Home / Romansa / WHEN LOVE MEET / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of WHEN LOVE MEET: Chapter 141 - Chapter 150

243 Chapters

Cairan berprotein tinggi 21+

Karena cemas, Anggun pun berlari dengan sekuat tenaga. Dia takut jika terjadi sesuatu kepada Rico, suaminya. Dengan napas yang terengah-engah, Anggun tiba di kamar hotelnya. Di atas kasur, Rico sedang duduk sembari memeluk lutut seperti orang yang sedang ketakutan.“Mas!” panggil Anggun dengan cemas.“A-anggun, Sayang!” sahut Rico sembari merentangkan tangannya minta di peluk oleh Anggun.Anggun pun dengan segera menghampiri dan memeluk Rico. Para orang tua meninggalkan mereka berdua dan kembali ke kamar masing-masing. Mereka takut mengganggu dan juga khawatir Anggun canggung dan malu pada saat meneangkan Rico.Rico menikmati pelukan Anggun, rasanya begitu nyaman dan tentram. Anggun terus mendekapnya sembari membelai rambut Rico dengan lembut. Beberapa saat kemudian, terdengar napas yang teratur dan dengkuran pelan dari mulut Rico. Tangan Rico yang memeluk Anggun dengan posesif, kini telah mel
last updateLast Updated : 2021-08-17
Read more

Kelitik membawa tawa

Setelah memberikan pakaian ganti kepada Riko. Anggun menyiapkan makan malam untuk Rico yang dibawanya dari restoran. Dia tahu, pasti suaminya itu sangat lapar. Karena, setiba di pantai Anyer ini, dia sama sekali belum memakan makanan apapun.Akhirnya, Rico telah selesai mandi. Rambutnya terlihat masih basah karena dengan terpaksa Rico harus mandi besar. "Mas, makan dulu. Akan tetapi, ini sudah dingin. Apakah mau aku pesankan lagi?" tanya Anggun yang salah tingkah karena dari lubuk hati yang terdalam, Anggun sanga malu dengan apa yang dilakukannya kepada Rico di kamar mandi."Tidak usah, asalkan disuapi olehmu. Makanan yang dingin pun akan terasa hangat dan nikmat."Anggun membuang wajahnya dari hadapan Rico sembari tersenyum simpul. Entah mengapa dia sekarang sangat suka jika Rico berkata manis yang dibumbui oleh modus dan ditaburi oleh gombalan maut."Kamu marah?" tanya Rico khawatir."Bagaimana aku bisa marah kepada pria yang aku cin
last updateLast Updated : 2021-08-18
Read more

Pagi yang indah

Tiba-tiba cahaya matahari menusuk kedua mata Anggun. "Hmm," Anggun membuka matanya dan tenyata dia sedang berada di dalam pelukan Rico. Anggun terkejut, tetapi setelah itu dia tersenyum lebar karena mengingat apa yang terjadi semalam. Dia pun mensejajarkan wajahnya dengan Rico dan kemudian mengecup lembut bibir sang suami.Rico pun membuka matanya dan tersenyum. "Terima kasih, Sayang."Anggun membelalak dia pun mengisut kembali ke dalam selimbut karena malu."Kapan kamu bangun?" tanya Anggun dari dalam selimbut."Ketika kamu menatapku dan mencium bibirku aku sudah bangun.""Sayang, kamu kenapa sembunyi di dalam selimbut?" tanya Rico heran."Aku malu," jawab Anggun dari dalam selimbut."By the way, terima kasih untuk semalam. Kepalaku jadi terasa enteng. Namun, masih ada yang menjanggal dalam hatiku, karena kamu belum menjawab permintaan maaf ku semalam.""Heuh," Anggun pun keluar lagi dari selimbut. "Bukankah aku sudah menjawab
last updateLast Updated : 2021-08-19
Read more

