Beranda / Romansa / Taruhan Cinta CEO / Bab 121 - Bab 130

Semua Bab Taruhan Cinta CEO: Bab 121 - Bab 130

207 Bab

Bab 120. Senyum Kekuatan

 Satu bulan sudah Sisil pergi dari rumah. Sejak itu pula, Aldin tidak bisa menghubunginya. Ia tidak berani menemui sang istri secara langsung karena takut Sisil semakin membencinya."Al, lo beneran mau melepas Sisil begitu aja? Nggak mau memperjuangkannya?" tanya Rudi sambil makan kacang garing yang ada di hadapannya.Kini Aldin sedang berada di rumah Rudi, ia jarang sekali ada di rumah sejak istrinya pindah ke rumah orang tuanya."Ya nggak lah," jawab Aldin dengan tegas, "Bukannya gue nggak mau memperjuangkan Sisil, tapi gue nggak mau membuat dia semakin membenci suaminya.""Maksud lo?" tanya Rudi sambil mengunyah makanannya."Gue nggak akan banyak bicara untuk membela diri. Gue akan membuktikan kalau gue masih layak untuk menjadi suaminya," jawab Aldin, "Gue selalu memantaunya, saat ini dia sudah bisa tersenyum lagi, gue senang melihatnya. Senyumnya kekuatan gue untuk mempertahankan pernikahan ini."Rudi menganggukkan kepalany
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-12
Baca selengkapnya

Bab 121. Takut Jatuh Cinta

"Al, sebaiknya lo bicarakan semuanya baik-baik dengan Sisil! Kalau sampai berlarut-larut kayak gini, Sisil bakal mengira kalau lo benar-benar selingkuh karena nggak ada sedikit pun usaha lo untuk menemui dia."Rudi sudah geregetan melihat sahabat yang sekaligus bos-nya di kantor itu tidak mau menemui istrinya."Gue takut," sahut Aldin, "Gue takut dia akan menolak, gue nggak sanggup kalau dia kembali menitikkan air matanya karena gue."Sebenarnya Aldin ingin sekali menemui sang istri, tapi terakhir kali dia bertemu, Sisil menangis, dan meminta cerai. Ia tidak sanggup mendengar kata itu dari mulut wanita yang sangat dicintainya."Berapa tahun Sisil memperjuangkan cintanya untuk lo? Apa dia lemah kayak lo gini? ... Nggak!" ujar Rudi, yang juga merupakan teman satu sekolah dengan Sisil sejak SMA. "Lo payah, Al!"Aldin hanya terdiam tanpa mengeluarkan satu patah kata pun. Memang benar apa yang dikatakan sahabatnya.Tapi, sungguh, ia tidak mempuny
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-13
Baca selengkapnya

Bab 122. Antara Hidup Dan Mati

Aldin tertawa terbahak-bahak mendengar ocehan sahabatnya.  "Jangan lama-lama tertawanya, gue jadi tambah takut ngelihat lo kayak gini," cibir Rudi sambil menggeser menjauh dari Aldin. "Gue masih waras," Aldin menendang Rudi hingga laki-laki itu hampir terjatuh. "Sial lo! Kalau aja lo bukan Bos gue, udah gue gantung lo di pohon toge," kata Rudi sambil mengusap-usap pantatnya yang ditendang Aldin. "Udah lah, kita tidur, capek banget gue," kata Aldin yang berjalan lebih dulu masuk ke kamar asistennya. "Gue juga capek direpotkan terus sama lo," gumam Rudi dengan sangat pelan sambil menutup pintu kamar. "Telinga gue masih normal," sahut Aldin saat mendengar gumaman sahabatnya. "Tapi hati lo udah nggak normal," cibir Rudi setelah naik ke tempat tidur. Aldin pun menyusul Rudi, ia tidur tanpa mengganti bajunya. Laki-laki itu tidur membelakangi sahabatnya, sedangkan Rudi tidur menghadap Aldin. Ia khawatir kalau bos-nya itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-13
Baca selengkapnya

