หน้าหลัก / Horor / PERSUGIHAN / บทที่ 61 - บทที่ 70

บททั้งหมดของ PERSUGIHAN : บทที่ 61 - บทที่ 70

154

61

“Jangan salahkan aku, tapi salah kan saja dirimu yang merupakan wanita jalang kali ini. biar kita sama-sama jalang,” ucap Resti yang langsung pergi dari lorong lantai empat. Karena kegiatan sesudah ujian sangat sepi, ada yang datang ke sekolah untuk mengikuti ujian susulan dan ada yang tidak. Maka hal ini di manfaatkan oleh guru dan Resti untuk berkerjasama untuk menjebak Narnia.Narnia yang sudah selesai pipis hendak keluar dari dalam toilet dan tetiba ada yang menarik tangannya ke dalam toilet lagi.Narnia yang terkejut melihat siapa orang yang kurang ajar padanya.“Kau?” ucap Narnia yang tidak suka dengan guru pembimbing bernama Agus. Karena kesan pertama Narnia terhadap guru ini sungguh cabul.“Kita akan bersenang-senang manis,” ucap Agus yang menurunkan pandangannya ke arah dada Narnia yang berisi.Narnia berusaha menghindar, tapi langsung di tarik kuat oleh Agus dengan menekan Narnia ke pintu toilet. Kemudian mencium lehernya dan meremas kedua dada Narnia dengan remasan kuat yang
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-04-22
อ่านเพิ่มเติม

62

"Lebih baik kamu segera pulang dan jangan telalu lama di sekolah," ucap siswa itu yang di turuti oleh Narnia. Siswa itu membetulkan kacamatanya dan ia melihat kanan kiri yang di tempati oleh berapa makhluk halus yang sempat akan menyerangnya. Saat ia menyentuh dahi Narnia dan membacakan sebuah mantra."Jadi kau juga jadi korban persugihan," gumam siswa berkacamata yang bernama Darwin.Darwin berjalan ke arah pintu keluar dari lorong dan ia menatapi berapa kuntilanak yang berbisik-bisik. "Huh, jangan mendekati aku. Jika kalian tidak ingin jadi abu,'' ancam Darwin yang tidak main-main dengan perkataannya.Kuntilanak itu langsung kabur koncar kancir dan Darwin menelan saliva dengan gugup. Ia berusaha mengontrol amarahnya yang hampir keluar.***Di kediaman dukun Joko. sebuah mangkok untuk menaruh lendir persugihan selama bertahun-tahun. terdapat sebuah garis retakkan dan yang membuat dukun Joko merandang. ia tahu siapa pelakunya, jika bukan Darwin yang merupakan adik dari sang korban ya
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-04-23
อ่านเพิ่มเติม

63

Pagi hari, para pegawai memagari tempat kecelakaan tersebut dengan papan peringatan dan sebagainya. Agar berhati-hati melintas daerah yang rawan kecelakaan.Tindakan para pegawai Herman, membuat Andika terkekeh garing. Andika menatapi tempat usaha Herman dengan tatapan sinis."Percuma kau memagarnya," batin Andika yang semakin menjahat. Karena minggu depan ia akan menumbalkan para mantan pesaing Herman yang di depannya. Setelah yang kanan dan kiri sudah ia tumbalkan berapa minggu lalu di depan restoran Herman."Lebih baik pulang untuk menikmati pundi-pundi kekayaan yang mengalir masuk," batin Andika yang tertawa bahagia. Ia yakin efek kecelakaan yang bertubi-tubi akan berdampak kepada usaha Herman.Para pembeli di tempat Andika meningkat dratis, sejak kedua pesaing kanan kiri meninggal dunia akibat kecelakaan maut di depan restoran milik Herman.***Satu minggu kemudian, ada korban yang mati mendadak di tempat tersebut. Tapi bukan persaing dari Herman dan bukan karyawan Herman. Sehingg
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-04-23
อ่านเพิ่มเติม