Kepergok lagi

Rico dengan wajah kesal mengatakan, "Alasannya adalah--""Ya, ayo katakan!" pinta Anggun dengan nada datar."Kamu sangat cantik, aku tidak mau jika pria lain melihat kecantikan istriku!" seru Rico dengan intonasi tinggi dan cepat tanpa jeda sedikitpun. Rico pun bernapas dengan kasar setelah meluapkan isi hatinya.Anggun menghampiri Rico dan kemudian menarik kemeja pantai yang berwarna senada dengan dress yang dikenakannya. "Aku tidak mau jika lipstikku dihapus oleh tisyu basah. Apakah kamu memiliki cara lain untuk menghapus lipstik ku,  Mas?" tanya Anggun sembari menatap teduh."E-euh," Rico tiba-tiba tergagap. "Ya Tuhan, ini jantung rasanya mau loncat. Kenapa jika di dekat Anggun jantungku selalu berdegup kencang." Rico mengedipkan matanya dengan cepat. "Hah," Rico membuang napas dengan kasar."Kenapa, Hmm?"Rico menarik pinggang ramping milik Anggun agar lebih dekat dengannya. "Ah," desah Anggun yang terkejut karena Rico
last updateLast Updated : 2021-08-20
Read more

Pemotretan

"Ta-tapi aku lapar!" jawab Anggun dengan wajah sendu. "Haish. Baiklah, ayo kita makan!” Mereka berdua menyusul sang kakek ke restoran untuk sarapan. Namun, tak sengaja Anggun melihat sosok pria yang sangat dia kenal. Ya, dia adalah Romeo. Di restoran tersebut, dia tampak seorang diri tidak ada yang menemani. Anggun pun mengajak Rico untuk menemui Romeo. "Kamu temui dulu Romeo, aku akan mengambilkan sarapan untukmu. Kamu mau makan apa?" tanya Rico kepada Anggun. "Samakan saja denganmu, Mas!" jawab Anggun kepada suaminya. "Oke," Rico pun pergi ke prasmanan hotel untuk mengambilkan sarapan. Sedangkan Anggun, dia pergi menemui Romeo yang sedang duduk sendiri. "Romeo," sapa Anggun. Wajah sendu Romeo berubah berbinar, tatkala melihat wanita pujaan ada di hadapannya. "Anggun, sedang apa kamu di sini? Ayo sini duduk, Gun!" tawar Romeo semba
last updateLast Updated : 2021-08-21
Read more

Mari kita berpacaran

Rico dan Anggun pun berpamitan kepada Romeo. Karena, mereka harus segera check out dari hotel dan pulang. Sedangkan, Romeo masih harus tinggal di sana karena akan bertemu dengan seseorang.***~5 Jam kemudian~Anggun dan Rico sudah berada di kediamannya dan beristirahat sejenak sebelum berkumpul kembali bersama keluarga Adelard. Anggun pun sudah selesai mandi dan berganti pakaian dengan memakai daster. Setelah itu, dia pun kemudian keluar dari kamar untuk menyiapkan makan malam. Namun, Anggun terkejut ketika melihat mama dan mama mertua sedang memegang koper.Anggun pun menghampiri mereka. "Loh, kalian mau ke mana?" tanya Anggun dengan raut wajah sedih."Sayang, mama harus pulang. Ada customer VIP ingin membuat gaun di butik. Lagi pula, papa besok pulang dinas dari luar negeri, jadi mama harus berada di rumah," sahut Linda mamanya Anggun."Iya, lagi pula, mama, kakek dan papa sudah meninggalkan pekerjaan terlalu lama," Risha mamanya Rico men
last updateLast Updated : 2021-08-22
Read more

Bangkai ayam

eesokan harinya, seperti biasa Rico mengantarkan Anggun ke kampus dan ternyata Vino sudah berada di pelataran parkiran. Entah apa atau siapa yang Vino tunggu. Yang jelas wajahnya terlihat khawatir dan resah.Anggun pun keluar dari mobil dan dengan cepat Vino menghampiri dengan setengah berlari. "Anggun apakah kamu baik-baik saja?" tanya Vino cemas."Memangnya, ada apa?" Rico tiba-tiba keluar dari dalam mobil dengan penuh tanda tanya."Rico, lebih baik kamu membawa Anggun sekarang. Hari ini kamu jangan masuk ke kampus, Anggun."Anggun dan Rico saling beradu pandang kemudian menatap aneh ke arah Vino. "Jelaskan pada kami, sebenarnya ada apa?" Rico sekali lagi bertanya."Jangan membiarkan dia sendiri, Ko."Vino kemudian memperlihatkan sebuah foto. Dan di foto tersebut ada sebuah kardus yang berisi bangkai ayam berwarna hitam dan ada foto Anggun di dalamnya yang berlumuran darah."Heuh, apa maksudnya ini?" Rico membelalak dan terkesiap me
last updateLast Updated : 2021-08-23
Read more

Apa yang terjadi?

