Home / Romansa / Taruhan Cinta CEO / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Taruhan Cinta CEO: Chapter 91 - Chapter 100

207 Chapters

Bab 91. Gara-gara Cemburu

"Nyonya Anin akan segera dipindahkan ke ruang rawat. Beliau baik-baik saja, hanya membutuhkan banyak istirahat terutama pikirannya. Jangan memberi kabar buruk kepada beliau."Setelah menjelaskan kondisi sang bunda, dokter cantik itu pergi meninggalkan keluarga pasiennya."Syukurlah." Aldin mengelus dadanya, merasa lega mendengar sang bunda baik-baik saja. Laki-laki yang terlihat kusut itu memeluk erat istrinya yang masih menitikkan air mata. "Bunda nggak apa-apa, kamu jangan nangis lagi ya," ucapnya pada sang istri sembari mengusap-usap punggungnya."Aku pulang dulu ya, Bang. Mau nyiapin keperluan Bunda," pamit Andin pada abangnya yang dijawab dengan anggukan kepala oleh laki-laki yang masih memeluk wanita bertubuh mungil itu.Setelah adiknya pulang, tidak lama kemudian sang bunda dipindahkan ke ruang perawatan. Setelah satu jam berada di ruangan itu wanita tua itu masih memejamkan matanya."Al, kok Bunda belum bangun juga?" tanya Sisil pada laki-l
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

Bab 92. Kesehatan Sang Bunda

Setelah satu minggu di rawat di rumah sakit, kini sang bunda sudah pulang ke rumahnya. Ayah Rey melarang Aldin untuk membawa Bunda Anin pulang ke rumahnya.Laki-laki tua itu khawatir Aldin mengulangi perbuatannya yang akan membuat kesehatan istrinya kembali menurun."Ayah akan mengajak Bunda tinggal di Bandung untuk sementara waktu. Di sana suasananya lebih tenang dan udaranya lebih bersih," tutur Ayah Rey kepada anak dan menantunya yang sedang berkumpul di ruang tamu."Terserah Ayah aja, kami akan mendukungnya walau pastinya aku akan sangat merindukan Bunda karena nggak bisa ketemu setiap hari," ucap Aldin yang merasa sangat sedih."Akhir pekan kalian 'kan bisa berlibur di sana," ujar sang ayah kepada anak-anaknya."Iya, Ayah, kalau itu yang terbaik buat Bunda, kita akan mendukungnya."Setelah semua setuju dan mengizinkan sang bunda tinggal jauh dari anak dan cucunya, sang ayah bangun dari duduknya lalu melangkah meninggalkan anak dan menan
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

Bab 93. Sama-sama Egois

Hari-hari pun berlalu dengan cepatnya. Sejak sang bunda jatuh sakit, Aldin dan Sisil kembali berbaikan. Mereka kembali tidur dalam satu kamar.Kini, setiap mereka ada masalah tidak ada seorang pun yang tahu. Aldin dan Sisil berusaha menutupi semua permasalahan rumah tangganya supaya tidak terdengar orang luar.Pasangan suami istri itu jarang sekali hidup damai, mereka masih sering bertengkar seperti biasanya, tapi kali ini mereka tidak mengumbarnya di depan keluarga.Permasalahan kecil dalam rumah tangga mereka selalu berakhir dalam pertengkaran karena kedua anak manusia itu sama-sama egois. Selama ini Sisil yang selalu mengalah. Namun, kali ini Sisil tidak mau mengalah lagi. Ia sudah benar-benar lelah menjalani rumah tangga dengan laki-laki yang sangat ia cintai.Ternyata cinta saja tidak cukup untuk membangun sebuah rumah tangga. Tidak adanya rasa saling percaya dan kurangnya komunikasi membuat hubungan Sisil dan Aldin menjadi tidak sehat.
last updateLast Updated : 2021-07-06
Read more

