Home / Romansa / Cinta Satu Malam / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Cinta Satu Malam: Chapter 111 - Chapter 120

321 Chapters

Kemurahan hati

Sabian merangkul tubuh Kirana yang memeluknya, menurut Sabian Kirana tidaklah kejam, ia masih mempunyai kemurahan hati hanya dengan sebuah kalimat tanpa tindakan yang keji membunuh atau mengasingkan orang  yang mencelakainya di tempat yang jauh dan tidak mengenal siapapun. "Kamu tidak kejam, yang kejam adalah orang-orang yang berusaha membunuhmu demi sebuah harta yang ibumu tinggalkan," ucap Sabian sambil memeluk erat Kirana. "Terima kasih Sabian selalu ada di saat aku membutuhkan mu, maafkan hatiku yang gampang rapuh ini," Kirana masih memeluk Sabian. Sabian tidak ingin wanita pujaan hatinya itu bersedih dalam waktu yang lama sehingga mempengaruhi mentalnya, Kirana tidak boleh banyak pikiran, dia harus tetap waspada marena ada anak kecil yang harus dia perhatikan. "Mama apakah orang tua itu menindasmu, aku akan membuat perhitungan dengannya," Bima mendekati ibunya yang sedang menangis dalam pel
last updateLast Updated : 2021-08-26
Read more

Permintaan yang berat.

Dani Wijaya tertawa keras mendengar tuan Alexander bertanya apakah dia mau menjadi wali Kirana, pertanyaan serius kenapa di tanggapi dengan tertawa keras, apakah Dani wijaya sudah mulai gila?.Tuan Handoko dan tuan Alexander saling menatap karena heran dengan sikap Dani Wijaya yang tidak masuk akal. "Jika kalian ingin aku menjadi wali nikah Kirana, maka kalian harus memenuhi permintaan ku," Dani Wijaya mulai licik. "Jangan meminta lebih, jika tidak ingin ibumu menderita, aku sudah cukup sabar menghadapimu," ucap tuan Handoko yang mulai geram. Dani Wijaya lagi-lagi tak berdaya saat nama ibunya di sebut, dia kembali berpikir bagaimana jika tidak bisa bertemu dan membahagiakan ibunya di sisa hidupnya ini, saat ini bahkan semutpun tidak akan percaya dengan apa yang dia katakan, berbeda dengan dulu saat dia memiliki banyak uang di tangan, semua bisa dia lakukan termasuk membeli orang. "Aku minta se
last updateLast Updated : 2021-08-26
Read more

Rencana Bima

Bima menggelengkan kepalanya, dia sungguh tidak ingin mengganggu keromantisan mama dan papnya, mereka harus menyatukan hati mereka yang dulu pernah retak karena terpisah jarak dan waktu begitu lama. "Mama bersenang-senanglah bersama ayah, aku akan menunggu kabar baik dari kalian," ucap Bima yang seprti uang dewasa. "Bima kamu masih kecil tapi bersikap seperti orang dewasa mama sungguh tidak mengerti dengan apa yang kamu pikirkan," Kirana menggelengkan kepalanya. Bima menjelaskan sekali lagi maksud hatinya, agar kedua orang tuanya memperbaiki mood yang ada di hati keduanya, beberapa hari ini banyak masalah yang mereka hadapi mungkin mereka butuh sesuatu yang baru untuk menjernihkan pikiran mereka. "Aku hanya ingin mama dan ayah memperdalam rasa cinta, karena aku butuh kasih sayang yang sempurna dari kedua orang tua," Bima mengedipkan matanya tanda kata-katanya dapat di percaya. "T
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

Memilih Tempat Kencan.

