Home / Romansa / ELEGI WANITA KEDUA / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of ELEGI WANITA KEDUA: Chapter 221 - Chapter 230

303 Chapters

MENINGGALKANMU -2

"Ada apa ini, Sa? Setelah sekian lama kamu berharap mendapatkan keturunan dari Romy. Dan sekarang kamu meninggalkannya?""Aku sudah tak mempunyai kesabaran lagi. Aku sudah tiadak kuat dengan perasaan aku, yang terlalu sakit ini, Lind.""Bisa kamu ceritakan semuanya, Sa. Dari tadi aku cuman menebak-nebak apa yang terjadi sama kamu ini."Sejenak Salsa terdiam. Dia mengambil napas dalam-dalam. Mengumpulkan semua kekauatan untuk menceritakannya pada Melinda."Kamu tau, lusa pernikahan Adrian sama Amelia?""Tau, suami aku diundangnya. Kenapa?""Kemungkinan pernikahan itu akan batal."Sontak penjelasan Salsa membuat bentuk O di bibir melinda. "Ta-tapi, karena apa ini, sa?""Karena rencana Romy dan Santi akhirnya berhasil.""Maksud kamu?""Amelia saat ini hamil, Linda. Dan kamu tau siapa ayahnya?"Pandangan mata mereka saling bertemu."Romy ...kah?"Salsa mengangguk pelan."Jadi--"
last updateLast Updated : 2021-07-25
Read more

SURAT SALSA

{Di mana kamu?}"Mas Romy? Maaf Mas, nomer ini tidak akan bisa lagi kamu hubungi."Sengaja Salsa mematikan ponselnya. Dia tak ingin lagi terpengaruh dengan perasaan yang masih tersimpan untuk Romy. Walau hatinya sakit. Tetapi rasa itu tak kunjung padam juga._Apartemen Romy_Dalam kamar, Romy mengerang kesakitan. Dia memanggil Salsa tapi tak ada jawaban."Di mana sih dia?"Romy menggapai ponsel yang tak berada jauh. "Kenapa dia enggak ke sini juga? WA-ku juga enggak dibalasnya lagi."Dengan kesal, Romy mencoba menelepon Salsa. Namun nomer yang dia tuju tak bisa dihubungi."Hemmm, Saaaa! Salsa!"Tak ada sahutan sama sekali. Lalu, Romy melirik jam ponselnya. Menunjukkan pukul sebelas malam."Enggak biasanya Salsa kayak gini."Langkah Romy tertatih menuju pintu kamar. Lalu dia berjalan merambat dan memasuki kamar Salsa. Romy tercenung sesaat. Saat melihat kamar itu kosong."Ke mana dia malm
last updateLast Updated : 2021-07-26
Read more

BERKEMAS

Romy terduduk lemas.Tangan kanannya masih memegang lembaran surat itu."Bisa-bisanya kamu memutuskan semuanya ini sendirian, Sa. Paling enggak sampai satu bulan kamu sudah balik lagi. Aku yakin itu!" Sembari menyeringai sinis. "Kamu pun tak mempunyai uang yang cukup untuk hidup di luar sana, Sa. Jangan sombong kamu!"Lalu, Romy beranjak dari kamar Salsa. Dia berjalan menuju dapur yang biasanya ada Salsa menyiapkan minuman kesukaannya."Bagaimana aku harus sampaikan hal ini pada Mama sama Papa?"Romy berjalan mondar mandir. Dia tak merasakan sakitnya wajah dan tubuhnya yang terkena hantaman Adrian."Aaaarghhh! Kau bawa masalah baru lagi, Sa! Benar-benar sialan!"Romy larut dalam amarah dan kekecewaan akan kepergian Salsa. Yang meninggalkan dirinya tanpa bilang.Sedangkan Adrian yang masih syok dengan pengakuan Amelia. Terus mengurung diri di kamar. Dia menyuruh sekretaris pribadinya membatalkan semua persiapan. Untuk pernikahannya deng
last updateLast Updated : 2021-07-27
Read more