Bab 94. Rencana Aldin

Sisil tertidur karena terlalu lama menunggu suaminya. Hati dan pikirannya terasa sangat lelah. Andai saja Ibu dan bundanya tidak sedang sakit, mungkin ia akan menggugat cerai suaminya.Aldin baru keluar dari kamar mandi setengah jam kemudian. Laki-laki itu terus memandangi istrinya yang tidak berganti posisi sejak ia masuk ke kamar mandi."Apa dia tidur?" gumam Aldin. Aldin segera berganti pakaian dan menghampiri Sisil. Ia membalikkan tubuh istrinya supaya wanita yang sangat ia cintai itu tidur dengan nyaman."Aku ingin kita bercerai, Al," gumam Sisil saat Aldin membenarkan posisi tidurnya."Aku tidak akan menceraikanmu," balas Aldin yang kemudian pergi keluar. Laki-laki itu berpakaian rapi karena hendak bertemu dengan wanita yang akan membantu menjalankan rencananya untuk membuat Sisil cemburu.Setengah jam kemudian ia sampai di tempat yang ditentukan. Aldin bertemu dengan wanita muda yang cantik dan seksi. Dia adalah sekretaris di pe
last updateLast Updated : 2021-07-06
Read more

Bab 95. Foto Mesra Bersama Sekretaris

Akhirnya Aldin menyetujui usul sang sekretaris. Mobil sport berwarna putih itu melaju dengan kencang, hingga tidak butuh waktu lama mereka sudah sampai di depan rumah dua lantai dengan dekorasi yang minimalis karena jarak kafe ke rumahnya tidak jauh. Mereka pun keluar dari mobil bersamaan."Silakan masuk, Mas!" Jenar membuka pintu rumahnya dan mempersilakan laki-laki tampan itu untuk masuk ke dalam."Kenapa sepi sekali?" tanya Aldin sembari mengedarkan pandangannya melihat rumah yang terlihat sangat rapi itu."Aku tinggal sendiri, Mas. Aku hanya sewa tukang bersih-bersih aja, dia akan datang dua hari sekali ke rumah ini," jawab Jenar yang langsung mengajak Aldin untuk masuk ke kamarnya.Jenar hanya tinggal sendiri di rumah karena orang tuanya berada di luar kota, di tempat kelahirannya."Mau ke mana kita?" Aldin kebingungan saat wanita seksi itu menariknya ke dalam kamar."Kita 'kan mau foto, kalau di dalam kamar pasti istri Mas Aldin akan s
last updateLast Updated : 2021-07-06
Read more

Bab 96. Aku Sangat Ingin Menikmatimu

  "Aku boleh numpang tidur sebentar nggak? Aku sangat mengant-"Sebelum Aldin menyelesaikan ucapannya, tubuh laki-laki tegap itu sudah terkulai lemas di kasur empuk milik sekretarisnya akibat efek dari obat tidur yang Jenar bubuhkan di minuman Aldin.Jenar segera melucuti pakaiannya, hingga tidak ada sehelai benang pun di tubuh seksi wanita itu. Kini ia membuka kemeja Aldin, menyandarkan tubuh tegap yang telanjang dada itu di tumpukan bantal.Wanita seksi itu menyiapkan kamera ponselnya untuk merekam ia dan Aldin. Jenar menggeser nakas untuk menaruh ponselnya supaya kamera itu merekam seluruh tubuhnya dan Aldin.Setelah ponselnya siap merekam, Jenar segera naik ke tempat tidur dan duduk di atas si gundul yang masih ditutupi celana jeans.Jenar menutupi kaki Aldin dengan selimut hingga celananya tidak terlihat. Yang terlihat hanya bemper jenar yang tidak tertutup apa-apa. Wanita itu menaruh tangan Aldin di bembernya. Kemudi
last updateLast Updated : 2021-07-06
Read more

