Home / Fantasi / Inheritance / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Inheritance: Chapter 91 - Chapter 100

141 Chapters

Iblis Hitam

Salah satu penyihir membawa gadis itu masuk ke sebuah kamar. Seorang wanita yang tinggal di Istana Hitam dan menjadi pelayan, segera membantunya bersiap. Gadis itu membuka bajunya dan masuk ke dalam bath up yang berisi air hangat dengan busa wangi.Dia tersenyum dengan semua fasilitas yang disediakan untuknya. Tubuhnya digosok dan disiram wewangian. Setelah selesai mandi, dia dibantu memakai gaun panjang yang sangat indah. Rambutnya di tata dengan rapi dan dipasangkan perhiasan yang mewah.“Kau sudah siap, Nona. Sebentar lagi Tuan Skuller akan menjemputmu,” ucap pelayan yang meninggalkan kamar.“Kenapa mereka mendandaniku dengan sangat cantik? Apa yang mereka inginkan dariku?” tanyanya pada diri sendiri.Tidak lama seseorang membuka pintu dan masuk ke dalam. Skuller menatap gadis itu dengan pandangan licik.“Kau sangat cantik. Apa kau tahu jika keberadaanmu sangat berarti buat Ratuku?” tanya Skuller sambil membel
last updateLast Updated : 2021-05-26
Read more

Mimpi

Iblis hitam tiba-tiba muncul di depan Jani dan membuat semua orang semakin ketakutan. Suaranya menggelegar dan memekakkan telinga. Jani sebenarnya sangat terkejut namun tidak diperlihatkan.Iblis itu mendekat dan menatap kearah Jani. Dia begitu terkejut melihat aura yang muncul dari seorang wanita muda yang menjadi lawannya.“Jadi kau memilih melawanku?” tanyanya.“Yah, aku akan melawanmu sampai kapanpun,” jawab Jani menantang.“Kalau begitu terima ini!” teriaknya melempar halilintar dari kekuatan Ania yang dipegangnya.Namun, tiba-tiba tubuh Jani terbungkus sinar putih yang menyilaukan. Sepasang mata menatap iblis itu dengan sangat tajam. Tidak ada wujudnya, hanya tatapan yang membuat iblis itu melangkah mundur. Halilintar masih berada di tangannya yang tidak jadi terlempar“Dia akan terkalahkan oleh pengikutku. Setelah itu kita akan kembali bertarung,” ucapnya kepada sepasang mata itu yang ke
last updateLast Updated : 2021-05-27
Read more

Menghias Taman

“Tidak!”Teriak Jani yang tiba-tiba. Ken segera menutup mulutnya agar tidak kembali bersuara. Tangannya mengarah kearah luar untuk memberi tahu bahwa banyak orang berseliweran di depan raestoran tertutup yang mereka tempati.Mereka berdua terdiam sampai semua orang yang melewatinya. Terdengar suara yang mengatakan bahwa sebentar lagi mereka akan ikut menyerang kota sebelah. Ken menyimaknya dengan seksama.“Sepertinya mereka sudah mulai memperlebar daerah kekuasaannya. Tapi sampai sekarang Tuan Donovan belum juga memberitahu kita. Atau mungkin mereka belum mengetahuinya,” bisk Ken.“Bagaimana jika kita ikuti mereka agar kita bisa tahu lebis jelas?” tanya Jani.“Tidak perlu. Mereka hanya pengikut biasa. Aku yakin yang menyusup bukan orang biasa. Kita harus mencari tahu siapa yang mereka tugaskan untuk memimpin penyusupan ke sana.”Mereka berdua bersandar kembali ke meja bar. Jani mengusap wajahny
last updateLast Updated : 2021-05-28
Read more

