Jani masih menatap Istana Hitam dengan pandangan kaku. Dia merasakan sakit yang diderita para warga yang menjadi budak. Terlihat pengawal bersama beberapa mahkluk mengelilingi tempat itu untuk berjaga."Ania, biarkan aku masuk. Aku ingin memberikan penawaran untukmu," batin Jani mencoba menghubungi Ania lewat mata batinnya.Di balkon, angin seolah masuk ke telingan Ania dan mengabarkan apa yang diucap Jani dalam hatinya. Seketika Ania mendengar jelas suara musuhnya itu."Aku tidak melakukan tawar menawar. Lupakan saja," balas Ania dengan kekuatan batinnya."Sayang sekali kau tidak bisa menolak yang satu ini.""Kenapa kau tidak mengatakan langsung tanpa bertemu?""Tidak bisa. Tapi jika kau tidak mau, aku akan membatalkannya."Ucapan terakhir Jani semakin membuat Ania penasaran. Dia ingin menolak tapi rasa ingin tau itu mengalahkan egonya."Baiklah, temui aku di tengah lapangan."Saat Jani sedang berkomunikasi dengan Ania, M
Terakhir Diperbarui : 2021-06-06 Baca selengkapnya