Sabian berpikir sejenak kemana mereka akan pergi untuk berkencan, karena selama ini Sabian tidak pernah berkencan dengan seorang wanita manapun. "Aku tidak pernah berkencan selama ini, ini baru pertama kalinya dalam hidupku, apa kamu punya rekomendasi tempat kencan yang bagus," ucap Sabian yang merasa malu. "Kamu lucu sekali, cukup bersamamu aku sudah bahagia," ucap Kirana menggoda Sabian.Sabian semakin malu mendengar godaan dari mulut manis Kirana, bagaimana bisa Sabian tergoda oleh Kirana selama ini tidak ada satupun perempuan yang mampu menggetarkan hatinya. Kirana wanita yang mampu membuatnya jatuh hati. "Kirana jangan begitu itu membuatku merasa ingin memakanmu malam ini hingga tak tersisa," ucap Sabian sambil fokus menyetir. "Kalau begitu bagaimana kalau kita menikmati secangkir kopi dan juga roti panggang yangezat saja," ucap Kirana memberikan sebuah ide. Sabian me
last updateLast Updated : 2021-08-27
Read more

Perasaan Kirana.

Kirana menatap Sabian, sepertinya pertanyaan seperti sudah berkali-kali dia tanyakan, entah sudah yang keberapa. "Tentu saja aku mencintaimu, untuk apa aku berjalan sampai sejauh ini kalau tidak punya rasa untukmu," ucap Kirana dengan tatapan wajah yang serius. "Aku hanya merasa kamu masih memikirkan pria brengsek itu saat mengajakku ke kedai tempat biasa kamu nongkrong," ucap Sabian. Sabian memang terlalu peka, memang Kirana selalu menghabiskan waktunya bersama Han kala itu di kedai yang akan mereka kunjungi selain dengan Lusi tapi, itu masa lalu Kirana sudah pendam semua yang berhubungan dengan masa lalunya, ia tak akan pernah mengingat lagi orang-orang yang menyakiti hatinya, menimbulkan trauma yang mendalam bagi Kirana. "Sabian kenapa kamu berpikir seperti itu, hari ini ceritanya sudah beda, aku memilikimu untuk apa memikirkan seorang pria brengsek yang hampir saja mencecikku demi wanita murahan,
last updateLast Updated : 2021-08-28
Read more

Tertusuk Pisau.

Sabian menoleh ke seseorang yang menghampiri ke meja kencannya, Sabian sungguh tidak senang dengan kedatangan pengacau seperti ini.  "Apakah tuan muda Han ini seorang yang tidak bisa move on?" sabian senagja mengucapkan kalimat pedas untuk Han. "Aku tidak ada urusan denganmu, untuk apa berbicara denganku?" Han membuat Sabian cemburu. Kirana memegang kepalanya, untuk apa suami kakaknya ini sengaja memprovokasi calon suaminya sungguh tidak ada kerjaan,  "Sabian apakah kamu sudah kenyang, anak kita sudah menunggu di rumah jangan hiraukan orang yang tak penting, putra kita pasti sangat khawatir karena kita tidak kunjung pulang," Kirana mengedipkan mata kepada Sabian. "Kau benar kesayanganku, kita sudah mempunyai keturunan yang selalu menunggu kita pulang kerja, pasti seseorang yang sudah menikah lama tapi tak kunjung punya momongan tidak akan pernah bisa merasakan bagaimana
last updateLast Updated : 2021-08-29
Read more

Han kena batunya.

Kirana menangis karena Sabian terluka karena melindunginya, darahnya mengalir deras sampai dia pingsan, Kirana meminta Sandra agar Han di hukum dengan berat, selain merencanakan pembunuhan dia juga pernah mencelakai Kirana berkali-kali. "Kakak ipar, Sabian terluka karena aku," Kirana terus menangis. "Tenanglah aku akan mengutus asistenku untuk mengurus hukuman untuk Han," ucap Sandra menenangkan Kirana. "Kakak ipar tolong hukum dia dengan berat karena dia melakukan pembunuhan berencana, dia sudah membawa pisau sebelumnya," ucap Kirana yang sedih karena harus melihat Sabian tertusuk pisau. Krieeet, seorang Dokter keluar dari ruang UGD bersama seorang suster, dia memanggil keluarga korban yang sudah selesai di tangani. "Dimana kelaurga korban," ucap Dokter yang kelaur dari ruang UGD. "Saya kakak kandungnya Dok, bagaimana luka adik saya?" ucap Sandra.&nb
last updateLast Updated : 2021-08-30
Read more

Kegundahan hati tuan Subroto.

