Wira menghela napasnya. Berusaha menahan emosi, agar tidak terpancing dengan yang dikatakan oleh Erlan. Ia berdeham pelan. Mengedarkan pandangan menatap setiap orang yang hadir di balai desa itu. Ia harus tenang dan berusaha tetap bijak dalam mengatasi masalah ini agar tidak ada yang dirugikan. "Memang yang kau katakan benar, aku ikut ke rumah Andrea untuk memastikan penuturanmu di jalan itu benar atau tidak. Namun, aku tidak melihat Dimas dengan jelas ingin melecehkan Andrea, yang aku lihat Dimas berusaha menahan tubuh Andrea. Justru yang aku lihat, tangan Andrea yang berusaha menggapai Dimas," ujar Wira dengan suara tenangnya. Dalam hati ia meminta maaf telah berbohong. Namun bukan berarti yang ia katakan adalah seluruhnya kebohongan. Tidaka Tadi malam ia memang melihat Andrea mengulurkan tangannya pada Dimas, sedangkan Dimas tampak ingin merangkul punggung Andrea. Seperti yang dikatakannya, pemuda itu ingin mengangkat tubuh Andrea."Kita sudah mendengar
Read more