Home / Romansa / WHEN LOVE MEET / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of WHEN LOVE MEET: Chapter 151 - Chapter 160

243 Chapters

Ronde kedua

"Kamu tidak lelah?" tanya Rico sembari memandang wajah Anggun yang masih berada di atas tubuhnya."Mana bisa aku lelah? ternyata rasanya sulit diungkapkan dengan kata-kata.""Hahaha, baiklah. Tetapi, berikan aku waktu 10 menit untuk memulihkan staminaku. Aku ingin tidur sejenak.""Baiklah!"Rico pun langsung memejamkan matanya. Karena tenaganya sudah lebih dulu terkuras karena emosi yang meledak. Dengkuran halus dari hidung Rico sudah terdengar mengalun lembut. Anggun pun beranjak dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan sisa cairan yang dikeluarkan oleh Rico di organ intim miliknya."Aw," jerit Anggun ketika dia merasakan perih. "Ternyata, habisnya sakit begini."Tak terasa, Anggun sudah berada di kamar mandi lebih dari 10 menit. Dia pun keluar dari kamar mandi. Terlihat Rico sudah bangun dan sedang menunggunya. "Mampus!" ucap Anggun pelan."Sayang, aku sudah siap! kemarilah, kita cucus
last updateLast Updated : 2021-08-26
Read more

Ronde ketiga

Ketika mendengar namanya disebut, Anggun dengan diantar oleh Rico masuk ke sebuah ruangan dokter kandungan. Dokter itu seorang wanita yang sudah tidak muda sekitaran usia 50 tahun. Rico sengaja mengambil!bil dokter kandungan wanita di rumah sakit tersebut. Karena dia tidak rela jika organ intim milik istrinya dilihat oleh pria lain, walaupun pria itu adalah seorang dokter."Selamat sore!" sapa dokter Sandra."Sore, Dok," sahut Rico dan Anggun bersamaan sembari berjabat tangan.Dokter sudah melihat catatan suster mengenai pasiennya yaitu Anggun. Dia pun meminta Anggun untuk berbaring di ranjang pemeriksaan dengan celana yang telah dibuka dan posisi kaki mengangkang. Dokter pun mulai memeriksa organ intim Anggun dan dia sedikit terkejut karena organ intim Anggun mengalami iritasi dan bengkak."Selesai, saya akan memberikan resep obat pereda nyeri dan salep agar iritasi dan bengkak segera sembuh.""Dok, bisakah memeriksa keadaan rahim saya!""T
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

Hati yang terluka

Pagi pun tiba. Anggun dan Rico sudah bersiap-siap untuk check out dari hotel. Namun, ketika mereka berada di lobby hotel. Tiba-tiba terlihat Romeo dan Rafael yang menghampiri mereka.Dengan tatapan getir Romeo memandang Rico dari jarak dekat. "Bang, ada yang ingin aku sampaikan."Rico tiba-tiba memeluk Romeo dengan erat. "Maafkan aku, Romeo.""Heuh?" Romeo terperangah, dia bertanya-tanya dalam hati, kenapa Rico tiba-tiba memeluknya dan meminta maaf?"Meminta maaf untuk apa, Bang?" tanya Romeo. "Aku yang ingin meminta maaf kepadamu dan tolong jangan berpikiran yang tidak-tidak tentang aku dan Anggun.""Bagaimana jika kita memesan tempat untuk berbicara?" usul Rafael kepada semuanya.Rico pun melepaskan pelukannya dan mereka semua menyetujui. Romeo pun memesan tempat yang privasi untuk mereka berbicara sekaligus sarapan pagi.Mereka semua diantarkan oleh pelayan hotel ke ruangan tersebut. Di sana ada sofa berwarna hitam yang terbuat dar
last updateLast Updated : 2021-08-30
Read more

