“Yakin pulang, ya?” Setelah membeli tiga buah ayam geprek seperti yang diminta Yasmen, Byakta masih saja mengajukan pertanyaan yang serupa. “Nggak mau minta beli makanan apa, gitu, Hun? Kamu, nggak pernah minta dicariin mangga muda, atau … rujak, yang asem-asem? Ngidak apa, kek, begitu? Masa’ nggak pernah minta yang aneh-aneh?”Sambil mengunyah ayam gepreknya, Yasmen menoleh heran pada Byakta. Yasmen menghabiskan makanan di mulutnya terlebih dahulu, barulah membalas ucapan sang suami. “Mas Bee itu kenapa, sih? Harusnya bersyukur aku nggak ngidam aneh-aneh. Emang mau, aku suruh beli rendang langsung ke Sumatra sana? Atau, aku minta beliin apel Malang, tapi harus langsung dari sana. Kalau nggak, aku mau minta coto Makassar tapi makannya harus di Sulawesi. Mau?”“Itu kelewatan namanya. Terlalu lebay.” Byakta jadi gemas sendiri dengan balasan Yasmen. “Maksudku … ya, sudahlah.”Sepertinya Yasmen benar. Bypangkuakta harusnya bersyukur karena sang istri tidak pernah ngidam yang aneh-aneh. Ia
Terakhir Diperbarui : 2023-03-14 Baca selengkapnya