Undangan Jamuan Minum Teh

Skuller agak terkejut dengan keinginann Ania yang mengundang Jani untuk datang ke istana. Tapi Skuller sangat tahu bagaimana sifat kekasihnya yang tidak bisa dibantah jika menginginkan sesuatu."Kapan aku harus mengundangnya?" tanyanya."Sekarangjuga kau harus pergi mencarinya. Katakan aku menunggunya saat bulan mulai menampakkan wujudnya. Dan itu hanya beberapa waktu dari sekarang," jawab Ania yang langsung membuat Skuller menunduk dan segera keluar dari ruangan.Dia masuk kembali ke mobilnya dan mengendarai dengan kencang. Mobil itu telah menjadi kendaraan favoritnya setelah merasakan kenyamanan dibandingkan menaiki kuda seperti kesukaannya dulu."Aku harus mencari tempat yang tepat untuk memanggilnya. Aku harap Ken tidak ikut bersamanya. Sangat menyebalkan melihatnya bersama lelaki itu," gerutunya.Skuller menepikan mobilnya di pinggir jalan besar yang sepi. Dia keluar dan menutup pintu dengan sangat gagah. Tubuhnya yang kekar dibalut jas mahaln
last updateLast Updated : 2021-05-29
Read more

Jamuan Minum Teh

Ania menarik kekuatan yang keluar dari tangannya. Perlahan dia duduk kembali di kursinya dengan mempersilahkan Jani untuk duduk di kursi yang berada di depannya."Silahkan duduk, Jani!" ucapnya tegas namun dengan senyuman."Aku senang kau datang walaupun terlambat.""Maaf, suasana gelap membuatku salah jalan," jawab Jani santai sambil duduk di kursinya.Ania mengkode pelayan untuk menyiapkan teh di meja. Segera pelayan melangkah maju dan menata cangkir-cangkir cantik dengan teko yang terisi teh panas. Selain itu terlihat aneka kue coklat dengan berbagai bentuk yang cantik tersaji di piring.Teko itu hendak diambil oleh pelayan yang akan menuangkannya. Namun, Ania mencegahnya. Dia mengkode agar semua meninggalkan mereka berdua di tempat itu.Dengan jarinya yang lentik, Ania mengambil teko itu dan menuangkannya ke cangkir Jani dan cangkirnya."Minumlah, Jani. Aku sudah memastikan teh ini tidak beracun," ucapnya dengan tersenyum.
last updateLast Updated : 2021-05-30
Read more

Membuat Patung

Ania berdiri dengan mengambil selimut untuk menutupi tubuh polosnya. Dia memberi kode kepada penyihir yang menyampaikan kabar kepadanya, untuk segera meninggalkan kamar sebelum dia berubah pikiran. Tapi sebelumnya di meminta penyihir itu melakukan sesuatu untuknya.“Panggil pelayan kemari, aku ingin bersiap!”“Baik, Ratu,” jawab penyihir itu dengan menunduk dan segera meninggalkan kamar.Skuller berdiri lalu melingkarkan kedua tangannya di pinggang Ania. Ratu itu berdiri dan melepas selimutnya. Dia begitu suka memandang tubuhnya yang sempurna di cermin. Skuller mengecup pelan pundaknya dengan hati-hati. Dia tidak ingin merubah mood kekasihnya yang sedang baik.Tidak lama beberapa pelayan datang dengan pandangan menunduk. Ania berpaling dari cermin dan segera memberi perintah.“Layani aku, aku ingin terlihat menawan saat ahli membuat patung datang,” ucapnya yang langsung dianggukkan semua pelayannya. Skuller memak
last updateLast Updated : 2021-05-31
Read more

Datang ke Hotel

Puluhan warga yang kini menjadi tawanan Ania, berbaris di lapangan yang tidak jauh dari istana hitam. Kaki mereka di rantai dengan rantai besi yang besar hingga mereka harus menyeret saat berjalan.Para penyihir berjajar menjaga dengan padang mereka agar tidak ada yang kabur dari tempat itu. Seorang wanita paruh baya terjatuh saat tubuhnya tidak mampu lagi berdiri terlalu lama tanpa makanan dan minuman.“Bruk!”“Cepat berdiri atau aku belah tubuhmu dengan pedang ini!” ancam salah satu penyihir yang mengarahkan pedangnya.“Maafkan aku, aku tidak sanggup lagi. Biarkan aku istirahat sebentar,” pinta wanita itu dengan memohon.Saat penyihir hendak mengarahkan pedangnya, tiba-tiba Ania menghentikannya. Semua menunduk kearah ratu jahat itu. Para penyihir segera mengarahkan kekuatan kabut hitam kepada semua warga hingga mereka berlutut dengan kesakitan.Ania berjalan mendekati wanita yang terjatuh. Denga
last updateLast Updated : 2021-06-01
Read more

