Seledri memandangi ponselnya dengan ragu. Ada panggilan masuk berdering sedari tadi. Satu atau dua kali mungkin tidak begitu masalah atau hanya sekedar penipuan melalui panggilan telepon seperti yang pernah ia alami. Panggilan ketiga, Seledri memutuskan untuk menjawab meski ragu. Ia memasang telinganya dengan baik untuk mendengar seluruh kalimat yang diucapakan wanita dari seberang.Tinggal di tempat dengan bahasa yang berbeda dengan bahasa Ibu tentu sangat tidak mudah, belum lagi bila sang lawan bicara mulai menambahkan sedikit dialek khas dari wilayah tertentu.Menjadi mahasiswa asing di negeri tirai bambu mempunyai kesan tersendiri bagi gadis berambut panjang itu.“Halo, dengan Seledri Anggun Pratama?”Deg! Jantung Seledri memacu. Sebuah suara yang ia kenal. “Iya, saya Seledri,” jawabnya dengan sedikit ragu.“Besok pagi jam sepuluh, Anda harus menemui saya di Gedung Internasional lantai tiga, ada yang h
Last Updated : 2021-04-05 Read more