Beranda / Horor / PERSUGIHAN / Bab 61 - Bab 70

Semua Bab PERSUGIHAN : Bab 61 - Bab 70

154 Bab

61

Herman memutar matanya, ia menatap Lala yang berdiri di depannya.“Tidak ada, aku hanya mengingatkan kau soal jam saja. Untuk menghindari gossip para tetangga,” ucap Herman yang berdiri dari tempat duduknya.“Astaga Man, aku kan jarang keluar rumah. Sebulan saja hanya dua kali, masa sudah di gossip sih? Kecuali tiap hari, maka akan beda dengan apa yang katakan oleh para tetangga.”Herman terdiam.“Ini baru jam 6 sore, kau tahu betapa lamanya aku kena macet di jalanan. Yang ada aku yang kena curigai oleh teman-temannku. Sebulan ketemu mereka dua kali dan pulang berburu- buru seperti orang kesetanan,” ceroscos Lala yang masih sebel dengan Herman yang memintanya pulang cepat. hingga ia tidak bisa bercinta dengan Andika.Herman masih terdiam dan berpikir apa yang di proteskan oleh Lala ada benarnya juga. yang ada kecurigaan teman-teman Lala yang bisa berakibat fatal padanya.“Hmmm, baiklah. Lain kali aku
Baca selengkapnya

62

Semua mata menatap ke salah satu penjual yang barang dagangnya laku dalam dua jam dan mendapatkan oderan banyak berlimpah. orang itu bernama Harun yang merupakan saingan Herman dan Andika. yang selalu menjelek-jelekkan keduanya dengan perkataan ini itu.“Jangan katakan padaku, kalau Harun juga mengunakan ilmu persugihan?” ucap salah satu pesaing yang tidak terima kesukses Harun yang kini meleset super jauh dari mereka semua.“Bisa jadi,” balas Rudi yang juga menampakkan sikap irinya kepada Harun.Semua mata menatap kesuksesan Harun yang bagaikan kejatuhan durian.***Herman duduk dengan tidak tenang sama sekali. Tempat bisnisnya tidak bisa di buka dalam waktu cepat. Karena kerusakan yang di timbulkan oleh kecelakaan barusan yang cukup membuatnya merugi dalam jumlah banyak. Belum lagi ia harus membayar para tukang untuk memperbaiki dan membeli bahan seperti semen, besi dan sebagainya.“Siapa sih, niat banget meng
Baca selengkapnya

63

Mendengar desahan Narnia yang nyaring dan terdengar begitu menikmati permainan. Membuat nafsu Adam semakin meningkat dratis.JleeebbbbAdam menusukkan rudalnya yang telah keras ke dalam liang anus Narnia. Yang sebenarnya jarang ia pakai selama ini. tapi karena ia tidak bisa menahan birahinya, ia melakukannya tanpa pemanasan.“AAHHHHHhhhh SAKIT SAYANG… JANGAN,” rintih Narnia yang tidak ingin menerima rudal dari Yudi yang masih di kira sebagai Ardi.Tapi perlawanannya sia-sia, Yudi mengeluarkan ke perkasaanya dan memasukkan rudalnya di inti Narnia.Narnia berteriak nyaring ketika kedua lubang di bawahnya sudah di masuki dengan kedua paha yang terbuka semakin lebar. Kedua dadannya masih di remas oleh Adam semakin kuat.“Ahhh ahhhh ahhh…” pekik Narnia semakin nyaring dengan kedua benda tumpul di bawahnya yang sedari keluar masuk bersamaan.“Sungguh nikmat,” ucap Adam yang masih semangat me
Baca selengkapnya

64

Tubuh Yudi langsung tumbang, saat jiwa dukun Joko kembali ke tubuh asli yang tua rentang.Huk huk huk hukDukun Joko kembali muntah darah dengan hebat di dalam kediamannya. Karena serangan yang ia terima cukup parah dan apa yang ia dapatkan barusan hilang seketika."Keparat, pasti hanya orang itu yang bisa melakukannya.""Aku tidak perlu tahu siapa perlakuannya, aku hanya ingin bebas dari kutukkan ini. Bagaimana aku bisa memasuki para wanita, jika rudalku menghitam setengah seperti ini?" protes Adam dengan suara kerasnya.Dukun Joko tidak bersuara, setelah selesai muntah darah. ia berusaha menetralkan kekuatannya yang terkuras habis-habisan akibat kecerobohannya kali ini.Sedangkan Herman terlihat frustrasi."Kalian tenang saja, aku akan membereskan semuanya dalam waktu seminggu dan selama itu berasikap wajar. Sekaligus jangan lupa makan bunga melati secara mentah-mentah. Malam jumat mandi kembang bunga di jam 12 malam," jelas dukun J
Baca selengkapnya

65

Narnia sempat ketakutan dengan ancaman Ardi. Namun ia berusaha bersikap tenang. “Ada kegiatan kampus, aku harus menyerahkan semua tugas yang belum aku selesaikan berapa hari lalu dan berapa pakaian tidak muat mau aku buang ke tempat sampah.”Semua mata menatap ke arah Narnia yang mengeluarkan berapa pakaian dalam dari tas kecil di tangan.“Di hibahkan saja ke para pria,” goda salah satu teman Ardi.Narnia hanya membalas dengan senyuman.“Lain kali saja ya, aku sudah terlambat mengumpulkan tugas nih.”Narnia bergegas keluar dan di tatapi aneh oleh Wina. Sesampai di depan pagar, Narnia membuang berapa pakaian dalamnya yang tidak muat lagi ia kenakan ke dalam tong sampah besar berwarna hijau depan rumahnya. Yang di tatapi tawa oleh para preman yang merupakan teman Ardi.“Kirain dia mau kabur dengan barang bawaan gitu, tak tahunya membuang sampah ha ha ha…” tawa salah satu prema
Baca selengkapnya