Bertemu Skuller

Skuller telah berada di dalam ruang VIP dimana Ken dan Jani berada. Dia langsung duduk tanpa dipersilahkan dengan wajah tersenyum."Ini ruang pribadi, Skuller. Setidaknya ketuklah pintu dulu," sindir Ken."Hahaha, jangan mengharapkan sopan santun dari seorang penyihir. Tapi, kenapa kalian ada di sini?""Bukan urusanmu," jawab Ken ketus."Ayolah, ini semakin membuatku penasaran," desak Skuller. Matanya terlihat menatap Jani dengan penuh kekaguman walaupun pandangannya itu hanya terjadi beberapa saat."Kau mau minum sesuatu?" tanya Jani."Berikan yang terbaik," ucapnya.Jani menekan tombol untuk memanggil pelayan. Tidak lama pelayan datang dengan menunduk."Ada yang bisa kami bantu?""Bawakan minuman terbaik," ucap Jani yang dianggukkan pelayan yang segera meninggalkan ruangan.Ken masih memperlihatkan wajah tidak senang. Jani harus memegang tangannya hanya sekedar untuk menenangkan."Aku lihat kau sering ber
last updateLast Updated : 2021-06-03
Read more

Menculik Skuller

Ken dan Jani harus mengatur nafas setelah mendapatkan pelepasan dari percintaan kilat. Rasa sensasi yang mereka rasakan begitu menyenangkan walaupun harus melakukannya dengan cepat. Jani mengatur gaunnya yang sedikit robek di bagian paha setelah melingkarkan ke dua kakinya di pinggang Ken.Dengan cepat Ken mengancingkan kembali celana dan juga merapikan rambutnya yang menjadi berantakan karena ulah tangan istrinya. Mereka kembali mengintip dan terus melihat ke arah wanita yang masih terisak penuh air mata di bangku taman yang tidak jauh dari hotel.“Kenapa rasanya sakit sekali?” tanya wanita itu pada dirinya sendiri. Dia meremas dadanya sendiri yang terasa sesak. Kepalanya yang menunduk tiba-tiba harus terangkat karena bayangan seseorang mendekati. Bayangan itu terlihat jelas oleh lampu obor yang menyala di tiang yang sebelumnya menjadi tiang lampu penerangan taman.“Apa kau menangis karenaku?” tanya Skuller tiba-tiba.“Tu-an
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

Pukulan Mel

Mel segera turun dan membiarkan motornya tergeletak di tanah. Dengan parang di tangannya, dia berjalan cepat hendak memasuki pondok tanpa menoleh ke arah Ken yang menyapanya.“Hei, Mel. Apa yang mau kau lakukan?” Ken segera berlari dan menarik tubuhnya.“Lepaskan aku, Ken. Biarkan aku membunuhnya,” teriak Mel denagn meronta. Tentu saja tenaga Mel tidak sebanding dengan tenaga super Ken. Dengan satu tangannya, Ken mengangkat tubuh Mel dan membawanya ke ruang tengah. Ken mengikatnya di kursi dengan tali hingga dia tidak bisa bergerak.“Kau sangat menyebalkan. Saat tali ini lepas, aku akan menghajarmu,” Mel kembali berteriak.“Lakukan apapun yang kau inginkan, tapi jangan bergerak saat ini. Teriakanmu itu berisik sekali,” ucap Ken dengan pelan. Dia duduk di depan Mel dan mengambil botol minumam di meja.“Kau mau minum, Mel?” tanya Ken menyodorkan minuman ke mulut Mel. Mel memalingkan wajahnya
last updateLast Updated : 2021-06-05
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status