UCAPAN PERPISAHAN

"Rin! Kemari sebentar.""A-ada apa, Mbak Mel?""Sekarang juga siapkan pakaian kita dan semuanya. Secukupnya aja, Rin!"Seketika Rini terbelalak."Memangnya Mbak Amel mau ke mana?"Wanita cantik itu tak menanggapi pertanyaan Rini."Pakaian Dita juga bawa secukupnya saja, Rin.""Ba-baik, Mbak." Tanpa Rini bertanya lagi.Sekilas Amelia melihat kembali ponselnya. Tak ada balasan dari Adrian walau sudah dia baca."Aku tau dia pasti sangat kecawa dengan kenyataan ini. Tapi, aku tak sepenuhnya bisa disalahkan, Adrian. Aku berusaha untuk menjaga semuanya. Tapi, Romy memang brengsek!"Teringat akan Romy. Amelia bergegas mengambil jaket, dompet dan ponsel. Dia berjalan cepat lalu menyambar kunci mobil di gantungan."Mbak ... Mbak! Mau ke mana? Ini udah malam banget."Namun apa yang dikatakan Rini, diabaikan oleh Amelia. Dia terus berjalan menuju mobil. Tanpa peduli lagi, pada Rini yang terus memanggilnya.
last updateLast Updated : 2021-07-28
Read more

SEPARUH NAPAS

_12.00 WIB_Amelia masih dalam perjalanan menuju rumah Adrian. Tak lama, mobilnya pun sudah berhenti di depan pagar."Ehhh, Mbak Amelia. Kok malam sekali Mbak?""Iya, Pak. Adrian ada?""Ada, Mbak. Mas Adrian belum keluar kamar sama sekali.""Ohhh, belum keluar kamar?""Iya, Mbak. Kayak ada masalah besar yang lagi ida hadapi.""Boleh saya masuk?""silakan, Mbak. Masuk aja!"Dengan hati yang berdebar-debar. Amelia memberanikan diri masuk rumah. Langkah kakinya perlahan menuju lantai dua. Ketika sudah berada di depan pintu kamar.  Amelia terlihat ragu. Dan kebingungan dengan apa yang harus dilakukannya.  Tok tok tok!Dengan sisa keberanian yang ada. Amelia kembali mengetuk pintu kamar Adrian.Tak ada sahutan dari dalam. Perlahan Amelia mulai menarik handle pintu pelan-pelan.'Ternyata enggak dikunci. Aku masuk aja, enggak peduli mau Adrian marah apa enggak!"Amelia mendoron
last updateLast Updated : 2021-07-29
Read more

JANJI ADRIAN

"Mungkin memang kita bukan berjodoh, Adrian. Aku hanya ingin meminta maaf atas semua kesalahan aku ini.""Bukan seperti itu, Mel. Kamu tak bersalah dalam hal ini. Aku hanya butuh waktu untuk menentukan semuanya.""I-iya, aku sangat mengerti."Amelia menghela napas panjang. Lalu, dia beranjak dari duduknya. Sembari pandangan menghadap mengarah pada Adrian."Aku sudah dapat jawaban dari kamu. Setidaknya itu membuat aku lega, Adrian. Sekarang tidurlah, aku akan pulang!"Amelia pun meninggalkan Adrian yang masih terpaku dalam pandangannya. Saat tersadar, dia buru-buru mengejar langkah Amelia."Amel ... Amelia!"Ternyata dia kalah cepat. Mobil Amelia meluncur meninggalkan rumah Adrian. "Aaaahhhh! Siaaaal kau Rom! Kamu telah hancurkan harapan dan kebahagian aku bersama Amelia."Bergegas Adrian berlari menuju rumah. Dia mengambil ponsel dan mencoba menelepon Amelia.Tut tut tut!"Kenapa kamu enggak bisa dite
last updateLast Updated : 2021-07-31
Read more

KEPERGIAN AMELIA

"Pak Sadiiii! Bu Sadiiii!"Terdengar suara handle pintu yang di tarik. Dengan raut wajah yang masih mengantuk. Pak Sadi terkejut saat melihat Amelia."Pak Sadi saya mau pamitan.""Haaahhh? Apa Mbak?""Saya mau pamitan, Pak. Saya ada kerjaan yang harus saya urus. Makanya saya berangkat sekarang!""Loh, ta-tapi, Mbak? Apa Mas Adrian sudah tau?"Amelia tak menjawab dan hanya tersenyum. Langkahnya meninggalkan Pak Sadi yang masih terbengong di depan pintu. Saat dirinya tersadar. Bergegas menyusul Amelia yang sudah berada di halaman."Mbak ... Mbak!"  Amelia berhenti dan menoleh pada Pak Sadi."Ada apa Pak? Saya takut keburu siang.""Ini kalau Mas Adrian tanya gimana? Bukannya besok hari akad nikah?""Besok tidak ada pernikahan kok Pak. Makanya saya urus pekerjaan dulu."Seketika raut wajah Pak Sadi tercengang. Gurat keras mewarnai dahi lelaki itu. Dia tak mengerti mengapa pernikahan itu sampai diba
last updateLast Updated : 2021-08-02
Read more

