Home / Horor / MISTERI TUSUK KONDE / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of MISTERI TUSUK KONDE: Chapter 121 - Chapter 130

156 Chapters

PERJALANAN KE MALANG

Sontak petugas kereta langsung menghubungi polisi dan ambulance. Serta sekitar tempat kejadian langsung di amankan.Kepala Nayla menggeleng perlahan. Dengan pandangannya yang tak lepas dari tubuh laki-laki yang berada di bawah kereta api.Tiba-tiba Nayla terkejut ketika sebuah tepukan mendarat di bahunya. Gadis itu langsung menoleh, yang ternyata adalah Angel yang sudah membuatnya terkejut."Nay, tusuk konde itu ada di saku belakang celanamu.""Apa?" Tangan Nayla langsung mengarah ke belakang. Dan ia kaget menemukan tusuk konde itu di saku celananya.Namun ada yang membuat Nayla dan Angel semakin terbelalak. Batu di tusuk konde itu berubah warna."Jangan-jangan----" Mereka berdua tak melanjutkan ucapannya. Hanya saling menatap seolah apa yang dipikirkan Nayla sama dengan hal yang dipikirkan Angel.Saat Nayla mengalihkan pandangannya pada tubuh lelaki yang terbagi dua itu, matanya membulat lebat. Nayla melihat sosok sintre
last updateLast Updated : 2021-11-09
Read more

SUARA GAMELAN DI KEGELAPAN

Tak lama, seorang lelaki dan perempuan petugas kereta berjalan ke arah gerbong Nayla dan Angel. Sambil membawa beberapa pop mie dan minuman."Mau pop mie?" tawar Angel."Ya deh. Sama minum sekalian."Setelah membayar. Mereka berdua langsung menyantap makanan itu dengan sangat lahap. Hingga laju kereta yang semula kencang, mulai agak melambat. Nayla sangat menikmati kuah pop mie yang masih hangat. "Enaak banget ... kenyang aku.""Eehhh ... kok keretanya kayak mau berhenti?""Mungkin berhenti sebentar, ada kereta lain yang lewat juga kali, Ngel."Angel hanya membulatkan bibirnya membentuk huruf O.Beberapa menit berlalu. Nayla dan Angel sudah selesai makan. Mereka berdua bersandar di kursi kereta karena kekenyangan.Pandangan mata Nayla sesekali melihat ke arah jendela. Suasana saat itu sudah sangat gelap. Tak ada lampu penerangan apa pun apalagi rumah-rumah penduduk."Kita ini berhenti di mana si
last updateLast Updated : 2021-11-11
Read more

KORBAN DARI TUSUK KONDE

Angel menoleh ke sebelah. Kembali Angel menelan savalinya. "Kamu melihatnya sejak tadi?"Remaja perempuan mengangguk."Sosok makhluk gaib yang memiliki aura berwarna hitam kemerahan, berarti makhluk itu sangat berbahaya dan jahat. Sebab dia sangat membutuhkan tumbal manusia. Selain itu, kekuatan mereka juga sangat susah dikalahkan. Terlebih jika memiliki dendam."Perkataan remaja itu sukses membuat nyali Nayla dan Angel menciut."A-apa kamu tau tentang kejadian di stasiun tadi?"Gadis itu terdiam beberapa detik. Dengan tatapan mata yang tertuju pada Nayla dan Angel bergantian.Kemudian, kepalanya mulai manggut-manggut. "Laki-laki yang meninggal di stasiun tadi ...."Remaja itu menoleh ke kaca yg gelap. Jari telunjuknya menunjuk ke arah luar jendela."Disebabkan oleh dia!"Nayla dan Angel melihat arah telunjuk gadis remaja. Di mata mereka berdua, mereka tak melihat apa pun kecuali suasana di luar y
last updateLast Updated : 2021-11-14
Read more