66

klekk.Pintu klub terbuka, Darwin yang membawa barang hingga meninggi melewati kepalanya. Tidak menyadari Narnia sedang berbaring sehingga ia berjalan masuk.Bruukkkk.Darwin terjatuh dengan barang yang berhamburan ke segera arah, saat ia tersandung oleh tubuh Narnia yang berbaring di lantai.PlakSebuah tamparan melayang di wajah Darwin hingga kacamatanya lepas setengah.“Lo…”Darwin membetulkan posisi kacamatanya lagi.“Eh Narnia, maaf… aku tidak tahu kamu di sini?” ucap Darwin sembari mengaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Ia benaran tidak tahu ada orang di dalam klub misteri, karena hati ini dan sampai seminggu kedepan. Tempat kuliah sedang libur panjang.“Kenapa kamu di sini?” tanya Narnia sinis, karena Darwin mengangu waktu tidurnya.“Hmmm, menata barang klub dan beres-beres. Lalu membersihkan halaman yang sudah berumput tinggi,” jawab Darwin
Baca selengkapnya

67

“Aku.. hiks..” lirih Narnia yang menaggis dengan mencengkeram baju di dada Darwin dengan erat.“Tidak apa menaggis lah dan keluarkan semua kesedihanmu,” balas Darwin yang mengusap punggung Narnia yang bergetar hebat dan di saat itu pula mantra pelet ke tiga lepas dengan sendirinya tanpa bantuan Darwin.Darwin sempat kaget. Tapi ia tahu, semuai ini atas bantuan Tuhan.Kruyukkk krukkk kryukkkPerut Narnia berbunyi keras, karena sejak tadi pagi ia tidak makan sama sekali. Selain di lecehkan oleh Ardi yang mengaduk-aduk liangnya yang di duga Narnia untuk mendapatkan lendirnya untuk persugihan makanan.“Aku buatkan mie ya,” ucap Darwin yang berusaha melepaskan diri dari Narnia. Ia segera membuka lemari penyimpanan makanan dan mengambil dua gelas mie untuk di seduh. Kemudian menambahkan berapa sayuran hijau kedalamnya.“Nih, makan mie dulu! Nanti kita makan yang lain, tunggu hujan panas redah. Baru kita ke
Baca selengkapnya

68

“Demi balas dendam, aku ikhlas menumbalkan kalian semua. karena kalian merupakan sampah tidak berguna dan seharusnya kalian berterima kasih padaku. Yang memberikan kalian kehidupan mewah sesat,” batin Andika mencibir para korban yang di tumbalkan untuk misi dan dendamnya.Duduk sekian lama, Andika melirik hasil jualannya yang sepi dan ia meminta para pekerja untuk mendiscon bakso tersebut.Tindakan Andika membuat para pekerja kaget dan sekaligus menjadi bahan tertawaan para saingannya.“Jika jualan masih tidak habis, silahkan di discon 50% kepada pembeli. Daripada di buang,” perintah Andika kepada para pekerja yang masih kaget dan ia pergi begitu saja.Para pekerja menatapi kepergian Andika yang sangat santai tersebut.“Bos kenapa? Kok jadi mirip Herman?” ucap salah satu pekerja.“Mirip di mananya, bos masih sedih dengan kepergian putri pertamanya. Kalian sih tak tahu, betapa susahnya bos dulu menemb
Baca selengkapnya

69

Narnia menatapi rumah di depannya yang terlihat tenang dengan banyak lampu menyala di setiap sudut ruangan.“Ini rumah orang tuaku, tidak perlu takut. Semua akan baik-baik saja,” ucap Darwin yang menarik Narnia untuk masuk ke dalam.Sebelum pintu terbuka, ada seorang pria berpakaian putih mendatangi rumah Darwin.“Maaf nak Darwin, boleh minta waktunya sebentar?” ucap pria tua itu dengan hati-hati.“Ya boleh,” balas Darwin yang melepaskan genggaman tangan Narnia.Pria itu itu menatap Narnia sebentar kemudian menatap ke arah  Darwin.“Nak Darwin wanita ini?” gumam pria tua itu dengan nada bergetarnya.“Seperti yang anda lihat, dia sudah menjadi tumbal persugihan dan aku berusaha membebaskannya. Walau kemungkinan sangat kecil,” jelas Darwin dengan suara pelan dan tidak ingin kedengaran oleh Narnia.“Jadi begitu, jika ada yang bisa kita bantu. Kasih tahu saja, k
Baca selengkapnya

70

Darwin tidak bisa menyalahkan ayahnya saat itu. karena ayahnya sungguh sakit hati dan depresi berat. sejak kehilangan sang kakak, sehingga memilih jalan sesat dan berakhir dengan kematian. Padahal sosok ayahnya adalah seorang dermawan yang baik kepada para pemimpin agama yang mengalami kesusahan yang mengajari para manusia yang tersesat. Agar kembali ke jalan tuhan, tapi ayahnya malah jatuh ke dalam jalan sesat.“Ayah…” gumam Darwin.Narnia yang selesai mandi, membuka pintu kamar mandi dan menepuk punggung Darwin.Darwin tersadar dari lamunannya.“Kita menginap semalam di sini dulu, aku akan tidur di lantai dan kamu di kasur. Besok pagi kita pindah ke rumah satunya lagi,” ucap Darwin yang memaksakan diri tersenyum, walau ia sungguh sedih. Setelah hampir 6 tahun lamanya, ia kembali kembali lagi kerumah ini untuk pertama kalinya.“Maafkan aku, aku menyusahkan mu. Aku tidak sengaja mengorek luka hatimu,” bala
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
16
DMCA.com Protection Status