Suasana sangat hening begitu kata Katherine jatuh. Semua orang memandang antara Yuriel dan Celine dengan berbagai macam pandangan.
Tokoh penting yang mengenal Lewis dan putrinya, memandang Celine dengan ngeri dan kasihan. Mereka tahu betapa kejamnya Lewis ketika seseorang menyinggungnya.
Celine terdiam ketika melihat suasana aula pesta tampak hening, dan tidak ada yang berbicara mencemooh Yuriel seperti yang dia harapkan.
Aura berbahaya di sekitar Lewis membuat orang secara naluriah menjauh darinya dan tidak berani mengatakan sepatah kata pun meski pria itu teramat tampan.
Lewis acuh tak acuh mendengar pernyataan Celine yang menghina putrinya.
Dia menatap Celina dengan mata gelapnya seperti jurang maut, mengawasinya dari atas ke bawah seperti predator yang mengawasi mangsa yang terperangkap.
Celine entah mengapa merasakan bulu kuduk berdiri. Tangannya gentar menunjuk Yuriel dan dia menurunkan tangannya seolah takut.
“Omong
Beraninya jalang penggoda itu mendorongnya! Celine mengamuk mengeluarkan sumpah serapah kasar pada Yuriel.Raut wajah semua orang berubah mencemooh menatap Celine mendengar kata-katanya sangat kasar seperti orang bibi-bibi yang bertengkar di pasar.Raut wajah Gerard memerah malu dan marah.Yuriel dan Cain menatapnya dengan menghina.“Tutup mulutmu jika kamu tidak mau membuat putrimu malu! Cepat berdiri dan jangan membuat malu putri dan cucumu!” Gerard mengumpat dengan tatapan gelap dan menendang kaki istrinya tanpa peduli pandangan semua orang.Celine menangis merasa tidak adil dianiaya suaminya hanya karena membela putrinya memberi pelajaran pada rubah penggoda yang merayu menantunya.Tetapi mendengar kata-kata Gerard bahwa dia akan memalukan Sherly dan Deon, dia berhenti menangis dan berhenti mengeluarkan sumpah serapah.Celine dengan cepat bangkit dan memandang ke sekeliling, takut Sherly dan Deon melihatnya akan memben
Aleandro langsung menatap Sherly dengan tatapan gelap. “Sherly, bukankah aku sudah memperingatkan kamu untuk tidak ikut campur dalam pesta ini.” Suara Aleandro rendah dan dingin. Sherly menciut dan mundur memegang lengan Katherine. “Itu bukan salah Sherly, Ibu yang memintanya untuk mencegat wanita itu masuk ke pesta keluarga kita.” Katherine maju dan membela Sherly. “Aleandro, Ibu tidak akan membiarkan kamu membawa wanita itu ke pesta perjamuan penting keluarga Gilren dan membuat kekacauan dengan mengumumkan perselingkuhanmu di depan para tamu terhormat. Apa kamu mencoba mempermalukan keluarga kita?!” omelnya dengan marah. “Aleandro, apa kamu ingat kamu itu sudah menikah dan menjadi seorang ayah?! Tidak apa-apa kamu tidak menyukai Sherly, tapi pikirkan kedua anakmu!” “Apa yang akan terjadi pada mereka jika mereka tahu ayah mereka membawa perempuan jalang untuk menjadi ibu tiri. Selain itu mereka akan diejek oleh teman-teman mereka kare
Marvin menyikut Aleandro dan berbisik dengan suara pelan.“Apa dia wanita itu yang ingin kamu perkenalkan pada ayah? Dia benar-benar mirip dengan Yuriel luar dalam. Apa dia bukan reinkarnasi Yuriel?”Aleandro balik menyikutnya dan memerintahnya.“Kamu pergi, persiapkan mobil. Kami akan membawa Yuri ke rumah sakit.”Marvin menggerutu diperintahkan dengan seenaknya oleh adik laki-lakinya.“Tapi bagaimana dengan pengumuman yang ingin kamu buat di pesta nanti?”“Persiapkan saja mobilnya dulu. Aku akan meneleponmu.”“Baiklah.” Marvin menepuk pundak Aleandro dan berbalik meninggalkan kamar hotel itu.“Mengapa ibumu sangat kejam menyakiti gadis sekecil Yuri demi mengusirku dari pesta.” Yuriel berkata dengan penuh amarah memelototi Aleandro.Aleandro terdiam dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia melihat putrinya yang demam tinggi terbaring di tempat ti
“Nona Muda Flint!”Yuriel terdorong jatuh di atas tangga akibat dorongan Sherly. Tubuhnya jatuh terguling-guling menuruni tangga dan menghantam lantai dengan keras. Kepalanya robek dengan darah mengalir akibat tubrukan tiap undakan tangga.“Ughh ….” Yuriel mengerang kesakitan sambil memegang kepalanya. Kepalanya berkunang-kunang dan telinganya berdengung.“Nona Muda Flint apa kamu baik-baik saja?”“Nona Muda!”“Cepat panggil ambulans.”Beberapa tamu yang memiliki kepentingan dengan Flint berkerumun di sekitar Yuriel dan menanyakan keadaannya. Remix berlari mendekatinya dan membantunya duduk.“Nona Muda, kamu tidak apa-apa?” tanyanya dengan cemas menahan aliran darah mengalir dari sisi kepala Yuriel.Yuriel bersandar di dadanya dan menggelengkan kepalanya lemah.Tubuhnya terasa remuk dan kepalanya terasa menyakitkan.“Yuriel!