64

"Ha? masa?” ucap pesaing Herman yang tidak percaya.“Iya, si bos bersumbunyi di lantai dua sambil melihat saja dan bekas tempat kecelakaan kami yang pagar agar tidak terjadi korban selanjutnya. Minta bos yang lakukan, amit-amit deh, udah kabur duluan.”Para pesaing langsung melihat ke arah wajah Herman yang membiru ketakutan.“Hmmm, sial banget kau Man. Baru dapat tempat bagus dan luas udah dapat cobaab ginian,” cibir mantan pesaing di depan toko Herman.“Mau gimana lagi, nama juga musibah. Aku awalnya tidak mau pindah. Tapi teror Andika sungguh menakutkan. Mau tidak mau aku habiskan semua uang tabungan berpuluh-puluh tahun buat beli tempat ini sampai utang ke bank segala,” alasan Herman agar terlihat menyakinkan.Mendengar ucapan Herman, para mantan pesaing saling melihat sama lain.“Utang ke bank, gila kau Man.”“Mau gimana lagi, coba kau di posisiku. Mau tidak di teror tiap hari dan di bentak-bentak seperti itu di hadapan pembeli,” lirih Herman dengan wajah memelasnya.Para pesaing
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-04-23
อ่านเพิ่มเติม

65

..”“Mau gimana lagi, coba kau di posisiku. Mau tidak di teror tiap hari dan di bentak-bentak seperti itu di hadapan pembeli,” lirih Herman dengan wajah memelasnya.Para pesaing berpikir ke masalalu, apa yang di katakan oleh Herman ada benarnya. Bertahun-tahun Herman di tindas oleh Andika sampai di permalukan di di depan pembeli yang lagi ramai. jika mereka di posisi Herman. mereka juga akan pindah atau akan meninju Andika yang beresiko besar akan kena pidana penganiaan.Salah satu pesaing mulai bersuara. “Memang kelewatan deh sikap Andika, pantas saja kau pindah.”“Mau gimana lagi, anak dan istriku penting. Daripada mereka kenapa-napa,” lirih Herman dengan akting buayanya.Semua pesaing yang tersisa melihat satu sama lain, karena mereka hanya tahu selama ini dagangan Herman laku laris dan habis dalam waktu tiga jam. Kini buka hampir 12 jam saja tidak laku laris dan sekarang melihat jam discon besar-besaran.“Man kau tidak rugi y?” tanya salah satu pesaing bernama Harun.“Rugi sih rug
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-04-23
อ่านเพิ่มเติม

66

klekk.Pintu klub terbuka, Darwin yang membawa barang hingga meninggi melewati kepalanya. Tidak menyadari Narnia sedang berbaring sehingga ia berjalan masuk.Bruukkkk.Darwin terjatuh dengan barang yang berhamburan ke segera arah, saat ia tersandung oleh tubuh Narnia yang berbaring di lantai.PlakSebuah tamparan melayang di wajah Darwin hingga kacamatanya lepas setengah.“Lo…”Darwin membetulkan posisi kacamatanya lagi.“Eh Narnia, maaf… aku tidak tahu kamu di sini?” ucap Darwin sembari mengaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Ia benaran tidak tahu ada orang di dalam klub misteri, karena hati ini dan sampai seminggu kedepan. Tempat kuliah sedang libur panjang.“Kenapa kamu di sini?” tanya Narnia sinis, karena Darwin mengangu waktu tidurnya.“Hmmm, menata barang klub dan beres-beres. Lalu membersihkan halaman yang sudah berumput tinggi,” jawab Darwin
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-04-24
อ่านเพิ่มเติม

67

“Aku.. hiks..” lirih Narnia yang menaggis dengan mencengkeram baju di dada Darwin dengan erat.“Tidak apa menaggis lah dan keluarkan semua kesedihanmu,” balas Darwin yang mengusap punggung Narnia yang bergetar hebat dan di saat itu pula mantra pelet ke tiga lepas dengan sendirinya tanpa bantuan Darwin.Darwin sempat kaget. Tapi ia tahu, semuai ini atas bantuan Tuhan.Kruyukkk krukkk kryukkkPerut Narnia berbunyi keras, karena sejak tadi pagi ia tidak makan sama sekali. Selain di lecehkan oleh Ardi yang mengaduk-aduk liangnya yang di duga Narnia untuk mendapatkan lendirnya untuk persugihan makanan.“Aku buatkan mie ya,” ucap Darwin yang berusaha melepaskan diri dari Narnia. Ia segera membuka lemari penyimpanan makanan dan mengambil dua gelas mie untuk di seduh. Kemudian menambahkan berapa sayuran hijau kedalamnya.“Nih, makan mie dulu! Nanti kita makan yang lain, tunggu hujan panas redah. Baru kita ke
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-04-24
อ่านเพิ่มเติม

