“Ada, tapi pesugihan korban dan bisa saja memilih target korban. Tapi omzet penjualanmu akan turun dratis selama berapa minggu, memangnya kau mau?” tanya dukun Tri dengan mata melototnya.“Hmmm,” Andika bergumam pelan.“Aku rasa membiarkan para tersangka langsung mati secara langsung akan keenakkan, bagaimana jika membuat mereka mati perlahan-lahan dan omzetmu tidak turun dratis. Dengan begitu, mereka akan merasakan penderitaan berkepanjangan seperti yang di rasakan oleh putrimu sebelum menjelang ajal. Jika tidak mati ya menderita selamanya,” jelas dukun Tri dengan niat jahatnya untuk membuat Andika menjadi biak caturnya untuk mengalahkan dukun Joko."Aku setuju dan apa yang harus aku lakukan untuk menjebak para tersangka yang telah mengambil nyawa putriku," ucap Andika dengan nada penuh kemarahan."Hmm gampang saja sih, aku akan mempersiapkan berapa ramuan yang akan kau gunakan dan kau harus mencari tahu siapa target wanita yang selama ini di incar para tersangka yang pasti wanita kay
***Pagi datang lebih cepat, Andika yang tertidur selama tiga jam. Terpaksa ikut bangun tidur untuk mengantar jasad putrinya ke tempat peristirahatan terakhir. Tangisan mengiringi peti mati di turunkan ke lubang dan di timbun dengan tanah. Andika menatapi makam putri pertamanya dengan tatapan nanar. bayang-bayang masa kecil si putri pertama menghiasi benak Andika. seperti semua film lama di putar ulang. Andika masih ingat, betapa susahnya saat itu ia berusaha kerja mati-matian untuk menembus putrinya yang di sita oleh pihak rumah sakit. Karena ia tidak mempunyai cukup uang untuk menembus putri tercintanya."Ayah, ayo kita pulang!" ucap kedua putri Andika yang tersisa saat ini. Andika berjalan dengan lesu dan ujung matanya menatapi salah satu putrinya yang senyum-senyum membaca pesan di ponsel. adahal kakak tirinya barusan di makamkan. tTapi putrinya bisa senyum bahagia seperti itu."Apakah?" batin Andika mulai curiga dan timbul niat jahat untuk menjadikan putri lain istri, sebagai al
Mulut Herman mulai komat-kamit. Karena mantra pelet masih menempel di tubuh Narnia sehingga mudah di pengaruhi.Srettt…. Herman langsung menyikap kaos Narnia depan Narnia.“Eh sayang,” ucap Narnia kepada Herman yang di kira sebagai Adam.Herman tersenyum puas, ternyata mantra dukun Joko berkerja cepat dan Narnia mengira dirinya adalah Adam.Wajah Narnia merona, saat Adam menatapinya dengan tatapan bergairah dan ia tidak melawan sama sekali.Kedua tangan Herman yang menyingkap kaos Narnia sampai sepasang dada besar kelihatan yang tidak memakai bra.“Mau main,” bisik Herman.“Kamu tidak mau makan dulu?” tanya Narnia tetiba, karena seingatnya tadi di sekolah Adam sama sekali belum makan siang.Herman tidak menjawab dan lanjut menarik kaos yang di kenakan oleh Narnia sampai terlepas semuanya. Membuat Narnia bertelanjang dada.Narnia sontak menutupi puncak dadanya dengan jemarinya. Tapi aksi Herman tidak sampai situ. Ia menarik celana pendek yang di kenakan oleh Narnia. Hingga Narnia bugil
