Home / Romansa / MR. CINDERELLA (INDONESIA) / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of MR. CINDERELLA (INDONESIA): Chapter 81 - Chapter 90

110 Chapters

Part 81

Cinta.Sambil melambaikan tangan pada beberapa kru dan cium pipi kanan kiri dengan beberapa rekan artis yang dia temui, Cinta menyusuri pinggiran kolam renang sebuah rumah megah tempat lokasi syutingnya hari ini. Bersama Sabrina yang melangkah di belakangnya dengan langkah tergopoh-gopoh membawa gaun Cinta yang dia sampirkan di lengan dan sebuah tas besar di tangan lainnya.Melihat Sabrina yang kepayahan membawa perlengkapan syutingnya, Cinta hanya menoleh sesaat, lalu tersenyum lebar tanpa sedikit pun berniat membantu. Sabrina yang menangkap senyum jahil itu, hanya bisa mencibir kesal pada punggung Cinta.Sementara Bastian, pengawal pribadinya yang bertubuh bak Hercules, berjalan di belakang mereka dengan mengedarkan sorot mata penuh waspada ke sekitarnya. Titah Pak Abraham sudah menancap di otaknya, “Begitu melihat Pramudya mendekat, langsung sikat!” Perintah Pak Abraham itu bagai sebuah doktrin untuknya.  Cinta sangat tahu itu. Tapi d
last updateLast Updated : 2021-09-20
Read more

Part 82

Pramudya.  Beberapa hari ini suasana hati Pram memang tak terkendali. Karena otaknya dipaksa berpikir untuk mencerna apa yang terjadi di Jakarta. Orang-orang terkasih satu per satu tak dapat dia hubungi. Dimulai dari Cinta yang tak bisa dia dapatkan nomor pribadinya, lalu Sabrina yang kontaknya tiba-tiba tidak aktif, dan kini Ibu Ocha yang menghilang tanpa meninggalkan pesan.Semuanya seakan mengisyaratkan mundur perlahan dari hidupnya. Serasa hidupnya kembali sebatang kara.Sementara kini dia semakin optimis menjajaki jalan menuju masa depan di pulau Kalimantan. Dimana dia memperoleh jabatan yang cukup diperhitungkan, gaji yang besar dan rekan-rekan kerja yang menyenangkan. Apa yang dia dapatkan saat ini bagaikan sebuah keajaiban dalam hidupnya.Sebenarnya, dia sudah membayangkan bahagianya dia ketika kenikmatan ini juga dirasakan oleh Cinta, Bu Ocha dan juga Sabrina. Tapi kenyataannya pagi ini dia hanya terpekur sendiri memandangi sec
last updateLast Updated : 2021-09-20
Read more

Part 83

Setelah memberikan briefing selama lima belas menit pada tiga puluh anggota pengamanan yang bertugas pagi ini, Pram melaksanakan inspeksi keliling menyusuri setiap bagian di lima lantai pusat Andromeda City Mall. Memastikan anggotanya sudah bersiaga di setiap titik krusial yang tersebar di area dalam.Dan terakhir keluar gedung untuk memeriksa anggotanya yang melaksanakan tugas di sektor luar. Lalu masuk kembali ke dalam area lantai dasar setelah tugas rutinnya itu selesai.Jam operasional mall tersebut dimulai pukul sepuluh pagi, tapi beberapa tenant sudah membuka gerai satu jam sebelumnya. Sehingga sudah tampak kesibukan di dalam sana.Dengan ramah dan sopan dia membalas sapaan beberapa pegawai tenant yang sudah mengenalnya. Tak terkecuali para pegawai wanita yang menyapanya sambil menggoda dan tertawa. Pram pun tak sungkan balas tertawa ketika mereka melemparkan canda.Bahkan ada seorang SPG gerai kosmetik yang terang-terangan minta bantuannya mendoron
last updateLast Updated : 2021-09-21
Read more