Bab 123. Aku Merindukanmu

"Ini baju lo!" Rudi memberikan paperbag berisi pakaian kerja bos-nya yang diantarkan oleh pelayan rumahnya kepada laki-laki yang duduk di tepi ranjang hanya memakai handuk yang dililitkan di pinggang. "Terima kasih," ucap Aldin sambil meraih paperbag itu. Rudi berjalan menuju balkon kamarnya, ia melihat pengawal pribadi sang bos yang berdiri di depan gerbang rumahnya. "Al, pengawal lo dari semalam jaga lo di luar?" tanya Rudi, "Dari tadi dia di situ!"  "Nggak, dia baru datang tadi," jawab Aldin sambil memakai bajunya. "Gue kira tuh orang tidur di mobil," jawab Rudi sambil melangkah mendekati sang bos yang sudah rapi dengan pakaian kerjanya. "Gue pergi dulu. Lo bawa mobil gue!" Aldin melempar kunci mobil kepada Rudi. Dengan sigap laki-laki itu menangkapnya. "Lo mau ke mana sih, Al?" tanya Rudi yang masih penasaran dengan sahabatnya itu. "Gue mau ketemu Sisil," jawab Aldin sambil tersenyum, "Doakan gue ya!" R
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-14
Baca selengkapnya

Bab 124. Menjauhlah!

"Lepaskan, Al!" pinta Sisil sambil menyeka air matanya.Aldin melepas pelukannya, lalu meraih tangan Sisil. Namun, sang istri menepis lengan suaminya."Menjauhlah! Aku sudah mulai nyaman hidup tanpamu. Aku akan melupakan semua tentang kita! Kamu jangan lagi urusi hidupku! Aku juga nggak akan mencampuri urusanmu dengan wanitamu."Sisil menyeka air matanya, lalu berjalan ke arah pintu dan membuka pintu ruangan itu dengan lebar, mengusir sang suami dari ruang kerjanya."Pergilah! Jangan pernah menemuiku lagi, aku mohon! Anggap aja ini permintaan terakhirku sebelum aku melepas status sebagai istrimu."Hatinya terasa sakit saat mengatakan semua kata-kata kasar itu kepada suaminya. Namun, hatinya akan lebih sakit lagi jika terus melihat wajah laki-laki yang masih sangat ia cintai itu yang akan mengingatkannya pada pengkhianatan sang suami."Sil, aku mohon, berikan aku waktu sedikit saja untuk menjelaskan semuanya." Aldin meraih tangan istrinya, ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-15
Baca selengkapnya

Bab 125. Selamat Tinggal Istriku

    "Keluarlah! Aku mau bekerja!" Sisil kembali mengusir suaminya sambil menunjuk pintu ruangan yang terbuka lebar. Aldin pun bangun dari duduknya, ia tidak mau kalau sang istri tambah membencinya.  "Baiklah, terima kasih sudah memberikanku waktu untuk menjelaskan semuanya. Aku memang laki-laki bodoh yang tidak pantas menjadi suami dari siapa pun. Selamat tinggal istriku!"  Aldin berjalan cepat meninggalkan istrinya di ruangan itu. Bahkan ia tidak pamit terlebih dulu kepada sepupunya. Laki-laki itu tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk menjelaskan kepada sang istri. Mungkin karena terlalu sering ia disakiti, jadi Sisil sudah tidak mempunyai harapan lagi atas pernikahannya. "Kita pulang!" titahnya kepada sang pengawal yang sedang mengemudikan kendaraannya. "Baik, Tuan!" jawabnya. Pengawal itu melajukan kendaraannya dengan sangat pelan karena memang jalanan sedang macet. "Lebih cepat
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-15
Baca selengkapnya

Bab 126. Kecelakaan

Sisil memegangi dadanya, "Perasaanku nggak enak," ucap wanita mungil itu, "Lang, tolong hubungi Aldin!" Sisil merasa ada sesuatu yang terjadi dengan suaminya. Ia selalu teringat dengan laki-laki yang baru saja menemuinya itu.Gilang mengangguk pelan, lalu merogoh ponselnya di saku celana bahan berwarna coklat muda. Sebelum Gilang menghubungi sepupunya. Ternyata orang yang dituju sudah menelponnya lebih dulu."Jemput gue sekarang!" titah Aldin saat Gilang menerima panggilan teleponnya, "Gue kecelakaan," ucapnya sambil memegangi keningnya yang terus meneteskan darah."Kecelakaan?" Gilang terkejut mendengar ucapan sepupunya, "Kirim lokasi lo sekarang!" titahnya dengan cepat.Gilang langsung memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celana setelah selesai menelpon."Sil, Aldin kecelakaan," kata Gilang dengan pelan, ia takut Sisil syok mendengarnya. "Gue samperin dia dulu," ucapnya sebelum melangkah pergi."Gue ikut, Lang," pinta Si
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-20
Baca selengkapnya