Sesampai tujuan, mobil yang di kemudikan oleh Herman perlahan-lahan berhenti dan kedua mata Herman melirik sekitarnya yang sepi dan bernuasa angker. Ia terus berjalan ke arah rumah yang tidak terawat yang sekelilingnya di tumbuhi oleh rumput liar di sertai dengan suara aneh yang melengking.Saat berdiri di depan pintu rumah, Herman mendengar suara desahan dari samping rumah dan ia segera pergi melihat apa yang terjadi di sana. seketika Mata Herman terbelalak. Ketika mendapatkan keberadaan berapa pria sedang mencicipi satu wanita yang sedang di gilir tiga pria sekaligus. Di antara pria itu ada Adam yang merupakan anak pertamanya. Herman sebenarnya ingin ikut mencicipi kemolekkan wanita yang memakai baju sekolah itu. Tapi waktunya tidak banyak lagi, sehingga ia langsung melangkah masuk untuk menemui dukun Joko.Kedatangan Herman di sambut berapa pelayan wanita yang tidak mengenakan busana. Di antara para pelayan wanita itu ada Tia yang merupakan bekas gudik Adam dan seorang wanita yang m
***Di kediaman dukun Tri.Andika mengeluarkan berapa ikat uang yang seperti ia janjikan kepada dukun Tri.“Apa segini cukup?” tanya Andika yang masih menunjukkan dendam kesumatnya.“Ya, lebih dari cukup dan ini untukmu. Bisa kau gunakan untuk menguna-guna istri sainganmu dulu, buat dia bekerjasama denganmu. Kemudian misi selanjutnya akan kita jalankan,” jelas dukun Tri yang memberikan satu botol kecil cairan bening yang di rendam dengan bunga melati di dalamnya.“Berapa lama, prosesnya akan di mulai?” tanya Andika yang tidak sabaran.“Berapa hari kemudian, ilmu guna-guna akan bekerja dan kau bisa memanfaatin wanita itu demi kepentingan pribadi. Tapi jangan langsung bertindak gegabah, bisa-bisa ketahuan dan usaha kita akan sia-sia. Mengingat kau orang yang tidak sabaran sama sekali,” jelas dukun Tri yang menyerahkan satu pocong yang di dalamnya berisi pocong berukuran mini untuk Andika.Andika menerima pocong mini tersebut dengan mata heran menatapi berapa pocong mini di tangannya.“Ku
“Siapa sih, niat banget menghancurkan usahaku. Benar-benar perlu di jotos ini orang,” batin Herman yang membara.Ting....Ponsel Hermna berbunyi, yang merupakan bunyi dari pesan whaxxtsap. Herman mengeluarkan ponselnya dan menatap isi pesan tersebut yang tercantum di ponselnya.pesan dari Adam yang menyampaikan apa yang di katakan oleh dukun Joko barusan.Herman membaca isi pesan tersebut dengan bergairah tinggi, setidaknya ia bisa kembali mencicipi tubuh Narnia di saat ia sedang ampes hari“Biarlah apa yang terjadi, nanti juga akan ketahuan siapa pelakunya. Daripada memusingkan itu, lebih baik menikmati apa yang akan terjadi bentar lagi,” gumam Herman yang meremas rudalnya dengan kuat menandakan ia tidak sabaran dengan apa yang akan ia nikmati.Di sekolah, Narnia yang di jemput oleh Adam.“Tumben menjemput aku, biasanya tidak?” tanya Narnia yang heran, karena Adam biasanya menuruti ajakan para wanita.“Memangnya aku tidak boleh menjemput wanitaku?” goda Adam yang menyerahkan satu bot
"Ahhh ahhhh ahhh…” pekik Narnia semakin nyaring dengan kedua benda tumpul di bawahnya yang sedari keluar masuk bersamaan.“Sungguh nikmat,” ucap Adam yang masih semangat mengenjot Narnia dari arah belakang. Sedangkan Yudi mendapatkan pelepasannya duluan, ia mengeluarkan rudalnya dari liang tubuh Narnia dan memasukkan ke kembali ke dalam celana. Kemudian ia berjongkok di inti Narnia yang mengeluarkan ceceran hingga menetes di lantai.Slurrrpppp slurpppp slurppppLidah Yudi menjilati liang inti Narnia dengan rakus, saat tubuh Yudi kembali di ambil ahli oleh Joko.“Ahhh ahhh ahhh…” pekik Narnia yang sudah tidak tahan lagi dengan liangnya di obrak-abrik oleh lidah nakal.Tubuh Narnia mulai mengeliat-ngeliat dan dukun Joko sudah siap menyambut semburan panas tersebut.Crossss….Narnia menyemburkan cairan squirting ke wajah Yudi yang tubuhnya di ambil ahli oleh dukun Joko.Buk Buk Buk Buk Buk Buk Adam masih mengenjot Narnia dengan menaikkan temponya yang membuat Narnia memekik kesakitan men
