"Apa yang membuatmu ingin lari?"Gadis itu membelalak. Terkejut. Tidak. Kurasa bukan terkejut. Lebih tepatnya, mematung, seketika lumpuh. Yah, kau tahu, siapa yang tidak tergiur dengan keindahan yang kupunya? Aku tampan dengan tubuh tanpa pakaian yang memperlihatkan otot menawan. Jangan salahkan dia kalau dia sampai tak bisa berkedip.Aku juga tak bisa berkedip.Ya, Tuhan, mata bulat itu seperti penuh dengan sihir!"Kalau kau sendirian, aku akan menemani," ucapku dengan lembut setelah menghabiskan detik-detik yang diam.Bibir gadis itu membuka sedikit seolah mengizinkanku mengintip ke dalamnya. Kalau memang itu yang dia inginkan, dia berhasil. Aku sudah bisa membayangkan bibir itu memberiku pelayanan istimewa. Tidak perlu mengulum kemaluanku. Cium saja aku. Aku akan dengan suka rela membalas ciumannya. Aku yakin ciuman itu akan menjadi panas sekali."Aku menunggu temank
Last Updated : 2021-03-31 Read more