Ketika Harry hanya diam tanpa menjawab perkataan Lukas, pintu di ruangan itu diketuk dari luar sana. Harry melirik Lukas ke belakang dan tersenyum kecil melihat abdi kesayangannya itu."Persilakan dia masuk, Lukas, dan siapkan kursi untuknya. Salah satu musuh kita akan segera datang."Lukas yang tak paham maksud tuannya hanya mengerut kening, lantas melakukan perkataan Harry. Dia membukakan pintu dan melihat Serena berdiri di sana. "Di mana Harry?" tanya Serena, keangkuhan tampak jelas di wajah gadis itu."Silakan masuk, Nona Serena, Tuan Harry sudah menunggu," katanya, lantas mengambilkan kursi seperti yang disuruh oleh Harry. Pria tua itu pun meninggalkan mereka setelah Serena duduk di sana. "Hai, Harry, maaf aku mengganggumu."Serena duduk di sebelah Harry. Perasaan senang sudah memenuhi hati gadis itu, ketika dia memasuki ruangan ini. Bagaimana tidak? Harry terlihat sangat lemah dan tak punya harapan hidup sekara
Read more