“Aleandro Gilren, jangan harap!” dengan wajah memerah Yuriel menampar tangan Aleandro yang meremas pantatnya.“Aku yang aku maksud temani aku berbelanja besok. Kamu harus menyediakan waktumu untukku, titik!” omelnya menarik tangan Aleandro dari pantatnya.“Setelah itu, apa kamu akan mengundangku ke apartemenmu?” bisik Aleandro dengan suara rendah.Yuriel mendengus dan membuang muka jual mahal.“Jangan harap. Tunggu kamu menceraikan Sherly, aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu tinggal … di kamarku setiap malam,” ujarnya genit sambil mengedipkan sebelah matanya pada terakhirnya kalimat yang mengundang.Tatapan Aleandro menggelap dan dia menunduk mencium bibir mungil Yuriel dengan panas membuat wanita itu kewalahan. Yuriel memejamkan matanya dan mengerang pelan membalas ciuman Aleandro.Beberapa saat kemudian keduanya melepaskan diri dengan napas terengah-engah. Aleandro mengecup bi
Last Updated : 2021-08-30 Read more