Bab 97. Pacar Bayaran

Laki-laki itu merasakan kenikmatan akibat serangan Jenar, tapi ia sangat sulit membuka matanya.Jenar buru-buru memasukkan kembali si gundul ke dalam sarangnya. Ia pergi meninggalkan laki-laki yang sedang tertidur di kamarnya.Ia memasuki kamar yang berada di sebelah kamarnya. Entah apa yang sedang ia lakukan di dalam sana. Lama ia baru keluar dari dalam ruangan itu dengan keringat yang bercucuran di keningnya.Wanita itu masuk lagi ke kamarnya dan langsung menuju kamar mandi. Tidak lama kemudian ia keluar sudah memakai baju tidur, gaun tipis berwarna ungu. Kain yang menerawang sehingga memperlihatkan bentuk tubuhnya yang sintal. Gunung kembarnya tidak terbungkus apa pun hanya gaun tipis menerawang yang menutupinya sehingga, pucuk gunung itu terlihat sangat jelas. Ketika Jenar berjalan ke arah laki-laki yang sedang tertidur itu, Aldin membuka matanya perlahan. Ia menyipitkan matanya untuk memperjelas penglihatannya. Gunung kembar milik
last updateLast Updated : 2021-07-08
Read more

Bab 98. Kebodohan Aldin

Aldin menepis jari jemari lentik yang sedang merayap masuk ke dalam celana dalam. "Hentikan Jenar!"Akhirnya Aldin tersadar dari kebodohannya, hampir saja melakukan zina yang akan membuatnya menyesal seumur hidup.Wanita cantik itu segera bangun dari tubuh Aldin. Lalu menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal berwarna putih hingga leher.  "Maafkan aku, Mas. Aku sering nggak bisa mengontrol diriku," ucap Jenar sembari menitikkan air mata. "Inilah alasannya kenapa aku nggak punya kekasih, aku takut seperti ini. Aku selalu bergairah jika berada dalam satu ruangan dengan lawan jenis."Ucapan Jenar yang diiringi dengan air mata membuat emosi Aldin mereda. Ia merasa kasihan dengan sekretarisnya. "Baiklah kali ini aku maafkan," sahut Aldin, "Terima kasih sudah membantuku. Aku pulang dulu."Aldin bergegas keluar dari kamar wanita seksi itu. Ia berjalan sangat terburu-buru. Laki-laki itu merasa bersalah pada istrinya karena sudah ber
last updateLast Updated : 2021-07-08
Read more

Pengumuman

Hai semuanya! Maaf ya, saya slow update dulu karena adik dan orang tua saya positif cobid 19, jadi waktu menulis saya berkurang karena harus memenuhi kebutuhan mereka selama isolasi mandiri.   Saya mohon doanya semoga musibah ini cepat berlalu. Semoga yang sakit segera pulih kembali. Semoga kita semua sehat selalu ya, aamiin. Besok saya usahakan update. Terima kasih semuanya atas dukungannya selama ini.   Untuk tiga pembaca yang ngasih gems terbanyak di tiga novelku, penilaiannya ditutup tanggal 15 ya. Untuk yang mau gabung di grup wa, silakan klik tautan yang ada di laman ig @nyi.ratu_gesrek.   Terima kasih semuanya. Aku menyayangi kalian. Maaf selalu mengecewakan.
last updateLast Updated : 2021-07-09
Read more

Bab 99. Kebohonganku Telah Menyiksa Istriku

"Istri saya kenapa, Bi?" tanya Aldin pada pelayan di rumahnya."Tadi, Nyonya mengeluh perutnya sakit. Lalu, kami bawa ke rumah sakit," jawab Bi Neni yang baru pulang dari rumah sakit bersama ayahnya yang juga bekerja di rumah itu, "Sekarang Nyonya Anin yang menunggu di di sana.""Apa mertua saya dikasih tahu?" tanya Aldin lagi.Ia khawatir kalau ibu mertuanya syok mendengar anaknya sakit. Kondisi Bu Lastri tidak sesehat dulu, ia sering sakit-sakitan. "Nggak, Tuan," jawab Bi Neni, "Tadi saya menelepon Nyonya Anin terlebih dulu, kata beliau jangan dikasih tahu sekarang, besok Nyonya sendiri yang akan memberitahukan kabar tentang Nyonya muda," jelas Bi Neni pada majikannya.Wajah kedua pelayannya itu terlihat sangat kelelahan. Aldin menjadi merasa sangat bersalah atas segala perbuatannya yang telah menyusahkan semua orang."Kalian istirahat saja! Biar saya yang menemani Bunda di rumah sakit. Terima kasih sudah membantu istri saya," ucap A
last updateLast Updated : 2021-07-10
Read more
PREV
1
...
89101112
...
21
DMCA.com Protection Status