Rasa yang tersembunyi

Sebelum kembali ke ruangan tempat suaminya berada, Anggun meluapkan semua kesedihan dan tangisnya hingga puas di ruang CCTV. Jika ada yang bertanya bagaimana perasaannya, dia pasti sulit untung mengungkapkan karena rasanya begitu sakit. Disaat, dia benar-benar mencintai seorang pria, kenapa hatinya selalu terluka. Dia bingung apa yang harus dia perbuat sekarang? Melepaskan atau melanjutkan? Manager hotel pun memberikan teh manis hangat untuk diminum oleh Anggun agar perasaannya agak tenang. “Minumlah!” ungkap sang manager hotel tersebut sembari tersenyum teduh. "Terima kasih, Mbak,” sahut Anggun yang kemudian meneguk teh manis hangat itu. Tatapan Anggun masih saja kosong. Dia masih membutuhkan waktu untuk menenangkan diri. Dia belum sanggup untuk bertemu dengan suaminya. “Saya tahu, bagaimana perasaan anda?” ucap manager tersebut tiba-tiba.&n
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more

Mencari tahu

Anggun melihat wajah Rico dengan tatapan sendu dan kemudian mengusap lembut pipi sang suami dengan tangannya."Aku baik-baik saja. Tidak ada yang terjadi, aku hanya tidak enak badan.""Benarkah?" tanya Rico yang masih ragu."Ya. Aku hanya membutuhkan istirahat. Tubuhku sakit semua.""Maafkan aku, Sayang. Pasti gara-gara aku, ya!""Tidak, Sayang!" ungkap Anggun dengan lesu.Anggun pun kembali memalingkan wajahnya dari Rico dan melihat ke jendela samping mobil. Dia berusaha menahan air mata sekuat tenaga agar tidak jatuh dari kedua matanya. Ternyata hatinya masih terasa sakit dan sulit untuk melupakan.Rico terus melihat ke arah Anggun. Dia yakin, pasti ada yang disembunyikan darinya."Sayang, bukankah kita sudah berjanji bahwa kita harus terbuka. Tidak boleh ada yang ditutupi.""Jika aku ingin berpisah, apakah kamu akan mengabulkannya?"Rico membelalak. "Apa maksudmu berkata seperti itu? Jika aku memiliki kesalahan
last updateLast Updated : 2021-09-01
Read more

Baikan

Anggun terperangah ketika mengetahui reaksi Karin yang menurutnya sangatlah berlebihan. Ternyata Karin begitu antusias perihal kejadian malam itu.Dugaannya ternyata salah kepada sang suami. Dia telah berburuk sangka bahwa Rico pura-pura lupa dan tidak tahu tentang kejadian malam itu. Namun memang sesungguhnya, Rico benar-benar tidak sadar telah berhubungan badan dengan Karin karena pengaruh afrodisiak dosis tinggi.“Kak Karin, sepertinya, kakak sangat menyukai suamiku?" tanya Anggun sembari memberi tatapan teduh tanpa ada emosi.Anggun berusaha menjaga emosinya dan bersikap tenang. Dia bertanya secara baik-baik karena tujuannya ingin menyelesaikan masalah bukan menimbulkan masalah baru.Karin berpikir bahwa tidak ada yang harus disembunyikan dan di tutupi lagi dari Anggun. Dia pun mengatakan yang sebenarnya kepada istri Rico yang sedang duduk di hadapannya."Ya, aku memang menyukainya. Kenapa? itu hakku mau menyukai pria manapun.""Ya
last updateLast Updated : 2021-09-02
Read more

Ledakan

“Bukankah suami istri itu harus selalu bersama dalam keadaan apapun. Ketika kamu berlutut, maka, akupun akan ikut berlutut bersamamu.”Rico mengangkat tubuh Anggun untuk bangkit. Kedua mata mereka beradu pandang satu sama lain. Rico tak kuasa menahan air matanya, butiran air dari kedua mata terjun bebas di pipi pria tampan tersebut.“Sayang. Apa yang harus aku lakukan untuk menebus segala dosaku kepadamu. Aku terlalu malu. Aku tidak pantas menjadi suamimu.”“Cukup jangan mengulangi kesalahan yang sama. Bertobatlah, meminta ampun kepada Tuhan. Mulai sekarang, kita sama-sama memperbaiki diri.”Rico pun kembali memeluk Anggun sembari menangis. “Jangan pernah meninggalkanku. Aku tidak akan sanggup kehilanganmu. Aku sangat mencintamu.”“Masa?” tanya Anggun dengan nada bercanda.Rico menghentikan tangis dan melepaskan pelukan. “Apa yang harus aku lakukan agar kamu percaya bahwa aku
last updateLast Updated : 2021-09-04
Read more

