Home / Romansa / PAID LOVE / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of PAID LOVE: Chapter 101 - Chapter 110

157 Chapters

TIDAK AKAN ADA KATA KALAH

Angin semakin deras. Tirai kamar yang serba putih berterbangan tertiup angin. Raline berbalik badan dan menatap sosok Gavin di dalam kamar yang tengah tidur pulas.“Maaf kalau aku malah bersikap seperti ini. Sulit bagiku, tetapi ini yang kamu mau. Dan ini takdirku,” ucapnya lirih sambil menatap Gavin dari balkon kamar yang menghadap pantai. Malam berlalu begitu alot. Raline tidur di atas sofa setelah berusaha memaksa kedua matanya tidur. Hatinya bimbang dan ragu. Tetapi bukan Raline namanya jika ia begitu mudah tergoda dengan bantal dan alas yang empuk.*** Pukul tujuh pagi.  Kediaman Maheswari pagi hari ini terlihat hiruk pikuk. Barang-barang yang menurut Yudistoro sudah lama, ia ba
last updateLast Updated : 2021-08-14
Read more

SERBA SALAH

Raline tengah sibuk mempersiapkan menu sarapan pagi Gavin. Hari ini hari pertama Raline melayani lelaki itu untuk sarapan. Rasanya sudah benar-benar seperti seorang istri yang sedang melayani suami. Membuatkan roti dan salad sayur sesuai permintaan Gavin pagi ini. Setelah meja makan sudah terhidang menu sarapan, lalu Raline bergegas menuju kamar. Ia harus on time karena Gavin sudah mewanti-wanti agar bekerja tepat waktu. Saat berada di dalam kamar, Gavin baru saja keluar dari kamar mandi. Hari kesekian tinggal bersama, sudah membuat Raline kebal melihat lelaki itu berjalan bebas dengan bertelanjang dada dan hanya memakai handuk. Tanpa ragu gadis itu berlalu saja melihat keberadaan Gavin. Ia memasuki walk closet untuk mengambil pakaian tuan muda itu. Lebih sigap, Raline mengambil setelan jas berwarn
last updateLast Updated : 2021-08-15
Read more

H-7

Di meja makan, Gavin terus mencuri pandang. Sesekali ia membuang pandangan saat Raline memergoki dirinya. Bisa hancur reputasi tengilnya kalau ketahuan oleh gadis itu. “Kalau baju ini tidak cocok denganku, bilang aja. Gak usah menatap diam-diam begitu,” sindir Raline salah paham. Ternyata gadis pintar dan berprestasi di sekolah tidak menjamin dia peka dengan perasaan orang ya? pikir Gavin dalam diamnya. Isi kepalanya selalu saja negatif menilai orang lain. Memangnya aku ada bilang baju sebelumnya tidak cocok? gerutunya membatin. Pintar sih, tapi polosnya kebangetan! ledeknya dalam hati saja. “Memang kamu pantasnya pakai baju pelayan saja. Nanti setelah fitting kita beli baju, kamu bebas pilih,” ledek Gavin mulai mencari keributan. 
last updateLast Updated : 2021-08-15
Read more

TERDETEKSI CEMBURU

“Aaaaaa!!! Makasih Gavin mesum yang congkak!” Raline kegirangan tidak percaya jika ia diperbolehkan untuk melanjutkan pendidikan. Impian kedua gadis itu akhirnya akan segera terwujud. Saking senangnya, Raline tidak sadar kalau dirinya malah reflek memeluk Gavin. Deg!Gavin langsung membeku saat Raline memeluknya. Namun sepersekian detik ia luluh bak es yang mencair dan menghangat. Tidak salah dengan ucapannya yang menyebut tubuh gadis itu adalah penghangat hatinya. Aroma sabun beraroma mawar segar yang tercium di indera penciuman Gavin sangat sopan menggodanya. Bahkan aroma sabun dengan rose oil itu, adalah pembelian Gavin saat berada di mall Bangkok. Ia sudah menduga aroma itu sangat cocok dengan kulit Raline. Lelaki itu menikmati saja pelu
last updateLast Updated : 2021-08-17
Read more

BUCIN AKUT

Tanpa segan, Gavin juga membalas rangkulan Alicia. Lalu, masuk ke dalam galeri milik desainer itu. Sedangkan Raline menekuk wajahnya masam. Mencebik dan menggerutu dalam hati. Terutama mengumpati Gavin sepuas hatinya. Menyebalkan! “Roman, ajak Nona Raline ke galeri.” Alicia memerintahkan Roman, seorang asisten kepercayaannya yang sudah ikut dengannya selama tiga tahun terakhir. Roman seorang lelaki berperawakan tinggi dengan otot-otot bisepn yang nampak samar dari balik kemeja putihnya. Memiliki wajah jawline dan berhiaskan jambang yang rapi mengitari rahang tegasnya. Raline saja saat melihat Roman sempat tertegun takjub dengan asisten Alicia yang sangat tampan. Dewasa dan tentu saja manly sekali. Ditambah penampilan Roman yang sangat cool dan sangat wangi sekali! 
last updateLast Updated : 2021-08-18
Read more