RITUAL DI SENDANG

"Kenapa kamu gitu?" Kali ini Angel memberanikan diri untuk bertanya.Sang gadis remaja berambut sebahu itu tak langsung menjawab. Ia berdehem sejenak lalu kembali meneguk botol air. "Sejauh ini tusuk konde ini sudah membunuh tiga perempuan dan dua laki-laki. Laki-laki yang Mbak katakan. Dan sekarang tusuk konde ini mengincar nyawa seorang perempuan."Nayla dan Angel melotot dan terkejut dengan apa yang dikatakan Dina tersebut. Mereka tidak percaya dengan yang dikatakan Dina."Enggak mungkin sebanyak itu! Tusuk konde ini membunuh pemilik dari tusuk konde itu sendiri dan dia seorang perempuan!" tegas Nayla."Iya! Kamu pasti ngawur!" seru Angel juga tak percaya."Memang yang aku lihat seperti itu, Mbak. Dan tusuk konde ini tidak bisa dibuang atau dibakar saja. Harus dibuang ke laut agar tidak mencari korban." "Dibuang ke laut?" ujar Nayla dan Angel bersamaan dengan pandangan mata tak lepas dari Dina."Iya, Mbak! Meskip
last updateLast Updated : 2021-11-15
Read more

SOSOK HITAM

Hanya beberapa detik, sesosok bayangan hitam besar muncul dari dalam sendang. Sosok hitam itu sangat mengerikan. Kedua matanya merah menyala dan seluruh tubuhnya di tumbuhi bulu hitam yang menutupi seluruh badan. "Hahahahahaha ... ternyata kau Mijan. Ada apa kau membangunkanku?" Suara sosok hitam itu menggema dan terdengar menyeramkan. Kedua tangan laki-laki itu saling menyatu di depan dada. Dengan kepala yang menunduk. Seperti sangat menghormati sosok hitam.Sayangnya Dina tak bisa mendengar suara laki-laki berpakaian hitam itu. Sampai akhirnya sesuatu mengerikan terjadi. Dan membuat kedua mata Dina terbelalak lebar. "Tidak mungkin!"Dina mundur beberapa langkah karena takut melihat yang terjadi di depannya. Karena tak hati-hati, ia tersandung akar pohon sehingga membuatnya terjatuh. Dalam sekejap Dina kembali ke dalam raganya. Kedua matanya langsung membuka lebar dengan napas yang ngos-ngosan. 
last updateLast Updated : 2021-11-17
Read more

DARTO ATAU MIJAN (?)

Tak terasa kereta api sudah tiba di stasiun tujuan terakhir yaitu stasiun Malang. Nayla terlihat sedang melamun. Sehingga tidak mendengar suara petugas kereta yang terdengar dari pengeras suara di setiap gerbong untuk mengingatkan penumpang agar tidak lupa dengan barang bawaannya. "Nay kita sudah sampai ini!" Angel menggoyangkan bahu Nayla. Nayla langsung gelagapan dan buru-buru mengambil koper miliknya yang berada tepat di atas tempat duduk mereka.Dina yang akan turun, berpamitan pada Nayla dan Angel."Mbak saya turun duluan ya. Mbak harus hati-hati. Karena sinden itu selalu mengikuti Mbak kemana pun." Manik matanya yang hitam melihat ke luar jendela.Angel yang penasaran mengikuti arah pandangan Dina."Apa yang kamu lihat, Din?" tanya Angel."Sinden itu, Mbak. Ada di sana!" tunjuk Dina memajukan sedikit dagunya.Sontak pandangan mata Nayla dan Angel mengikuti arah yang ditunjuk oleh Dina.Angel tak melihat sinden terse
last updateLast Updated : 2021-11-19
Read more

SUARA DI KAMAR NAYLA

"Aku enggak salah. Aku benar-benar dengar jelas sosok hitam itu memanggil dengan Mijan bukan Darto." Dina pun tak mau mengalah."Kok namanya berbeda?" ujar Nayla.Dina menggeleng."Nay! Apa Kakek kamu punya dua nama? Yang kamu dan sekeluarga memang tidak tahu namanya?" ucap Angel yang sedari tadi hanya melihat dan mendengar perdebatan antara Dina dan Nayla."Enggak ahh!" "Coba ingat-ingat atau tanya Nek Sami kalau enggak Tante kamu, Nay!" usul Angel.Terdengar nada panggilan HP Nayla. Ia langsung melihat siapa yang meneleponnya. Tertera nama Tante Dewi di layar HP. Buru-buru Nayla menggeser tombol hijau. "Halo assalamualaikum.""Waalaikum salam. Sayang, kamu sudah sampai di stasiun?""Sudah, Tan. Baru saja turun dari kereta.""Tante sama Rahma lagi di jalan. Kamu tunggu dulu ya.""Iya, Tante."Telepon pun berakhir. Dina juga berpamitan pada Nayla dan Angel. Mereka berjalan keluar stasiun.
last updateLast Updated : 2021-11-22
Read more

