"Apa maksudmu, Dimas?""Itulah yang kurasakan, Paman!"Danu menatap Dimas dengan lekat. Mencari keyakinan dalam tatapan pria yang lebih muda. Ia memang tidak menemukan kebohongan di mata Dimas. "Kau tidak mengatakan hal ini karena cemburu bukan, Dim?" tanya Danu tidak bisa menahan rasa penasarannya. "Aku mungkin cemburu, Paman, tapi aku tidak akan menjelekkan seseorang hanya karena hal itu.""Jika memang begitu, kenapa kau bisa berpikiran seperti itu?""Aku tidak tahu pasti! Hanya saja melihat bagaimana Erlan memandang Andrea membuatku resah. Aku bisa melihat obsesi pemuda itu saat dia menatap Andrea. Bukan hanya itu, dia juga berusaha untuk menjauhkanku dari Andrea. Ah! Bukan hanya aku tapi dari orang-orang di sekitarnya. Erlan berusaha menjauhkan kita dari Andrea. Belum lagi, Erlan juga menatapku dengan penuh kebencian. Dia berambisi untuk menjadikan Andrea menjadi miliknya sendiri, Paman. Apa paman tidak merasakan hal itu?"Penutura
Read more