Sedangkan Herman terlihat frustrasi."Kalian tenang saja, aku akan membereskan semuanya dalam waktu seminggu dan selama itu bersikap wajar. Sekaligus jangan lupa makan bunga melati secara mentah-mentah. Malam jumat mandi kembang bunga di jam 12 malam," jelas dukun Joko yang berusaha mentralkan nafasnya yang masih sesak.Adam masih berdecak kesal. Ia tidak percaya dengan kemampuan dukun Joko yang di anggap sudah menurun. "Lebih baik aku mencari dukun lain," batin Adam yang menarik handuk yang di serahkan oleh Tia padanya."Sekarang kau puaskan, liat aku seperti ini?" maki Adam kepada Tia sebagai perlampiasannya. karena Tia sedari melihat alat vitalnya yang tergantung dan ada bercak hitam setengah.Tia menundukkan kepalanya, ia tidak tahu menahu soal apa yang menimpa Adam. Walau ia Memang pernah menyumpahi Adam saat Adam memberikan tubuhnya di gilir oleh para preman."Aku muak melihat wajahmu," ucap Adam yang melingkarkan handuk di pinggangnya, kemudian pergi dari hadapan Tia.Plankk.P
Kedua pria masih saling tatapan penuh kebencian mau pun persaingan.Smith yang sejak tadi diam dengan rasa penasaran tinggi. Kini ia memilih bersuara untuk mendamaikan kedua pria tersebut sebelum terjadi tumpah darah.Bukannya damai, Ardi dan pria itu langsung menyerang secara dadakan.Smith yang terkejut berhasil menghindar dari keduanya. Sehingga ia selamat dari tendangan mau si pria berpakaian formal tersebut."Duhh... sial," umpat Smit yang hampir saja jadi Samsat tinju oleh kedua pria tersebut.Ardi berulang kali menghindari tendangan kaki pria tersebut yang mengarah ke arah kepala."Ternyata sekarang kau sudah bisa ilmu beladiri," Ardi yang masih menghindari tendangan dari pria itu mulai mencibir.Kesal dengan kemampuan Ardi yang meningkat tajam. Pria itu mengubah teknik berkelahi secara mendadak.Ardi yang sudah malas bermain-main. Ia segera mengayunkan salah satu kaki ke arah dada pria itu.Tubuh pria itu terpental mengenai Smith.Smith yang mencoba kabur berakhir na'as di tim
Bartender bar itu tidak bertanya lagi setelah pria itu memilih diam. Ardi yang tidak sabaran, ia berjalan ke arah pria itu dengan sikap percaya diri dan berwibawa. "Vodka satu gelas," ucap Ardi yang memesan minuman keras di saat suasana perutnya tidak baik. Pria itu menatapi Ardi sejenak di saat Ardi tidak sadar. "Anak sialan ini ternyata lebih tampan dari aku, termasuk tubuhnya juga kekar. Benar-benar tipe yang aku inginkan. Kapan aku bisa mendapatkan tubuh seperti itu," batin pria itu menatapi Ardi dari atas hingga bawah tanpa melewatkan sedikitpun. Pria itu menelan saliva dengan susah payah. Ia terobsesi untuk mendapatkan tubuh Ardi yang sempurna seperti yang di inginkan selama ini. Ardi menoleh ke arah pria itu dengan tatapan mencibir. "Ada yang salah dengan penampilan aku?" ucap Ardi dengan kata sinis. Pria itu menurunkan tatapan matanya, kemudian menghabiskan semua minuman di gelas dengan tergesa-gesa. Sejujurnya pria itu sangat takut dengan Ardi yang bisa membokar inden
