Home / Romansa / Taruhan Cinta CEO / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Taruhan Cinta CEO: Chapter 111 - Chapter 120

207 Chapters

Bab 110. Suami Pengganti

"Sudahlah, jangan menangis lagi! Dia akan baik-baik saja," ucap laki-laki tua yang duduk di kursi dekat ranjang Sisil. "Kamu fokus pada kesehatanmu saja!" Ayah Rey tidak mau menantunya sakit lagi karena memikirkan kesehatan suami yang telah menyakitinya. "Iya, Yah," jawab Sisil dengan pelan sembari menyeka air matanya. Ia merasa bersalah kepada sang mertua karena Aldin sakit karenanya. Ayah Rey memberikan paper bag berwarna biru terang kepada menantunya. "Ini hape baru buat kamu, sudah dipasang kartu sim yang baru. Ayah nggak akan memberikan nomor ini kepada Aldin kalau kamu tidak mengizinkannya."  Sesuai permintaan sang istri supaya ia membelikan ponsel baru untuk menantunya. Laki-laki yang usianya sudah kepala lima merasa bersalah dengan apa yang telah terjadi. "Sil, maafkan Ayah ya," kata sang ayah sembari mengusap-usap lengan menantunya. "Maafkan anak juga anak kami. Ayah nggak menyangka kenapa putra kebanggaanku membuat kecewa semua
last updateLast Updated : 2021-07-28
Read more

Bab 111. Jalan Terbaik

“Kalau aku dan Aldin cerai, Ayah dan Bunda pasti merasa sangat sedih. Mereka begitu baik, apa aku tega menyakitinya,” gumam Sisil sembari memandang sang mertua yang sedang terbaring di tempat tidur penunggu pasien.Sisil membaringkan tubuhnya, lalu memejamkan mata. Ia berharap dengan tertidur bisa melupakan masalahnya walau hanya sesaat. ‘Semoga keputusanku jalan yang terbaik untuk aku dan Al,’ ucap Sisil dalam hatinya sebelum terlelap.Setelah menunggu lama di depan ruangan IGD akhirnya sang bunda bisa bernapas lega setelah mendapat kabar dari sang dokter kalau Aldin sudah sadar.“Syukurlah,” ucap Bunda Anin sembari mengusap dadanya.Hati ibu mana yang tidak sakit melihat anak dan menantunya terbaring di ranjang rumah sakit. Walau ia membenci sikap Aldin terhadap Sisil, tapi hatinya tidak bisa berbohong kalau ia begitu menyayangi anak-anaknya.“Aku harus memberi kabar kepada Sisil, ia juga pasti merasa kha
last updateLast Updated : 2021-08-04
Read more

Bab 112. Pasrah

“Siapa yang menelpon, Yah? Kenapa nggak dija wab?” tanya sang bunda kepada sang suami yang duduk di sampingnya sambil mengusap-usap punggungnya untuk sekedar memberi kekuatan.“Ayah sampai lupa.” Laki-laki yang usianya sudah lebih dari setengah abad itu bangun dari duduknya mengambil ponsel yang ia tinggal di tempat tidur.Kemudian ia kembali menghampiri sang istri setelah mengambil ponselnya sembari menggulir layar benda pipih itu. “Andin yang menelpon,” ucapnya.Saat ia ingin menghubungi sang anak, ponselnya kembali berdering. Ia menggeser layar ponsel bergambar gagang telepon yang berwarna hijau. Lalu, menempelkannya pada daun telinga.“Halo, Nak? Gimana kabarmu dan anak-anak?” tanya sang ayah saat sambungan teleponnya tersambung.“Aku sehat, anak-anak juga sehat,” jawab Andin, “Aku lagi di jalan menuju rumah sakit bareng Kak Ais. Bang Al sama Sisil gimana kabarnya?”
last updateLast Updated : 2021-08-04
Read more

