Plak! Rey mendapatkan sebuah tamparan di pipi kanannya. “Sudah berapa kali kubilang, huh? Jangan membuat masalah! Aku sudah cukup lelah mengurus semua masalah sekolah dan juga Jia..” Demi menjaga sopan santun terhadap ibunya, Rey hanya diam, tak bersuara dan tak membantah sedikit pun. Sambil berdiri dengan kedua tangan yang di tautkan ke belakang, dia membiarkan ibunya berbicara sepanjang malam. Rey menunduk, dia bisa merasakan kebas di pipi kanannya. “Besok pagi kau akan mendengarkan pengumuman dan mendapatkan pengumuman tentang hukumanmu,” terang ibu Rey terdengar dingin. “Ini yang terakhir untukmu, jika sekali lagi kau membuat masalah. Kau akan tanggung akibatnya,” tutup ibu Rey sambil berbalik meninggalkan Rey yang mematung di sana. Setelah ibunya masuk kamar, Rey pun berjalan kembali ke kamar sambil menyeka sudut bibirnya. Tampaknya memar karena perih ketika disentuh. Rey menatap dirinya di cermin. Tidak senyum, tidak sedih. Dia han
Читайте больше