Bukan tukang ojek

"Hemm, ayo, Mas!" ajak Anggun dengan manja sembari menarik kedua tangan Rico."Ya Tuhan, aku suka istriku yang merengek dengan manja seperti ini. Baiklah, tetapi aku ganti pakaian dulu.""Tidak usah, pakai celana training begitu saja, kamu tuh sudah keren, Mas.""Iya ... iya, baiklah. Akan tetapi ada syaratnya!""Aku lapar, aku punya maag loch, Mas.""Cuma cium doank, enggak akan nyampe satu menit."Cup! satu kecupan mendarat di bibir Rico."Ayo!" ajak Rico sembari menggandeng tangan Anggun.Anggun memakai jaket kulit berwarna coklat. Dan itu membuat Rico memiliki ide untuk membawa Anggun makan malam dengan menggunakan motor."Sayang, tunggu!" cegah Rico yang kemudian pergi ke walkin closet untuk mengambil jaket kulit miliknya.Anggun pun menunggu sang suami di depan pintu kamarnya. Lima menit kemudian Rico pun keluar dengan mengenakan jaket kulit berwarna hitam."Pakai jaket kulit juga?" tanya Anggun.
last updateLast Updated : 2021-09-05
Read more

Mengikuti

"Baiklah, tetapi jika aku bisa menghabiskannya aku mau malam ini kita cucus 3 ronde."Dengan seringai senyuman licik, Anggun pun menjawab. "Baiklah!"Rico dengan semangat menyantap makan malamnya itu dengan lahap. Dia sangat bahagia ketika Anggun mengiyakan ke keinginannya."Eeuuu," terdengar sendawa dari mulut Rico yang tidak disengaja ketika dia sudah menghabiskan makan malam dengan porsi jumbo.Anggun terperangah ketika suaminya itu bisa menghabiskan makan malamnya dengan cepat. Sedangkan dirinya baru beberapa suap saja."Ayo sayang habiskan!" ucapnya kepada Anggun sembari tersenyum bahagia dan mengusap perut yang agak buncit. "Jangan lupa, sesuai perjanjian 3 ronde."Anggun menatap sedih ke arah Rico sembari memasukan nasi dan lauk lauk ke dalam mulutnya. "Mampus! Bagaimana ini? Kenapa Mas Rico bisa makan sebanyak itu?" gumamnya dalam hati.Anggun sengaja mengulur waktu makannya. Biasanya dalam waktu 10 menit sudah habis. Sedangka
last updateLast Updated : 2021-09-06
Read more

Perdebatan Anggun dengan Nisa

Anggun sangat penasaran. Tanpa ada rasa takut, dia pun keluar untuk menemui pemilik mobil hitam yang masih berada di depan kediamannya tanpa membangunkan Rico yang sedang tidur. Ketika dia melihat dari kaca mobil depan ternyata pemilik mobil itu adalah Nisa. “Keluarlah!” pinta Anggun sembari memasukkan tangan ke dalam saku jaket kulit miliknya. Bruk! Suara pintu mobil yang ditutup dengan kencang. Nisa pun keluar dari mobilnya. Dia melangkahkan kaki dengan arogan sembari melipat tangan di depan dadanya. “Cih, ternyata kamu tahu keberadaanku.” “Tentu saja! Ada apa mengikuti kami?” tanya Anggun dengan tegas. “Hanya mau menertawakan keberhasilan sang pelakor yang merebut suami orang.” Jawab Nisa dengan sinis. Deg! Mendengar hal itu membuat Anggun merasa tersinggung. Dia pun sebenarnya sangat bingung siapa yang pereb
last updateLast Updated : 2021-09-07
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
25
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status