Bab 113. Menunjukkan Foto Mesra

Mama muda dengan dua anak itu menghampiri Ayah Rey dan Bunda Anin yang sedang duduk di sofa. Ia duduk di depan kedua orang tuanya."Bunda sama Ayah pulang aja! Aku sama Kak Ais yang jagain Sisil sama Abang," titah Andin pada kedua orang tuanya."Bunda nggak mau pulang," balasnya, "Di rumah juga nggak bakal bisa tenang. Kamu temani Sisil dulu di sini biar Bunda dan Ayah yang jagain Abang."Sang bunda tetap tidak mau pulang. Hatinya tidak akan tenang meninggalkan anak dan menantunya yang terbaring di ranjang rumah sakit. "Tapi, Bunda dan Ayah harus istirahat!" Andin sangat khawatir dengan kesehatan Ayah dan bundanya jika terlalu banyak berpikir. "Aku nggak mau kalau Ayah dan Bunda kelelahan.""Bunda mau ke kamar abangmu dulu." Bunda Anin bangun dan berdiri. "Temani Sisil! Dia butuh kamu, Nak, kalau di depan Bunda dia bilang baik-baik saja, tapi Bunda bisa merasakan kalau hatinya sedang hancur," ucap wanita paruh baya itu dengan pelan sembari me
last updateLast Updated : 2021-08-07
Read more

Bab 114. Kita Harus Bicara

 Ayah Rey menceritakan apa yang dibicarakan oleh Aldin. Ia percaya dengan ucapan anaknya karena Aldin adalah putra kebanggaannya yang tidak akan berani berbohong padanya.Namun, Ayah Rey mempunyai firasat buruk tentang sekretaris Aldin yang berpose mesra dengannya. Ia yakin kalau wanita itu bukan orang baik-baik."Sepertinya dia bukan wanita baik-baik," ucap Bunda Anin sembari memperhatikan wanita yang berfoto mesra dengan anaknya. "Lihat saja pakaiannya! Kalau hanya untuk membuat cemburu, tidak perlu memakai baju murahan seperti itu."Ya, sekretaris anaknya itu memakai pakaian yang sangat terbuka, memperlihatkan hampir seluruh bukit kembarnya, bahkan sangat terlihat jelas kalau Jenar tidak memakai pembungkus bukit kembar itu."Ayah akan membicarakan ini semua kalau Al sudah sehat," ucap sang Ayah kepada istrinya. "Bunda istirahat saja dulu! Ayah akan menyuruh orang untuk menyelidiki wanita itu.Ayah Rey merogoh ponselnya dan menghubungi orang
last updateLast Updated : 2021-08-07
Read more

Bab 115. Bertindak Bodoh Karena Cinta

Andin dan Aisyah membantu Aldin untuk kembali ke kamarnya. "Abang istirahat dulu ya! Setelah semuanya membaik kita bicarakan lagi."Aldin mengangguk pelan sembari terus menatap sedih wanita yang sangat dicintainya itu karena tidak mau melihat wajahnya.Akhirnya mereka membawa Aldin ke ruang perawatan yang ada di sebelah ruangan Sisil. Meninggalkan Sisil sendirian di ruang perawatannya.Aisyah kesulitan membuka pintu sehingga ia membukanya dengan paksa yang membuat sang bunda dan Ayah Rey terbangun.Mereka membuka mata, lalu bangun dan menoleh ke arah pintu yang terbuka. "Aldin!" teriak sang bunda dan Ayah Rey bersamaan ketika melihat Aldin dipapah oleh Andin dan Aisyah.Mereka menghampiri anak-anaknya lalu membantu membaringkan Aldin di tempat tidur. "Kamu dari mana?" tanya sang bunda sembari menyeka air matanya yang tidak terasa menetes begitu saja.Ayah Rey segera memencet tombol darurat untuk memanggil suster. Melihat Aldin i
last updateLast Updated : 2021-08-09
Read more

Bab 116. Kembali Mengaum

Setelah satu minggu dirawat di rumah sakit, Aldin sudah di perbolehkan pulang. Sementara Sisil sudah pulang beberapa hari sebelumnya. Sesuai rencana awal, Sisil pulang ke rumah mertuanya untuk sementara waktu.Aldin duduk di pinggiran tempat tidur sambil menatap foto pernikahannya yang terpajang di kamarnya. “Cinta ini benar-benar membunuhku,” gumam Sisil samnbil mengembuskan napasnya dengan kasar.Kemudian, laki-laki itu bangkit dari duduknya dan segera berangkat kerja. Sudah satu minggu dia menyerahkan semua tanggung jawabnya kepada sang asisten yang tak lain sahabatnya sendiri.Aldin langsung pergi ke kantor tanpa sarapan terlebih dulu. Seorang pengawal yang berdiri di samping pintu mobil yang sudah terbuka itu membungkukkan badannya untuk memberi hormat kepada Tuan muda keluarga Pradipta.Pengawal setia keluarga Pradipta itu diutus untuk selalu mengikuti Aldin ke mana pun ia pergi. Setelah Aldin masuk ke dalam mobil, pengawal itu berjalan
last updateLast Updated : 2021-08-09
Read more