68

“Demi balas dendam, aku ikhlas menumbalkan kalian semua. karena kalian merupakan sampah tidak berguna dan seharusnya kalian berterima kasih padaku. Yang memberikan kalian kehidupan mewah sesat,” batin Andika mencibir para korban yang di tumbalkan untuk misi dan dendamnya.Duduk sekian lama, Andika melirik hasil jualannya yang sepi dan ia meminta para pekerja untuk mendiscon bakso tersebut.Tindakan Andika membuat para pekerja kaget dan sekaligus menjadi bahan tertawaan para saingannya.“Jika jualan masih tidak habis, silahkan di discon 50% kepada pembeli. Daripada di buang,” perintah Andika kepada para pekerja yang masih kaget dan ia pergi begitu saja.Para pekerja menatapi kepergian Andika yang sangat santai tersebut.“Bos kenapa? Kok jadi mirip Herman?” ucap salah satu pekerja.“Mirip di mananya, bos masih sedih dengan kepergian putri pertamanya. Kalian sih tak tahu, betapa susahnya bos dulu menemb
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-04-25
อ่านเพิ่มเติม

69

Narnia menatapi rumah di depannya yang terlihat tenang dengan banyak lampu menyala di setiap sudut ruangan.“Ini rumah orang tuaku, tidak perlu takut. Semua akan baik-baik saja,” ucap Darwin yang menarik Narnia untuk masuk ke dalam.Sebelum pintu terbuka, ada seorang pria berpakaian putih mendatangi rumah Darwin.“Maaf nak Darwin, boleh minta waktunya sebentar?” ucap pria tua itu dengan hati-hati.“Ya boleh,” balas Darwin yang melepaskan genggaman tangan Narnia.Pria itu itu menatap Narnia sebentar kemudian menatap ke arah  Darwin.“Nak Darwin wanita ini?” gumam pria tua itu dengan nada bergetarnya.“Seperti yang anda lihat, dia sudah menjadi tumbal persugihan dan aku berusaha membebaskannya. Walau kemungkinan sangat kecil,” jelas Darwin dengan suara pelan dan tidak ingin kedengaran oleh Narnia.“Jadi begitu, jika ada yang bisa kita bantu. Kasih tahu saja, k
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-04-25
อ่านเพิ่มเติม

70

Darwin tidak bisa menyalahkan ayahnya saat itu. karena ayahnya sungguh sakit hati dan depresi berat. sejak kehilangan sang kakak, sehingga memilih jalan sesat dan berakhir dengan kematian. Padahal sosok ayahnya adalah seorang dermawan yang baik kepada para pemimpin agama yang mengalami kesusahan yang mengajari para manusia yang tersesat. Agar kembali ke jalan tuhan, tapi ayahnya malah jatuh ke dalam jalan sesat.“Ayah…” gumam Darwin.Narnia yang selesai mandi, membuka pintu kamar mandi dan menepuk punggung Darwin.Darwin tersadar dari lamunannya.“Kita menginap semalam di sini dulu, aku akan tidur di lantai dan kamu di kasur. Besok pagi kita pindah ke rumah satunya lagi,” ucap Darwin yang memaksakan diri tersenyum, walau ia sungguh sedih. Setelah hampir 6 tahun lamanya, ia kembali kembali lagi kerumah ini untuk pertama kalinya.“Maafkan aku, aku menyusahkan mu. Aku tidak sengaja mengorek luka hatimu,” bala
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2021-04-25
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
56789
...
16
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status