Nyonya Subroto menghampiri suaminya yang terlihat lemas di atas sofa dengan rambut acak-acakan dan juga raut wajah yang tidak biasa. "Papa ada apa yang terjadi padamu, kenapa wajahmu menjadi kusut seperti itu?" Ucap nyonya Subroto mengambilkan air putih untuk di minum. "Ini semua karena kamu selalu memanjakan anakmu, aku akan meenceraikanmu jika sampai perusahaan ku hancur," ucap tuan Sunrorto marah-marah. Tuan Subroto marah besar kepada istrinya, dia berpikir bahwa suaminya tidak tahu istrinya mendukung Han untuk merebut Kirana dari tangan Sabian dan juga masuk ke keluarga Handoko untuk menarik hati tuan Handoko tanpa berunding dulu dengan kepala keluarga.Sekarang nasi sudah menjadi bubur Han berani karena di dukung oleh mamanya, sehingga Ham nekat mencelakai Sabian semua bukti dan saksi mata sudah jelas mengarah pada Han. Plakk! Tuan Subroto menampar istrinya selama ini beliau sudah cukup d
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more

Langkah selanjutnya.

Sabian belum bisa memberi jawaban pasti pada Kirana, ia masih sibuk bermain dengan putra kesayangannya lagipula kondisi tubuhnya sedang tidak dalam kondisi prima, tidak seperti masa lampau jika ada masalah dia tak segan untuk mengambil tindakan.Saat ini Sabian memilih untuk berpikir secara matang karena sudah ada putra yang harus dia lindungi dan wanita pujaan hatinya. "Aku akan berunding dulu pada Sandra dan ayah, tenang saja Kirana semuanya pasti beres," ucap Sabian sambil mengelus rambut Kirana. "Baiklah kalau begitu, istirahatlah karena kondisi tubuhmu masih belum stabil, Bima bisa menemanimu tidur di ranjang ini, sementara aku tidur di sofa," ucap Kirana sambil menyiapkan selimut untuk tidur. Kirana membiarkan Sabian untuk istirahat bersama sang buah hati, sementara Kirana menyiapkan makanan untuk makan siang Bima, ia memesan makanan online sebelum ikut istirahat.Tak lama kemudian suster datang untuk
last updateLast Updated : 2021-09-01
Read more

Mengiklaskan

Tuan Alexander menitikkan air mata mengingat mendiang sang istri yang telah menghadap Tuhan lebih dulu daripada dia, beliau memilih setia dan tidak menikah lagi karena masih ada dua orang putra yang harus di besarkannya buah cintanya bersama sang istri yang dicintainya."Ayah maafkan aku, aku lihat ketika kami ada masalah ayah selalu teringat mendiang mama, maafkan anak yang belum bisa membahagiakan ayah sampai saat ini," Sabian berlutut kepada ayahnya meminta ampunan."Berdirilah anakku, kamu sudah banyak membanggakan ayah, mungkin mamamu di surga juga tersenyum melihta kamu berhasil menciptakan bisnismu sendiri," tuan Alexander memeluk putranya.Sabian mengucapkan terima kasih kepada sang ayah karena selama ini selalu menyemangati Sabian, selalu ada di saat Sabian rapuh lemah tak berdaya, di balik semangatnya mendirikan perusahaan adalah sang ayah yang tak kenal lelah membiayai semua kebutuhan dan studinya sampai luar negeri."Terima kas
last updateLast Updated : 2021-09-02
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
33
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status