Share

Mengiklaskan

Tuan Alexander menitikkan air mata mengingat mendiang sang istri yang telah menghadap Tuhan lebih dulu daripada dia, beliau memilih setia dan tidak menikah lagi karena masih ada dua orang putra yang harus di besarkannya buah cintanya bersama sang istri yang dicintainya.

"Ayah maafkan aku, aku lihat ketika kami ada masalah ayah selalu teringat mendiang mama, maafkan anak yang belum bisa membahagiakan ayah sampai saat ini," Sabian berlutut kepada ayahnya meminta ampunan.

"Berdirilah anakku, kamu sudah banyak membanggakan ayah, mungkin mamamu di surga juga tersenyum melihta kamu berhasil menciptakan bisnismu sendiri," tuan Alexander memeluk putranya.

Sabian mengucapkan terima kasih kepada sang ayah karena selama ini selalu menyemangati Sabian, selalu ada di saat Sabian rapuh lemah tak berdaya, di balik semangatnya mendirikan perusahaan adalah sang ayah yang tak kenal lelah membiayai semua kebutuhan dan studinya sampai luar negeri.

"Terima kas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status