SAAT CINTA MENJADI KEJAM

"Mas ... Romy?" "Iya!" "Jadi Mbak hamil sama Mas Romy? Bukannya Mbak pernah bilang sudah mengubur masa lalu. Termasuk cinta Mbak pada Mas Romy?" Pertanyaan Rini, sepertinya menggoyahkan ketegaran Amelia. Dan tanpa terasa buliran bening sudah membasahi kulit merona wanita cantik itu. "Hentikan pertanyaan kamu Rin! Aku masih ingin tenang dulu." Rini langsung membungkam mulutnya. Dia merasakan apa yang kini dirasa oleh Amelia. Hancur, sedih, berkeping-keping. "Lalu, sekarang kita ini mau ke mana Mbak?" "Aku sudah telpon teman aku, Rin. Ada rumah kecil tapi jauh dari keramaian. Bisa jadi tempat tinggal kita sementara dulu." "Sekolah Dita bagaimana, Mbak?" "Kalau sudah tenang. Akan aku urus semuanya. Sementara ini aku ingin menghindar dari semua orang yang kenal sama aku, Rin. Pahamkan kamu?" "Iya, Mbak." Tepat pukul tujuh pagi. Mobil mereka berhenti di depan sebuah rumah yang berada di sebuah kawasan
last updateLast Updated : 2021-08-03
Read more

HANCURNYA ADRIAN

Satu jam yang lalu ....Tin tin!Tin tin!Terdengar suara klakson mobil yang berulang-ulang. Membuat Sadi sampai berlari tergopoh-gopoh membuka pintu pagar. "Mas Adrian!""Di mana Amel, Pak? Apa dia belum pulang?"Mendapatkan pertanyaan seperti itu. Sadi kelabakan. Dia sampai bingung harus menjawab apa."Loh, baru saja Mbak Amel pergi, Mas.""Pergi? Sama siapa saja?""Ya, semuanya, Mas."Bug!Kedua tangan Adrian mengepal erat. Dan meninju setir mobil yang tak bersalah. "Sialan! Kenapa kamu ini enggak mau tunggu sampai aku tenang dan membahas semuanya Mel?! Aaaarghhhh ...!" sentak Adrian. "Ke mana aku harus mencarinya?"Lalu dia memandang ke arah Pak Sadi, yang terlihat sangat ketakutan."Dia bilang mau pergi ke mana Pak?""Maafkan Bapak, Mas. Tapi, Mbak Amelia memang enggak bilang apa-apa. Dia cuman bilang mau pergi urusan bisnis."Tan
last updateLast Updated : 2021-08-04
Read more

AMARAH SELLA

"Bu-bukan sama kamu? Lantas sama siapa Adrian?" Suara Sella menggelegar hampir berteriak.Adrian semakin tertunduk. Dia bingung ingin bercerita atau tidak pada Sella. Namun wanta ini telah berubah jauh sikapnya. Tak seperti dulu yang selalu mengejar dirinya. "Kenapa Adrian? Kamu tak mempercayai aku?""Bukan begitu--"Sella langsung memotong kalimat Adrian."Aku sudah bukan Sella yang kamu kenal dulu Adrian. Banyak hal dalam hidupku yang telah mengubah semuanya. Termasuk cinta!""Tumben omongan kamu bijak kayak gitu?""Ya, semua karena Raffian. Yang emmbuat aku tersadar. Bahwa uang bukan segalanya di dunia ini. Buktinya aku hidup selama ini berlimpah. Mana ada aku merasa bahagia semenjakl kepergian Mama. Aku mengejar cintamu pun yang aku lihat bukan dirimu Adrian. Tapi duit kamu, harta kamu. Sedang bersama Raffian, aku bisa menemukan arti hidup yang sebenarnya."Seketika Adrian tersenyum lebar. Dia bangga dengan perubahan
last updateLast Updated : 2021-08-06
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
31
DMCA.com Protection Status