Dengan santainya, Mai menyantap apel yang sebelumnya sudah dipotong menjadi bagian kecil. Di hadapannya, Yasmen tengah merengek pada Sinar dan mengadu tentang semua hal yang dititahkan oleh Pras. Padahal, Sinar sudah mendengar ucapan Pras, tetapi Yasmen masih saja mengatakannya berulang-ulang.“Nda, itu uangku sendiri, kenapa harus diawasi, sih?”Sinar yang duduk di sofa ratu lagi-lagi menghela. Bukan bermaksud membandingkan. Namun, bila kejadian seperti itu terjadi pada Mai, putrinya itu pasti akan meminta alasan dengan sedetail mungkin pada Pras. Setelah mendapat jawabannya, Mai tidak akan diam, dan tidak merengek seperti Yasmen.“Kamu sudah nikah, sekarang lagi hamil, dan sebentar lagi mau punya anak.” Sinar mencoba bersabar, dan menjelaskan dengan sederhana. Sejenak, matanya memandang Sila yang baru keluar dari lorong yang menuju kamarnya, lalu menghampiri mereka. Duduk di samping Mai, sambil mengusap perut yang belum terlihat besar. “Jadi, dewasalah, Yas. Ayah nyuruh begitu, kare
Last Updated : 2023-02-28 Read more