Home / Romansa / WHEN LOVE MEET / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of WHEN LOVE MEET: Chapter 161 - Chapter 170

243 Chapters

Dengarkan penjelasanku

Mendengar pertanyaan dari Anggun membuat Rico terkesiap. Napasnya seakan berhenti. Roh dalam tubuh seakan ingin keluar. Keringat dingin mulai bercucuran dari pori-pori kulit wajahnya. Jika Anggun dan Rico dalam posisi berhadapan mungkin istrinya itu dapat melihat wajah Rico yang pucat. “Si-siapa yang berkata seperti itu?” tanya Rico dengan terbata-bata menunjukkan kegugupan. “Nisa!” jawab Anggun singkat. “Nisa?” tanya Rico dengan terkejut. “Kenapa kamu tidak melaporkan dia ke polisi atau memberitahuku?” “Ternyata Nisa mengikuti kita. Kamu tadi sedang tidur, Mas. Akupun awalnya hanya penasaran dengan mobil hitam yang terus mengikuti kita. Aku menemuinya dan dia berkata bahwa ginjal Kak Arsya ada di dalam tubuhmu, Mas. Jadi jawab dengan jujur, apakah perkataan Nisa itu benar?” Rico langsung terdiam. Dia bingung, apa yang h
last updateLast Updated : 2021-09-07
Read more

Kepergian Anggun

Namun, senyuman berbinar Rico berubah menjadi sendu ketika melihat Anggun membuka pintu dengan membawa sebuah koper di tangannya. Rico terdiam seakan tidak percaya bahwa Anggun akan meninggalkannya. Baru saja dia merasakan kebahagian dan sekarang kebahagiaan itu harus sirna begitu saja. Masih terngiang di telinganya ketika Anggun mengucapkan kata cinta dan berjanji tidak akan meninggalkannya. Selain itu, dia pun masih merasakan sentuhan bibir Anggun di bibirnya yang begitu dalam. Kejadian hari ini begitu serasa mimpi indah dan mimpi buruk yang terjadi begitu saja di kehidupannya dalam waktu yang sangat singkat. “Aku tidak menyangka jika kamu adalah pembohong, Anggun.” Ucap Rico dengan dingin. Langkah Anggun terhenti ketika Rico berkata seperti itu kepadanya. Dia pun membalikkan tubuhnya ke arah Rico. “Apa maksudmu mengatakan hal itu kepadaku? Bukankah, kamu yang berbohong kepadaku?” Rico tersenyum
last updateLast Updated : 2021-09-09
Read more

Pesan dari hati

Rico tiba di rumahnya dengan keadaan basah kuyup. Manik matanya tertuju ke arah kendaraan beroda dua yang dia kendarai bersama Anggun ketika makan malam di lesehan pecel lele. Pada saat itu, dia benar-benar bahagia. Dia tidak menyangka kebahagiaan itu ternyata hanya sementara.Dada Rico terasa sakit dan sesak saat mengingat kenangan beberapa jam yang lalu bersama Anggun. Dia pun memasuki rumahnya dan hanya kenangan yang tersisa. Namun, sekarang Anggun telah pergi tetapi dia meyakini bahwa istrinya itu akan kembali.Rico merasakan pedih yang teramat di dalam lubuk hati yang terdalam. Ternyata dia tidak siap untuk kehilangan Anggun. Dia tidak sanggup jauh dari sang istri."Aaa ...," teriak Rico sekuat tenaga di dalam kediamannya yang megah sembari mengepalkan tangan dan mendongakan kepala ke langit-langit ruangan keluarga tersebut.Prang!Rico tiba-tiba memukul cermin besar yang ada di ruang keluarga hingga cermin itu pecah dan berserakan di lantai.
last updateLast Updated : 2021-09-09
Read more