Part 84

“Om, kasih statement dong, Om. Sedikit aja.”“Benar nggak yang kemarin itu pacar barunya Cinta, Om?”“Bagaimanan tanggapan Om dengan reputasi Cinta yang sering gonta-ganti pacar untuk menaikkan popularitas, Om?“Statement, dong, Om. Please, Om ...”Rentetan pertanyaan dari beberapa reporter kala Pak Abraham keluar dari lobby hotel Swastika menuju mobilnya yang sudah terparkir di depan.Menurut security yang berjaga, belasan pencari warta infotainment itu sudah berada di area lobby hotel sejak sore tadi. Sepertinya mereka sengaja menunggu Pak Abraham keluar hingga pukul tujuh malam ini.Pak Abraham hanya melempar senyum kecil pada mereka yang berdesakkan di belakang sembari menyorotkan kamera dan microphone ke arahnya.Masih terdengar serbuan kata-kata pemburu berita itu bergantian. Hingga tak jelas lagi apa yang mereka tanyakan.“Apa benar itu salah satu trick Cinta untuk menaikka
last updateLast Updated : 2021-09-22
Read more

Part 85

Sebesar apapun sakit hati kita pada orangtua, mereka pernah merasakan jutaan kali lipat rasa sakit demi menghadirkan kita ke dunia.Di sudut sana, di ujung lorong serba putih itu, Cinta terpekur duduk di lantai. Kedua kaki terlipat dengan lutut di depan dada. Punggung bersandar pasrah di dinding yang dingin. Bola mata layu dan sembab menatap lurus ke depan, pada titik cahaya yang menyelinap dari celah tirai.Rasa bersalah dan penyesalan yang begitu mendalam kini seakan menampar wajahnya. Mengoyak egoismenya. Dan meremukkan kekerasan hatinya.Lantaran dustanya yang didorong oleh kemarahan yang menggila, hingga terlontar begitu saja, dia nyaris kehilangan mama selamanya.Mendengar vonis dokter Hardi, specialis Jantung yang mengatakan mama terkena serangan jantung mendadak, lantaran shock yang demikian hebat, membuat dirinya mengerdil dan dihantui dosa yang kini mencekiknya.Walaupun masih dalam kategory ringan, namun bisa sangat membahayakan jika tid
last updateLast Updated : 2021-09-22
Read more

Part 86

Cinta bukanlah tentang memiliki dan dimiliki. Namun cinta adalah pengorbanan dan perjuangan. Cinta.Semenjak seorang pria bernama Pramudya hadir mengisi catatan takdirnya, ia merasa seperti baru saja terlahir ke dunia. Seperti pupa yang berubah menjadi kupu-kupu bersayap indah. Seperti gurun yang sekian lama gersang tiba-tiba di sirami hujan. Dan seperti senja yang dihiasi bianglala dengan sejuta warna.Tanpa dia sadari sosok Pramudya yang telah singgah di hidupnya benar-benar mampu merubah dirinya. Hingar -bingar kehidupan malam yang selalu memacu gairah kini tak mampu menarik perhatiannya lagi. Minuman alkohol yang seakan paling berjasa dalam menenangkan jiwanya kini terasa hambar tanpa rasa.Dari sekian banyak pria yang melanglang buana dihidupnya hanya Pram laki-laki yang bisa menyadarkan dirinya bahwa ia begitu berharga. Itulah satu hal yang paling menyentuhnya. Sehingga ia merasakan bagaimana berharganya ia, bagaimana dirinya sangat di
last updateLast Updated : 2021-09-22
Read more

Part 87

Orang bilang, patah hati itu ibarat cermin yang pecah. Lebih baik ditinggalkan dalam keadaan hancur, daripada akan melukai diri sendiri jika diperbaiki.Bagi seseorang yang patah hati tanpa permisi, seharusnya Pram melakukan itu. Balik badan, meninggalkan, lalu melupakan.Namun sepertinya ia terlalu menikmati rasa sakitnya. Sehingga ia sama sekali tak mampu untuk menghapus bayang-bayang Cinta dari ingatan.Meskipun ada wanita cantik yang dijuluki ‘bunga’ di hadapan, tetap saja wanita itu tak sanggup meluruhkan pesona Cinta dari lamunan.Hingga Natalie si’bunga’ itu terpaksa menepuk punggung tangannya dan membuyarkan bayangan indah yang sejak tadi menari-nari di dalam pikiran.“Ya sudah, aku balik ke ruangan. Dihabiskan ya.” Natalie beranjak dari duduknya setelah menggeser kotak makan yang bertumpuk dua lebih dekat ke hadapan Pram.Seolah sudah menjadi rutininitas, wanita cantik mirip Bae Suzy itu selalu me
last updateLast Updated : 2021-09-22
Read more