GAUN PENGANTIN SEDERHANA

Garis lengkung di bibir Alicia terumbar lebar. Ia merasakan kepolosan Raline. Lalu, ia mengarahkan cara membuka gaun dengan perlahan. Mencontohkan sebentar cara memasang dan menjanjikan akan membantu gadis itu jika sudah selesai memakai gaun itu ke tubuhnya. "Baiklah. Kamu ganti saja dulu, nanti aku bantu rapikan," ujar Alicia tulus. Lantas, Raline mengganti pakaiannya dengan gaun pengantin pilihan Gavin. Susah payah gadis itu mencoba memasangkan ke tubuhnya, karena memang sama sekali tidak mengerti cara memasangnya. Beberapa kali, Raline membuka tirai hanya untuk bertanya kepada Alicia. Sedangkan Gavin yang menanti gaun pengantin percobaan dipakai oleh Raline, sudah ia tunggu-tunggu. Lelaki itu menggelengkan kepala terheran-heran, karena melihat tingkah polos dan urakan gadis pujaannya yang sangat
last updateLast Updated : 2021-08-19
Read more

PASANGAN YANG ANEH

"Bagaimana, Vin? Apa mau coba gaun yang lain lagi?" tanya Alicia terheran dengan ekspresi Gavin. "Tidak." Gavin menolak tegas untuk Raline mencoba gaun pengantin lain. "Aku beli gaun ini. Kalau kebesaran, aku minta dalam waktu dua puluh empat jam, tolong berikan ukuran yang pas untuknya. Aku tidak mau tau, dalam waktu satu hari, baju itu harus sudah pas dengannya," ujar Gavin mantap tanpa keraguan. Alicia tersenyum tipis melihat tingkah Gavin. Benar-benar semaunya dan tidak peduli apapun. "Baiklah. Aku terima perintah itu. Tapi bayar aku tiga kali lipat untuk gaun ini selesai dalam waktu singkat yang kamu berikan," tawar Alicia. "Aku bayar lima kali lipat. Kalau bisa kurang dari waktu yang aku te
last updateLast Updated : 2021-08-20
Read more

BIBIR RANUM MENGGEMASKAN

"Jangan coba-coba pergi dariku!" bentak Gavin keras.  Sontak saja Raline kaget melihat kemarahan lelaki itu. "Aku tidak suka dibentak seperti itu. Dan satu lagi, aku bukan bonekamu!" balas Raline tidak kalah keras. Ia melepaskan cekalan tangan lelaki itu dan berlalu meninggalkan Gavin. Gavin langsung nyeri di bagian kepalanya. Ia memijat pelan kening yang terasa ngilu. Nafasnya memburu saat lagi terpancing emosi. "Anda baik-baik saja tuan?" tanya Jamal yang sigap muncul di samping tuan mudanya. "Bawa gadis itu ke villa sekarang. Dia tidak bisa diajak keluar," titah Gavin. Jamal langsung memberi isyarat melalui headset yang tersambun
last updateLast Updated : 2021-08-20
Read more

KEMBALI PULANG

H-1  Selamat menanti sebuah kebahagian. Selamat membaca bab manis ini. ----- Waktu berlalu begitu singkat bagi Raline. Tetapi, bagi lambat bagi Gavin. Pendekatannya dengan Raline, masih sangat kurang karena masih saja mereka bertengkar tidak sepaham. Namun, ada banyak hal manis yang membuat Gavin semakin mengenal sosok Raline. Gadis pujaan hatinya, sejak SMA. Sekaligus cinta pertama yang mampu merubah kehidupannya dalam sekejap. Besok, adalah hari yang paling dinantikan oleh Gavin. Hari dimana pernikahannya akan berlangsung tepat di pinggir pantai, dan di depan villa binar impiannya. 
last updateLast Updated : 2021-08-21
Read more

KEJUTAN BERTUBI-TUBI

Masih H-1 Menuju hari pernikahan. -----"Pak Jamal?" decak Laura kaget. "Halo, Nyonya," sapa Jamal sangat hormat dan santun. “Mau jemput Raline Pak?” tanya Maria heran. Jamal menggeleng sambil tersenyum tipis. “Saya kesini membawa dua desainer untuk Nyonya Laura dan Maria. Apa boleh kami masuk?” “Bo-boleh Pak. Silahkan,” jawab Maria tergagap kaget. Jamal mempersilahkan dua desainer itu masuk terlebih dahulu ke dalam rumah. Lalu, Raline dan Laura keluar bersamaan dari dalam kamar. 
last updateLast Updated : 2021-08-21
Read more
PREV
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status