Solusi

Sebelum membaca pesan Rico, dia mencari posisi ternyaman. Dia menyandarkan punggungnya di sandaran tempat tidur dengan diganjal oleh bantal. Setelah itu, dia menselonjorkan kaki dan menutupnya dengan selimbut. Kini dia mulai fokus kepada ponsel dan isi pesan yang Rico kirim untuknya. Dia melihat setiap kata demi kata dan kalimat yang penuh makna yang ditulis oleh Rico. Tidak ada kata yang luput dari penglihatannya. Mata Anggun semakin sayu menatap ponselnya dengan berkaca-kaca. Kini mata itu penuh kesedihan dan pilu. Setelah selesai membaca pesan itu, Anggun menengadah sembari mengipas-ngipas sklera agar cairan yang membendung di matanya tidak jatuh. “Tidak Anggun, kamu tidak boleh menangis. Kamu jangan cengeng! Ingat Mas Rico adalah orang yang telah menyebabkan kematian kakakmu,” ucapnya kepada diri sendiri. Anggun terus berusaha agar tidak menangis. Namun, hatinya tidak bisa dibohongi. “Hiks …
last updateLast Updated : 2021-09-10
Read more

Anggun merasa bersalah

Rico segera menghubungi Andy asisten pribadinya. Dia meminta untuk menyiapkan kejutan pesta ulang tahun di hotel tempat istrinya itu menginap. Selain itu, dia pun meminta untuk memesan beberapa kamar untuknya dan keluarga yang akan datang ke Jakarta. Tak lupa, Rico pun meminta Andy untuk mengundang Romeo, Allina dan Vita."Sayang, aku tidak akan pernah melepaskanmu hingga ajal menjemput," ungkap Rico sembari melihat foto Anggun yang dia jadikan sebagai wallpaper di ponselnya.Rico memanggil dan meminta Bi Darmi untuk mengemasi pakaiannya. Sembari menunggu Bi Darmi, dia turun ke ruang makan untuk sarapan. Rico harus menjaga kesehatannya, karena dia membutuhkan banyak energi untuk hari ini. Dia pun menyelesaikan sarapannya dengan cepat dan beranjak untuk melangkah ke kamarnya.Langkah Rico terhenti, ketika tak sengaja melihat ke arah cermin yang dia pecahkan semalam. Dia melihat tangannya yang terluka karena tersayat pecahan kaca. Tiba-tiba, dia memiliki sebuah id
last updateLast Updated : 2021-09-11
Read more

Permintaan Arsya

Waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB.Kedua orang tua, ditambah dengan mertua dan tentunya sang kakek sudah tiba di hotel tempat Anggun menginap. Kini, mereka sudah ada di sebuah ruangan privasi untuk berbicara perihal ginjal Arsya yang didonorkan kepada Rico.Anggun duduk seorang diri di sofa single seperti terdakwa. Sedangkan semua keluarga fokus melihat ke arah Anggun. Linda adalah orang pertama yang membuka diskusi di ruangan tersebut.“Sayang, mama akan menceritakan sebenarnya apa yang terjadi.”~Flashback~Rico dan Arsya berada di rumah sakit yang sama pada waktu itu. Tak sengaja Risha dan Linda bertemu karena kebetulan ruang inap keduanya berdampingan. Mereka sama-sama berada di ruang ICCU. Pada waktu itu Rico masih belum sadarkan diri. Dia masih kritis dan membutuhkan donor ginjal secepatnya.Risha melihat keadaan Arsya. Arsya sudah bisa diajak berbicara setelah 2 hari tidak sadarkan diri.Arsya tak sengaja mencur
last updateLast Updated : 2021-09-12
Read more

Ulang tahun Angg bh j jl. Kolik pop o00p9889888w2un

"Mas Rico ...," teriak Anggun sembari menangis dan berlari ke arah sang suami. Dengan mata berkaca-kaca Rico menyambut kedatangan Anggun yang berlari ke arahnya. Bruk! Anggun menyambar dan memeluk suaminya itu dengan erat. "Mas, maafkan aku!" ucap Anggun dalam pelukan Rico. Ari mata mereka berdua mengalir deras jatuh membasahi pipi. Rico melonggarkan pelukannya dan menatap Anggun begitu dalam. Keduanya beradu pandang satu sama lain tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Anggun tak berhenti menangis ketika melihat Rico. Dia tidak percaya bahwa Rico yang katanya sedang berada di singapore, kini ada di hadapannya. Rico mengusap air mata yang terus mengalir di pipi mulus sang istri. "Sayang, apa kamu masih mau menceraikanku?" tanya Rico sembari memegang kedua lengan Anggun. Anggun menggelengkan kepalanya sembari menangis sesenggukan. "Apa kamu membenciku?" tanya Rico lagi membenciku. Anggun pun menjawab masih dengan menggelengkan kepalanya. "Apa kamu merindukanku?" "Sangat," akhi
last updateLast Updated : 2021-09-12
Read more

