Nara mendengar berbagai teriakkan, juga petir yang menggelegar di luar. Hingga membuat Aga terbangun dari tidurnya, lantas menangis cukup keras. Di balik keindahan tempat ini, ternyata akan menjadi tempat menyeramkan setelah didatangi Ratu Kegelapan.“Aga, kamu baik-baik saja sama Mama,” ucap Nara. “Percayalah, Nak. Kamu tidak akan kenapa-napa.”Itu hanya ucapan untuk meyakinkan diri sendiri. Faktanya, Nara sendiri tidak yakin dengan itu semua. Terlalu dini menilai jika ini hanya serangan biasa.Sekarang, Nara berjalan ke arah jendela di kamar. Dia membuka sedikit celah gorden, dan melihat pertarungan itu. Alangkah terkejutnya Nara saat berhasil melihat sosok Ratu Kegelapan. Sesuai namanya, di mata Nara, Ratu Kegelapan itu sangat-sangat kelam. Juga memiliki aura negatif. Rambut panjang, bibir hitam, tatapan tajam, sedang menransper kekuatan ke arah pimpinan peri.“Ya Tuhan, selamatkanlah Vida,” ucap Nara.Dia men
Read more