Aku butuh bantuan mereka di
last updateLast Updated : 2021-08-03
Read more

JADI ASISTEN RUMAH TANGGA

Setelah melalui perdebatan panjang, Gavin memutuskan untuk mempekerjakan Raline sebagai asisten rumah tangga. Itupun atas dasar permintaan gadis itu sendiri. Di depan pekerja baru di villa, Gavin menginformasikan jika Raline adalah pekerja juga sama seperti tiga asisten rumah tangga yang baru.  Tetapi sebelumnya Gavin membuat keputusan bersama, tepatnya berdua dengan Raline untuk memerintahkan gadis itu khusus melayaninya. Menyiapkan baju untuknya  bekerja, menyiapkan makanan, menemani makan dan tentu saja sampai tuan muda itu tidur di kamar baru Raline diperbolehkan tidur.  “Jadi, 20 persen dari total hutang ku berkurang sekarang. Tapi kamu harus menandatangani perjanjian kita yang baru biar kamu tidak mempermainkanku lagi,” ujar Raline menyerahkan selembar kertas perjanjian mereka sebelumnya di atas meja. 
last updateLast Updated : 2021-08-03
Read more

ASISTEN RUMAH TANGGA YANG SEKSI

Berbeda dengan Gavin yang terlihat tenang dan diam. Padahal ada pemandangan yang membuatnya sangat terganggu jiwa dan raganya. Bentuk tubuh Raline bisa dilihat dengan jarak dekat. Dada bulat penuh dan pinggang yang kecil. Sempurna! dan begitu menyiksa benda ketangkasannya yang menegang di bawah sana.Beberapa menit berlalu dengan tenang. Rambut Gavin berhasil kering sempurna. Bahkan sedikit terangkat mengembang karena Raline berhasil menata rambut lelaki itu dengan sempurna dan tampak berbeda dari Gavin sebelumnya. “Selesai!” decak Raline bak seorang hair stylist. “Tugasku sudah selesai, aku keluar-.” Tangan Raline dicekal saat ingin beranjak menjauh dari Gavin. “A-ada apa lagi!?” sentak Raline kaget. “Pakaikan
last updateLast Updated : 2021-08-04
Read more

BAD FEELING

Gavin menurunkan sedikit kepalanya mengerti kalau Raline tidak mungkin sampai memasangkan dasi. Tetapi mata Gavin malah menangkap jika tangan gadis itu gemetaran. Tap! Gavin mencekal tangan Raline. “Begini caranya, ikuti tanganku,” ujar Gavin memegangi tangan Raline. Menumpuk tangannya di atas tangan Raline sambil menggerakkan tangannya mencontohkan cara memasangkan dasi. Gavin bisa merasakan tangan Raline gemetaran. Tetapi ia dengan sabar menggerakkan tangannya di atas punggung tangan Raline, menyimpulkan dasi sampai mulai terbentuk. Wanita itu terlihat sekali tidak fokus saat Gavin mencontohkan kepadanya cara memasangkan dasi. “Sudah selesai. Kamu tinggal rapikan dan aku minta lakukan ini setiap hari sebelum aku berangkat kerja. Nanti kamu akan terbiasa, jadi belajar dengan cepa
last updateLast Updated : 2021-08-05
Read more

BROMANCE OR BROHATE

“Ekhem. Maaf kalau Gavin menyela. Apa ada hal penting yang ingin Papa dan Om Har bicarakan?” tanya Gavin to the point dengan berani. “Papa yang mengundang Om Hardian dan Gitsa datang kesini. Jadi, tidak ada salahnya kalau kamu dan Gitsa dekat dulu, ngobrol tentang bisnis atau apapun. Karena kalau hanya bekerja pasti akan monoton saja kan?” terang Yudistoro. “Sudah Yud, jangan terlalu memaksakan hal itu. Biar mereka yang menentukan,” timpal Om Hardian. Ayah dari Gitsa itu langsung tidak nyaman dengan Gavin. “Nak Gavin jangan salah paham dulu, Om kesini dan Gitsa cuma ingin bertemu dengan Papa mu. Tahu dia di kantor, makanya Om kesini menyempatkan waktu,” lanjutnya menjelaskan. “Maaf sebelumnya-.” ujar Gavin terputus. 
last updateLast Updated : 2021-08-06
Read more
PREV
1
...
7891011
...
16
DMCA.com Protection Status