Anak 2 lusin

Anggun menggigit bibir bawah sembari memberikan tatapan menggoda. Dia pun menyingkirkan tangan Rico dari perutnya dan kemudian bangun dari posisi tidur."Ini hariku ... hari ulang tahunku. Kali ini aku ingin memimpin," ucap Anggun sembari menduduki perut Rico."Baiklah, malam ini aku yang akan melayanimu, Sayang."Tubuh Anggun merunduk untuk meraih bibir suaminya yang merah. Dia melumat dengan lembut dan mesra di bibir itu. Rico pun hanya mengikuti permainan sang istri yang kini sedang menjadi nahkoda dalam lautan asmara.Rico mengerjap, ketika sang istri bermain semakin lama semakin liar. Dia tersenyum bangga ternyata Anggun adalah orang yang cepat belajar. Lingual Anggun yang lancip bermain lincah di dalam rongga mulut Rico. Rico pun terus menyeimbangi permainan sang istri yang membuatnya bergairah.Anggun melepaskan satu persatu kancing kemeja Rico dan membuka kemeja itu kemudiapn dia lemparkan secara random. Anggun pun melakukan apa yang Rico s
last updateLast Updated : 2021-09-13
Read more

Flashback

~Flashback~Setelah semua masuk ke dalam kamar masing-masing, dan Vita pun telah tertidur pulas. Allina keluar untuk mencari Angin segar. Dia sedang patah hati, dadanya terasa sesak dan perasaannya sedang hancur berkeping-keping. Pasalnya, mantan kekasih, sekaligus pria yang masih sangat dicintainya menikah dengan sepupunya sendiri.Allina tidak sengaja melihat Romeo yang sedang merenung di depan kolam renang hotel dengan ditemani satu botol whiskey. Tanpa berpikir panjang, dia pun menghampiri Romeo."Hai, sepertinya lagi galau neh?" tanya Allina."Hahaha, ya, begitulah," jawab Romeo dengan tertawa yang kemudian berucap lirih. "Lalu ... apa yang sedang kamu lakukan malam-malam begini?" Romeo balik bertanya."Sama, aku juga sedang galau karena patah hati. Mantan pacar yang sangat aku cintai hingga sekarang menikah dengan saudara sepupuku. Dan, rasanya sangat--""Menyakitkan," Belum sempat Allina melanjutkan perkataannya, Romeo sudah mengataka
last updateLast Updated : 2021-09-16
Read more

Pacarku

Romeo langsung menatap tajam kemudian mendekat ke arah Allina dan berbisik, "Ini semua adalah ulahmu, Allina.""Hempt," Allina bergidik karena merinding ketika Romeo membisikkan sesuatu di indra pendengarannya. Bulu kuduknya pun semua berdiri. "Ma-maaf," ucapnya dengan terbata-bata."Tanggung jawab!" sahut Romeo sembari beranjak dari tempat tidur dan melangkahkan kakinya ke arah kamar mandi.Allina terus memandangi punggung Romeo yang penuh dengan cakaran dari kuku tangannya, hingga pria tersebut masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintunya.Clek! pintu kamar mandi itu pun tiba-tiba terbuka kembali. Romeo mengeluarkan kepalanya di sela-sela pintu yang terbuka hanya sekedar untuk menggoda Allina. "Heuh!" Allina terkesiap ketika kepergok bahwa dia sedang melihat Romeo. "Kenapa liatin aku terus? Aku tahu aku tampan!" tutur Romeo dengan penuh percaya diri.Allina mengerjap mendengar ucapan Romeo yang dilontarka
last updateLast Updated : 2021-09-17
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
25
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status