"Dasar pria lemah," cibir Smith yang melihat ke arah Ardi yang muntah berulang kali. Daripada mendengar cibiran Smith yang seperti anak bebek yang berisik, Ardi memilih untuk mengeluarkan isi perut yang masih tersangkut. "Sudah aku nasehati untuk bawa kantong untuk berjaga-jaga, Kau ini kenapa bandel sih?" Smith masih tiada henti-hentinya mencibir Ardi. Kemudian bersedekap dada melihat Ardi yang mengalami penderitaan. Ardi ingin memaki-maki Smith dengan sumpah serapah, Tapi niat tersebut tidak bisa di lakukan sekarang. Melihat Ardi masih muntah, Smith berinsiatif membawa Ardi keluar dari dalam ruangan. Sedangkan para pekerja masih mengumpulkan bukti yang ada di TKP untuk menemukan siapa pelaku pembunuhan dan indentitas korban. Di dalam mobil, Smith menyerahkan satu tablet obat mual dan satu botol air mineral untuk Ardi. Ardi menatapi kebaikkan Smith dengan tatapan curiga. Tahu apa maksud tatapan Ardi yang menyebalkan itu. Smith menghela nafas panjang. Kemudian memperlihatkan w
Narnia yang sedang makan roti panggang, ia menaikkan sebelah alis dengan memperlihatkan wajah binggung atas perkataan Ardi barusan."Jangan sok polos, kita bukan anak kecil lagi. Apa kau lupa dengan apa yang kita lalui bersama," ucap Ardi yang berjalan mendekati Narnia. Kemudian menaikkan dagu Narnia dengan jemari.Narnia menatapi pria di depan dengan tatapan benci,marah, jijik dan sebagainya. "Bagaimana aku bisa lupa sikap bejadmu itu," batin Narnia yang asli marah kepada Ardi.Melihat Narnia yang hanya diam diri tanpa perlawanan, Ardi semakin semangat untuk bisa mencicipi tubuh Narnia di pagi hari."Bagaimana jika kita olahraga pagi sebentar," bisik Ardi secara sensual dengan jemari menjempol menyentuh bibir merah Narnia."Amit-amit deh," seru Narnia mengempis tangan Ardi secara kasar."Wah... kau masih seperti dulu," goda Ardi yang semakin bernafsu akan perlawanan Narnia."Jangan sentuh aku," pekik Narnia merontah-rontah ketika tubuh mungil di himpit oleh Ardi.Ardi memperlihatkan
Desa xxx. Seorang pria menatapi sosok tampan yang terpantul di air sungai yang mengalir. Pria itu tersenyum lebar. Apa yang di harapkan dan di korbankan di masa lalu, kini menjadi kenyataan. “Aku kembali untuk mendapatkan apa yang aku inginkan selama ini,” tawa pria itu terbahak-bahak di dalam hutan yang tidak berpenghuni. Berulang kali, pria itu masih menatapi sosok tampan yang masih terpantul di dalam air. Pria itu seakan terhipnotis akan sosok tampan yang kini menjadi wadah. “Inilah yang aku harapkan, wajah tampan, tubuh seperti atletik. Kedepan akan sangat menyenangkan,” seru pria itu yang sudah puas menatapi sosok yang kini di dapatkan. Pria itu berjalan santai tanpa busana menuju ke arah tempat dirinya pernah di korbankan 10 tahun lalu. Kedua mata pria itu melihat segala sisi tempat yang sudah di tutupi rumput tinggi. “Tidak terasa sudah 10 tahun berlalu sejak kejadian itu,” gumam pria itu menyentuh rahang yang di tumbuhi jambang tipis. Kedua mata pria itu menatapi bekas
Ardi kembali diam dan tidak tahu harus bagaimana, tetiba Ardi merasa tangisan Narnia menghilang dan tubuh Narnia lemas. "Nar, apa yang terjadi padamu?" seru Ardi yang cemas, ia berusaha mengendong Narnia ke arah ruang perawatan dan beruntungnya masih ada dokter di sana. Dokter yang kebetulan di ruangan adalah dokter spesialis tulang. "Aku tidak tahu pasien ini sakit apa, lebih baik di bawa ke rumah sakit untuk di periksa!" perintah dokter yang menyarankan Ardi membawa Narnia kerumah sakit. Ardi yang panik, segera menghubungi Andi. karena hanya Andi yang membawa mobil. Andi yang sedang makan di kagetkan oleh pangilan ponsel dari Ardi. "Iya... aku segera ke sana," ucap Andi yang meraih gelas berisi cocacola dan sempat meraih kentang goreng. Andi berjalan cepat ke arah pakiran dan ia melihat Ardi sudah mengumpat kepadanya. "Aduh.... apa yang kau lakukan padanya?" tanya Andi yang membuka pintu penumpang untuk Ardi.