Bab 117. Perempuan Sundel

Jenar merapikan penampilannya terlebih dulu sebelum masuk ke dalam ruangan sang CEO. Bukan merapikan tapi malah membuka satu kancing kemejanya supaya gunung kembarnya menyembul keluar.Wanita cantik dengan riasan yang natural itu mempunyai tubuh yang sintal. Tidak ada yang bisa menolak pesonanya. Siapa sangka wanita yang belum pernah menikah itu begitu haus belaian seorang pejantan tangguh. Jika laki-laki yang bercinta dengannya tidak kuat melayaninya, ia akan membuangnya jauh-jauh.Jenar membuka pintu ruangan sang CEO dengan perlahan, mendorongnya dengan pelan, lalu menutup rapat pintu itu.Ia melenggok mendekati Aldin yang sedang duduk di kursi kebesarannya. "Ada apa Al kamu manggil aku?" tanyanya dengan suara yang manja. Semenjak menandatangani perjanjian kontrak sebagai pacar bayaran, Jenar semakin berani menggoda Aldin.Aldin meletakkan setumpuk uang di hadapan Jenar. "Ini bayaran kamu sebagai pacar saya. Kontrak kita selesai sampai di s
last updateLast Updated : 2021-08-10
Read more

Bab 118. Jarum Suntik

Rudi melepaskan tangan Jenar setelah keluar dari ruang kerja CEO. "Bereskan barang-barang kamu!" titahnya dengan tegas.Kemudian Rudi menelpon petugas keamanan kantor untuk menyeret wanita sundel itu keluar dari kantor.Beberapa menit kemudian dua orang petugas keamanan kantor itu datang menghampiri Rudi."Ada apa, Bos?" tanya salah satu petugas keamanan yang berkulit lebih gelap dari temannya."Seret dia keluar! Jangan biarkan dia masuk ke kantor ini lagi! Dia bukan lagi pegawai RPP Group!" tegas Rudi kepada penjaga keamanan itu, "Dan peringatkan kepada yang lainnya juga!""Siap, Bos!" jawab kedua petugas itu serentak."Ayo, keluar!" Kedua petugas itu mencekal pergelangan tangan Jenar. Namun, wanita itu memberontak, "Lepaskan! Aku bisa jalan sendiri!"Kedua petugas itu melepaskan tangan Jenar. "Silakan, Nona!"Akhirnya kedua petugas yang berbadan tegap mengawal dari sisi kanan dan kiri mantan sekretaris CEO itu.
last updateLast Updated : 2021-08-10
Read more

Bab 119. Kenangan

Rudi bangun dari duduknya, lalu mengambil surat perjanjian kontrak kekasih bayaran antara Jenar dan bos-nya."Mau dibawa ke mana itu kontrak?" tanya Aldin pada Rudi."Mau gue simpen," jawab Rudi. Rudi berharap dengan surat perjanjian ini, ia bisa membantu menjelaskan tentang semuanya kepada Sisil."Ya sudah simpan saja! Siapa tahu bisa berguna nantinya," balas Aldin sambil mengibaskan tangannya. "Sana pergi!""Baik, Bos!" jawab Rudi dengan tegas.Sang asisten CEO itu melangkah keluar dari ruang kerja bos-nya. 'Gue tahu lo pasti lagi nggak baik-baik aja, Al. Gue janji, akan membantu lo sebisa mungkin,' batin Rudi.Rudi kembali ke ruangannya, ia menyimpan surat perjanjian itu dalam laci meja kerjanya. Ia berniat membawa pulang berkas itu. Suatu saat ia akan menunjukkan semuanya kepada Sisil.Setiap saat Rudi selalu memeriksa rekaman CCTV di ruangan sang CEO. Ia khawatir kalau Aldin berbuat sesuatu di luar akal sehat. 
last updateLast Updated : 2021-08-11
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
21
DMCA.com Protection Status