“Oke kita akan meni—“ Aleandro tiba-tiba berhenti, tercekat menatapnya. “Kamu bilang apa tadi?” tanyanya memastikan dengan ekspresi tercengang. “Aku mau kita menikah yang sesungguhnya. Namaku harus ada di akta nikah.” Yuriel menatapnya dengan mata berkaca-kaca. “Tidak apa-apa semua orang mengira aku adalah Yunifer. Tapi aku tidak ingin kita menjalani pernikahan palsu. Apalagi dengan adanya anak ini. Aku tidak ingin dia salah mengenaliku,” ujar sambil mengelus perutnya, lalu menatap Aleandro dengan mata merah menahan tangis. Dia mengerutkan keningnya melihatnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. “Apa permintaanku begitu sulit? Bukan kamu bilang akan mengabulkan semua keinginanku?” Mata Yuriel mulai basah oleh air mata dan dia mulai terisak. Aleandro tersadar ketika mendengar isakan Yuriel. “Tentu saja aku akan mengabulkan apa pun semua keinginanmu. Aku tidak menyangka kamu meminta untuk menikah.” Aleandro menggenggam
Wajah Aleandro menggelap menatap moncong pistol yang tertuju di kepalanya lalu menatap lurus pria yang mengaku dirinya ayah Yuriel. Dia benar-benar Lewis Flint? Tidak ragu-ragu menodong senjata api pada dirinya, seorang Aleandro Gilren yang berada di puncak masyarakat kelas atas Capital dan di depan seluruh tamu masyarakat kelas atas. Lewis Flint seperti reputasinya yang terdengar selama ini sebagai raja dunia bawah tanah dan tiran di Kingstown. Aleandro menatap Yuriel dalam gendongan Lewis dengan ekspresi rumit. Yuriel tidak mengatakan apa-apa saat pria itu mengancamnya dan membenamkan wajahnya di dada Lewis tanpa menatapnya edikit pun. Hatinya mencelos. Apa yang terjadi padanya. Padahal tadi hubungan mereka baik-baik saja. “Minggir, Nak.” Suara dingin Lewis mengalihkan Aleandro dari pikirannya. Dia bergeming di tempatnya menatap moncong pistol yang tertuju di kepalanya. Sebenarnya Aleandro tidak ta
“Apa Ayah mencoba membuat anakku menjadi sasaran dendam dari musuh Ayah dan konspirasi licik klan Flint?!” Sudut bibir Lewis berkedut. Wajah dinginnya tampak tidak enak dilihat. Apa yang sebenarnya diinginkan bocah ini? Apa-apa yang dia katakan selalu salah di mata putrinya. “Siapa yang berani melakukan itu pada cucuku? Aku akan menebas leher mereka.” Lewis memberi janji sambil menggertakkan giginya. Yuriel malah semakin frustrasi dengan ayahnya yang seorang tirani. Dia akan membuat semakin banyak musuh dan membuat mereka menjadi target balas dendam. Yuriel dengan gusar turun dari ranjang dan mendorong Lewis keluar dari kamar. “Keluar dari kamarku. Aku tidak butuh penghiburan Ayah!” Yuriel seperti putri kecil yang mengamuk dan merajuk pada ayahnya. Dia tanpa takut mendorong Lewis keluar dari kamarnya. “Dan jangan mencampuri urusan balas dendamku. Aku akan mengurus balas dendamku dengan caraku sendiri!” Setelah men
Wajah Ginny dari merah menjadi pucat seolah darah telah disedot dari keluar wajahnya. Kemarahan di dadanya naik dan dia memukul-mukul dada Lewis keras. “Biadab! Bajingan! Binatang! Lewis Flint, kamu iblis! Yuriel adalah putrimu! Teganya kamu menggunakan jantung putrimu sendiri untuk wanita itu.” Tanpa memedulikan rasa takut pada pria itu, dia memukul-mukul dadanya dengan beringas dan mengutuk binatang buas yang memakan anak-anaknya. Lewis menangkap lengannya yang mukul-mukul dadanya dan menekan lengannya ke dinding dengan kejam. “Jadi kenapa kalau aku binatang buas? Kamu bahkan tidak lebih baik dari aku. Kamu meninggalkan anak-anakmu begitu kamu melahirkan mereka,” desisnya sinis. “Menurutmu itu karena siapa?!” Ginny menggertakkan gigi menatapnya dengan mata memerah, memelototinya dengan penuh dengan kebencian dan kemarahan dalam sorot matanya. Dia memberontak dalam kungkungan Lewis. Pria itu sebaliknya menatapnya dengan pandangan penu