Narnia yang kesal, langsung mendorong pria itu menjauh dari tubuhnya."Aku akan melaporin kamu atas pelecehan sexual, ini Amerika dan hukum adil di sini?" lanjut Narnia dengan ancamanya kepada pria yang masih duduk terdiam membisu.Andi yang sudah naik darah dan sebentar lagi akan darah tinggi. segera berjalan ke arah pria itu. lalu menarik helm pembalap dari belakang secara mendadak. hingga memperlihatkan wajah pria itu di depan Narnia.Kedua mata Narnia terbelalak besar. menatapi pria yang memiliki wajah seperti anaknya. sekaligus pria yang ia rindukan selama ini."Ardi?" ucap Narnia dengan suara bergetar."Maaf," gumam Ardi yang bergegas berdiri untuk mejauhi Narnia. ia tidak ingin ada maksud memperlihatkan diri kepada Narnia. karena kata terakhir Narnia masih tergiang-giang di telinganya.Andi menepuk dahinya dengan keras.Narnia yang sadar dari keterkejutannya, segera berlari mengejar Ardi yang berjalan menjauh dari hadapannya de
***Butuh waktu untuk Narnia menata perasaan dan segala apa yang ia lalui saat membesarkan Ardiansyah.Narnia kembali menghubungi Darwin, ia mengatakan kepada Darwin tidak bisa menerima perasaan Darwin. karena hatinya tidak ada rasa.Darwin tidak keberatan, ia menghargai keputusan Narnia yang menolaknya. karena ia sadar diri tidak akan bisa memaksa perasaan Narnia untuknya."Kapan-kapan pulang ke sini," ucap Darwin yang kini berpakaian formal yang mengajar di salah satu kampus ternama di indonesia."Iya, kapan-kapan aku akan kembali. sekarang sedang sibuk-sibuknya mendesain mobil pembalap dan bagaimana kabar yang lain?" tanya Narnia yang penasaran."Anton kini menjadi ustad dan sudah berkeluarga, Resti dan wina masih di rumah sakit jiwa. aku dan anton kadang-kadang menjenguk keduanya. tapi ya sepertinya tidak ada perkembangan sama sekali, hanya tahu dari desas desus yang beredar saja. keduanya mencuri sesuatu dari desa Lendir. hingga jadi se
***KKN desa Lendir akhirnya berakhir dengan tragedi menyedihkan dan juga membahagiakan karena banyak yang terselamatkan dan Wina terpaksa di kirim ke rumah sakit jiwa oleh kedua orang tuanya. hal ini tidak membuat Narnia bahagia. karena ia kehilangan Ardi untuk selamanya.Sedangkan Lesti merasakan ketakutan luar biasa, ia takut akan seperti Wina. sehingga selalu mengkonsumsi obat-obatan yang membuatnya mengalami depresi berat dan akhirnya berakhir di rumah sakit jiwa menyusul Wina.Darwin selalu di sisi Narnia untuk mendapatkan jawaban Narnia yang tak kunjung di jawab oleh Narnia.Berapa bulan kemudian, Pihak kampus mengatakan kepada Narnia untuk melanjutkan kuliah di luar negeri sudah bisa di laksanakan. karena segala biaya sudah di bayar oleh seseorang hingga semester kuliah berakhir.Narnia tahu siapa yang melakukan semua itu, air matanya semakin deras. bersamaan dengan pihak asuransi mendatangi dirinya untuk tanda tangan surat wasiat dar