GANGGUAN JAM TIGA PAGI

_Rumah Mbah Waci_Rasti yang habis mengunci pintu berniat untuk menuju ke kamar. Saat akan masuk ke dalam kamar. Mbah Waci memanggilnya dari dapur. Rasti pun menghampiri Mbah Waci. "Mbah, belum tidur?""Belum. Teman kamu Nayla itu sudah balik ke Malang?""Sepertinya sudah, Mbah. Memangnya ada apa?"Mbah Waci beranjak dan berjalan mengambil segelas minum."Enggak. Kenapa Mbah susah menerawang kekuatan gaib itu. Kalau kita enggak bisa menerawangnya, akan semakin banyak korban.""Kenapa sintren itu inginkan Nayla sih, Mbah?""Karena kematian pemilik tusuk konde, akhirnya sintren itu tidak mempunyai raga manusia untuk tempatnya. Ia selalu menempati tusuk konde itu sampai akhirnya Nayla yang menemukan tusuk konde dan menganggap Nayla ada tempat raga yang bagus. Apalagi kelahiran Nayla saat malam satu suro.""Kenapa sintren itu enggak hilang atau musnah aja, Mbah? 'Kan pemiliknya sudah meninggal.""Walaupun pemili
last updateLast Updated : 2021-11-25
Read more

RITUAL GAIB

_Rumah Mbah Waci_"Mbah bingung, tempat itu seperti mempunyai benteng gaib yang kuat. Susah untuk ditembus. Tapi Mbah yakin pasti ada celah untuk menembusnya. Di mana itu adalah tempat membuat perjanjian iblis."Malam semakin larut. Setelah mengobrol, Mbah Waci mengajak cucunya untuk segera tidur. "Teman kamu enggak ada kirim pesan ke kamu, Nduk?" tanya Mbah Waci."Kayak tadi ada ... bentar Rasti cek dulu, Mbah." Rasti berlari mengambil HP di dalam kamar. Tak lama Rasti sudah kembali sambil membawa HPnya."Ada, Mbah. Rasti baca ya."(Ras, aku tau cara menembus tempat itu. Coba tembus di bawah sinar bulan saat bulan bulat penuh. Kalau berhasil, tolong kabarin aku secepatnya.)Seketika Mbah Waci berjalan ke arah jendela. Ia sedikit menyibak korden yang sudah tertutup."Malam ini bulan purnama!" seru Mbah Waci."Iya, Mbah. Kita lakukan sekarang aja."Mbah Waci mengangguk. Bergegas mereka menuju seb
last updateLast Updated : 2021-11-26
Read more

RITUAL GAIB 2

"Dia seorang penari sinden. Dia ingin semua perhatian laki-laki itu tertuju padanya saat dia menari atau pun melakukan hal lain.""Permintaannya sangat mudah untukku. Hahahahahaha. Asal dia bersedia dengan syaratnya.""Sangat bersedia, Tuan.""Bagus! Pertama aku ingin menyetubuhinya. Akan ku jadikan istri gaibku. Setelah itu aku beri tahu kau syarat lainnya."Dengan cepat sosok itu langsung menghilang. Bersamaan dengan perempuan yang sedang berendam. Laki-laki itu hanya duduk bersila di tepi sendang. Suara burung hantu terus terdengar bersamaan dengan suara tawa laki-laki tersebut."Mereka selain meminta pengasihan pada makhluk gaib, mereka juga bersekutu," tutur Mbah Waci tanpa memalingkan penglihatannya."Mbah, perempuan itu hilang!" seru Rasti dengan ekspresi terkejut.Mbah Waci menoleh ke belakang melihat cucunya. Kemudian ia menatap kembali ke depan."Sepertinya tusuk konde dan sintren itu berasal dari sini."
last updateLast Updated : 2021-11-29
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status