Malam pun tiba. Anggun beserta Rico sudah berada di kamarnya sekaligus menyimpan barang-barang belanjaan keperluan mereka selama dua malam."Sayang kamu cantik sekali!" puji Rico kepada Anggun yang mengenakan gaun berwarna merah maroon yang begitu kontras dengan kulit Anggun yang putih.Karena acara telah dimulai, Rico dan Anggun pun pergi ke sebuah tempat di hotel tersebut yang disewa khusus untuk merayakan ulang tahun Rafael Danuwijaya. Namun, ketika Rico dan Anggun akan memberikan ucapan selamat, ternyata ada seorang pria muda yang tak asing untuk mereka berdua."Romeo," panggil Anggun setengah berteriak.Romeo melihat ke arah wanita cantik yang mengenakan gaun merah maroon. "Anggun," ucap Romeo pelan."Apakah dia Anggun wanita yang kamu cintai Romeo?" tanya Rafael Danuwijaya."Yes, Dad. Dan Rico adalah suaminya.""What? Kamu mencintai istri orang?" bisik Rafael kepada anak tunggalnya."Mau bagaimana lagi, Dad. Tetapi, aku j
last updateLast Updated : 2021-08-24
Read more

Kecewa yang teramat dalam

Rico akhirnya menemukan kamar hotel dengan nomor 212 (Wiro Sableng, hahaha, canda dikit). Dia pun menggedor pintu itu dengan kepalan tangannya.Romeo terbangun dari tidurnya dengan hanya mengenakan boxer hitam bergambar hello kitty. "Siapa sih? Ganggu orang lagi bermimpi indah saja."Romeo pun membuka pintu dan kemudian--Bugh!Rico tiba-tiba memukuli Romeo secara membabi buta. Romeo yang baru bangun dan masih lemas tidak bisa menghindari pukulan Rico yang terus-terusan menghantam wajahnya."Bajingan kamu! Apa yang sudah kamu perbuat   kepada istriku!""Aku tidak melakukan apa-apa kepada Anggun, Bang!" jawab Romeo dengan hidung dan sudut bibir yang sudah mengeluarkan darah segar. Romeo sebenarnya bingung, mengapa dia tiba-tiba dibaku hantam seperti ini."Jangan bohong kamu! lihat ini!"Rico memperlihatkan sebuah foto kepada Romeo di ponselnya. Romeo pun terkesiap ketika melihat foto itu. Bahkan, dia saja tidak tahu bahwa d
last updateLast Updated : 2021-08-25
Read more

Akhirnya, sekarang kamu milikku seutuhnya

Sejujurnya, Rico tidak tega melihat Anggun menangis tersedu-sedu seperti itu. Namun, dia sudak terlanjur emosi.Dia pun menghampiri Anggun dan mendorong istrinya secara kasar hingga Anggun tertidur di ranjang yang beralaskan seprai putih. Tidak ada perilaku lembut sedikitipun kepada Anggun."Apa semalam kamu menangis seperti ini di depan Romeo, hah?" Tanpa ada pemanasan sedikitpun Rico langsung menghujam miliknya ke organ intim milik Anggun."Aaaaa ... sakit!" ringis Anggun sembari menangis.Rico terkesiap dan diapun terdiam. Rico merasakan ada hal yang berbeda, pasalnya kenapa milik Anggun susah sekali untuk dimasuki. Ternyata istrinya masih virgin dan suci. Apa yang sudah dia lakukan? Kenapa dia tidak mendengarkan dulu penjelasan istrinya dan Romeo? Dia benar-benar merasa bersalah kepada Anggun dan Romeo. Ternyata mereka hanya dijebak untuk membuatnya marah. Seketika, dia pun langsung memeluk Anggun karena merasa bersalah."Maafkan a
last updateLast Updated : 2021-08-25
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
25
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status