Part 88

Pramudya. Iya, itu suara Cinta.Hasrat hati ingin memanggil nama itu dan berseru sekencang-kencangnya bahwa ia rindu, namun yang ada justru suara jantungnya kian menderu. Keheningan itu hanya diiringi suara binatang malam yang terdengar dari luar jendela kamarnya yang terbuka.Tiba-tiba ia mendengar pintu kamar diketuk dari luar. Ia pun lantas menoleh cepat, masih bersama gawai yang menempel di telinga. “Pram....““Pram....”Suara Lukas pun terdengar bergantian dengan suara ketukan di pintu kamar.“Pram, belum tidur, kan?”“Aku mau pinjam charger. Punyaku ketinggalan di kantor.”Kini Lukas sudah berdiri di depan pintu kamar yang terkuak lebar. Lalu melangkah menghampiri. Ia yang baru menyadari bahwa pintu itu lupa ia kunci, hanya mengangguk gugup.“Ini dia. Aku pinjam, ya.” Lukas meraih charger ponsel yang tergeletak di atas meja sampi
last updateLast Updated : 2021-09-23
Read more

Part 89

Senyuman lebar yang terkembang lima bulan lalu, kini seakan enggan terukir lagi di bibir. Saat perencanaan pembangunan tower A gedung apartemen Mega Astana di sebuah lokasi perbatasan Jawa barat dan Jakarta, Pak Abraham dan Pak Derry begitu semringah. Bahkan nominal dengan barisan angka nol yang panjang, yang akan menjadi keuntungan bisnis pun sudah berkibar-kibar di dalam benak mereka.Namun kini kedua pria yang bersahabat sejak masa kuliah itu mengerutkan dahi sedemikian dalam ketika sederet masalah datang bertubi-tubi. Seolah semua problematika itu sedang menguji kepiawaian mereka yang sudah berkecimpung di dunia bisnis property yang sudah dijalani selama tujuh belas tahun.Pak Abraham yang terkenal pandai dalam hal negosiasi dan strategi, dibuat terkejut bahkan nyalinya sempat menciut ketika menerima perwakilan dari beberapa investor di kantornya kemarin siang.Pasalnya, para perwakilan investor tersebut membawa misi untuk membatalkan rencana investasi merek
last updateLast Updated : 2021-09-23
Read more

Part 90

Langkah kaki kedua pria setengah baya itu terlihat tak bersemangat menyusuri koridor panjang berkarpet tebal. Walaupun untuk menutupinya Pak Abraham dan Pak Derry bersusah payah menegakkan kepala, meluruskan tatapan ke depan, namun guratan putus asa itu tampak begitu jelas di sorot mata mereka.Seorang calon investor penyandang dana raksasa yang akan mereka temui, mendadak membatalkan sepihak pertemuan yang sedianya diadakan siang ini di sebuah lounge yang bertempat di lantai lima sebuah hotel mewah dikawasan Jakarta.Alasannya calon investor dari perusahaan property terkenal se-Indonesia itu belum mempelajari secara mendalam proposal penawaran kerjasama dari pihak perusahaan Pak Abraham. Alasan klasik namun terkesan sebagai sebuah penolakan secara halus.Hanya dengan alasan itu, intuisi mereka sebagai pebisnis mengatakan bahwa proyek pembangunan gedung apartement yang tengah berada di ujung tanduk itu sulit untuk terselamatkan.Kedua pria gagah paruh bay
last updateLast Updated : 2021-09-24
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status