“Kamu nggak langsung pulang tadi?”Mereka sedang terhubung melalui video call, dan dari raut wajah Adam, Yara tahu kalau Adam sedang marah padanya.“Iya, aku mampir ke tempat Rian.”“Kok tadi nggak ngomong pas di bandara?”“Pas udah di jalan aku baru kepikiran buat mampir.” Yara berusaha meninggikan sabarnya. Baru satu hari Adam pergi, tidak mungkin mereka sudah bertengkar hanya karena masalah sepele kan. “Aku agak lama di rumah Rian, ngobrol sampe tidur siang di sana. Abis itu makan siang bareng sama Rian di mall, baru pulang. Nggak apa-apa kan? Aku mau chat kamu, tapi kan posisinya kamu masih di pesawat, pasti nggak aktif juga.”“Tapi kan kesepakatan kita, mau salah satu di antara kita ngaktifin hp atau nggak, langsung balas chat atau nggak, tetep saling ngasih kabar, Ra.”Yara menggigit bibir bawahnya, menghela napas dalam-dalam. “Iya, maaf. Aku salah. Harusnya
Read more