Bab 127. Rujuk

"Bun, Aldin kecelakaan," kata Sisil setelah ia sampai rumah."Iya, Bunda udah tahu, tadi Al ngabarin Bunda," sahut sang bunda, "Kamu kenapa pulang? Kamu kurang enak badan?" Sisil menggelengkan kepalanya, "Aku lagi kurang semangat aja," jawabnya."Jangan gitu dong!" sahut Mami Tyas yang juga sedang ada di rumah itu. "Mending ikut Mami ke salon yuk!"Sisil menoleh pada Bunda Anin meminta persetujuan sang mertua."Pergilah, Nak!" kata sang bunda sambil mengusap-usap lengan menantunya."Ayo, Sil!" ajak mami Tyas kepada istri keponakannya.Sisil melakukan perawatan kecantikan bersama mami bos-nya. Memanjakan tubuhnya yang terasa begitu lelah dengan permasalahannya saat ini.Setengah hari mereka melakukan perawatan. Kini Sisil merasa lebih baik setelah melakukan spa."Sil, ada yang mau ketemu sama kamu," kata Mami Tyas, "Maafin Mami ya udah ngasih tahu keberadaan kita di sini." Sang mami menggenggam tangan Sisil.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-20
Baca selengkapnya

Bab 128. Memulai Kembali

Rudi berjalan dengan santainya menuju ruangan sang CEO. Ia masuk dan mengetuk pintu terlebih dulu ataupun mengucapkan salam.Rudi langsung menuju sofa dan duduk di kursi empuk itu sambil menumpangkan kakinya.Melihat kedatangan sang asisten yang sejak tadi tidak bisa dihubungi. Aldin bangun dari duduknya, berjalan mendekati sang asisten."Dari mana kamu? Seenaknya aja pergi tanpa kabar." Aldin bertanya pada laki-laki yang duduk di depannya sebagai seorang atasan."Santai, Bos! Saya punya berita menarik untuk Bos," ucapnya sambil melempar berkas kontrak sang bos dengan wanita bayaran ke meja.Aldin mengambil berkas itu, lalu membukanya. "Kenapa kamu bawa-bawa berkas ini? Sekarang kembali lah ke ruanganmu. Satu jam lagi meeting, siapkan semuanya!""Tenang, Bos! Itu semua sudah beres," jawab Rudi sambil bangun dari duduknya, lalu melangkah meninggalkan bos-nya. "Saya hanya ingin menyampaikan kalau Nyonya Sisil mau rujuk dengan anda, Bos," ucapn
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-22
Baca selengkapnya

Bab 129. Kita Cerai!

Ketika hati Sisil mulai melunak, berusaha memaafkan sang suami setelah Rudi memberikan bukti kontrak kerja kekasih bayaran suaminya dengan jenar.Dan hari itu juga Jenar mendatangi Sisil dan memperlihatkan video panasnya dengan Aldin, Sisil syok melihatnya. Namun, ia berusaha menenangkan hati dan pikirannya. Wanita mungil itu berubah pikiran, ia akan tetap melayangkan gugatan cerai ke pengadilan agama. Sudah terlalu banyak goresan luka di hatinya. Ia sudah tidak sanggup lagi menahan perih luka di hati.Sisil hanya pura-pura bersikap tegar di hadapan Jenar supaya wanita itu tidak merasa menang. Walau hatinya hancur, ia berusaha untuk tidak tersulut emosi dengan ucapan kekasih bayaran suaminya.Akhirnya Sisil dan Aldin bertemu di tempat yang sudah dijanjikan oleh Sisil. Tujuan awalnya mereka ingin membicarakan untuk kembali rujuk, tapi setelah Sisil melihat video itu, ia tidak mau lagi rujuk dengan laki-laki yang sangat dicintainya itu .Aldin
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
21
DMCA.com Protection Status