Home / Young Adult / DERSIK / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of DERSIK: Chapter 81 - Chapter 90

198 Chapters

Chapter 81

Sore harinya, saat ini Fia sedang duduk-duduk santai di taman belakang yang ada di rumah kedua orang tuanya.Dia sedang sibuk bermain dengan kelinci peliharaannya, tanganya sibuk memberi makan. Sesekali Fia tersenyum lucu saat melihat tingkah beberapa kelinci kecil yang mulai aktif.Di kesibukannya tanpa dia sadar ada seseorang berjalan ke arahnya dengan tangan mengendong kucing abu-abu tua.“Kak” panggil Fiko sambil mengelus bulu kucing yang ada di gendongannya.“Apa?” tanya Fia tanpa menatap ke arah Fiko.“Kandang si Abu udah kotor” ucap Fiko sambil duduk di samping Fia.“Terus?” tanya Fia dengan malas dan datar. Dia sudah tahu ke mana pembicaraan ini berlanjut.“Boleh minta tolong buat bersih ‘in? Gue jijik lihat tai si Abu” ucap Fiko tanpa beban dengan tangan yang masih sibuk membelai bulu si Abu.“Itu kandang milik siapa?” tanya Fia sambil menata
last updateLast Updated : 2022-01-02
Read more

Chapter 82

Pagi harinya Fia sudah besiap dengan seragam sekolahnya, begitu pula dengan Fiko.“Kak” panggil Fiko sambil masuk ke dalam kamar Fia.“Apa?” balas Fia dengan malas sambil mengecek kembali tas sekolahnya.“Di depan ada temen kakak” ucap Fiko sambil memperhatikan gerak-gerik Fia di ambang pintu.“Siapa?” tanya Fia tanpa menatap ke arah Fiko.“Entah, gue juga gak tau” balas Fiko sambil mengangkat bahu tak tahu.“Di mana?” tanya Fia setelah selesai merapikan isi tasnya. Fia menatap ke arah Fiko dengan raut wajah sedikit heran dan mulai berjalan mendekat ke arah adiknya dengan tas di punggungnya.“Di bawah sama Ayah” balas Fiko dengan raut wajah datar.‘Dia kenapa?’ batin Fia dengan heran saat merasakan perubahan di raut wajah Fiko, seperti raut wajah tidak suka yqng saat ini Fiko tampilkan.Dengan langkah pelan Fia berjalan ke men
last updateLast Updated : 2022-01-11
Read more

Chapter 83

Saat ini Fia sedang fokus menyimak materi yang di berikan oleh guru, saat sedang fokus dengan penjelasan yang di berikan oleh guru tiba-tiba Fia mendapatkan panggilan alam. Dengan gerakan sedikit terburu Fia meminta izin kepada guru mapel.“Bu, izin ke toilet” ucap Fia dengan nada suara tanpa emosi.“Iya, saya beri waktu 10 menit untuk ke toilet” balas sang guru sambil menganggukkan kepala sekilas.“Hm” balas Fia dan mulai berjalan keluar dari kelas.Fia berjalan di sepanjang koridor dengan langkah sedikit tergesa. Dia terus berjalan hingga sampailah ia di salah satu kamar mandi yang dekat dengan kelas sepuluh.Beberapa menit kemudian Fia keluar dari salah satu bilik dengan langkah santai. Fia berhenti di depan bilik dan merapikan penampilannya yang sedikit berantakan. Saat Fia ingin berjalan menuju ke arah kelasnya tiba-tiba langkahnya terhenti.Fia menatap ke sekelilingnya dengan perasaan waspada. Dia me
last updateLast Updated : 2022-01-19
Read more

Chapter 84

Fia terus berjalan hingga sampailah dia di depan pintu kelas. Saat dia memasuki kelas, dirinya di buat terkejut dan secara refleks tubuhnya kaku di depan kelas. Penghuni kelas yang melihat itu menatap heran ke arah Fia.“Fia? Kamu kenapa?” tanya guru mapel dengan lembut.‘Loh? Kok dia ada di kelas? Bukanya dia ada di belakang gue?’ batin Fia sambil menatap ke arah Yuan dengan raut wajah terkejut sedangkah Yuan menatap balik Fia dengan raut wajah heran.Sang guru mapel yang tak mendapatkan jawaban dari Fia mulai khawatir dan dengan gerakan lembut dia menepuk bahu Fia hingga tubuh Fia memberi respons.“Eh?” ucap Fia saat terbangun dari rasa terkejutnya. “Kamu kenapa?” tanya sang guru mapel dengan raut wajah khawatir.“Enggak Bu, saya tidak apa-apa” ucap Fia dengan raut wajah kembali normal.“Ya sudah kalau begitu kembali ke tempat dudukmu” ucap sang guru mapel
last updateLast Updated : 2022-01-25
Read more

Chapter 85

Jam menunjukan pukul 14.30 dan sebentar lagi bel pulang sekolah akan berbunyi. Banyak Siswa/i yang sudah menunggu bel berbunyi. Ada juga beberapa Siswa yang sudah menata tas ranselnya, semua buku sudah dia masukan semua.Di kelas Fia.Saat bel pulang berbunyi bukannya mereka senang dan berlari keluar kelas. Mereka malah memasang raut wajah heran dan bingung, karena saat bel berbunyi di saat itu juga terdengar suara teriakan seorang perempuan.“Siapa tuh?” tanya salah satu Siswa saat melihat ada seorang Siswi berlari melewati depan kelas mereka. Siswi tadi lari dengan raut wajah ketakutan.Dengan perasaan penasaran mereka mulai berjalan keluar kelas meninggalkan beberapa teman kelasnya, salah satunya adalah Fia.“Ami ke depan yuk” ucap salah satu Siswi, mengajak temannya untuk segera keluar.“Sebentar, aku mau nata buku dulu” balas Siswi tadi sambil memasukkan buku-bukunya dengan hati-hati. 
last updateLast Updated : 2022-01-26
Read more

Chapter 86

Fia masih di sekolah, dia sedang menunggu jemputan dari rumah. Lama dia menunggu tapi yang Fia tunggu tak kunjung datang.Dia mencoba mencari kesibukan agar dirinya tak bosan. Lama dia berkutat dengan novelnya tapi rasa bosannya tak kunjung hilang bahkan sekarang dia semakin merasa bosan dan malas ingin melakukan apa saja.Fia mulai menutup novelnya dan memperhatikan sekelilingnya, cukup lama dia melamun dengan tatapan mata tertuju ke arah depan. Tiba-tiba lamunannya buyar saat mendengar suara hantaman yang cukup keras. Tak jauh dari tempatnya terlihat ada dua pengendara motor yang sedang terbaring lemah di atas aspal. Salah satunya adalah seorang ibu rumah tangga dan satunya bapak-bapak.Fia melihat kejadian itu hanya memasang raut wajah santai dan masih berdiam diri di tempat tanpa ada niatan untuk membantu. Dia melihat kejadian di depannya seperti melihat kejadian anak kecil yang sedang berkelahi rebutan mainan.Sedang di tempat tadi sudah ada banyak o
last updateLast Updated : 2022-01-31
Read more

Chapter 87

Mata yang tadinya tertutup kembali terbuka saat mendengar suara seseorang menyapa gendang telinganya.“Sekolah ini sangat membingungkan” ucap orang tadi sambil menatap ke arah depan dengan sorot mata penuh dengan kemistisan.“Hah?” ucap Fia saat mendengar ucapan sosok perempuan di sampingnya.“Hai, gue kakak kelas yang baru lulus” ucapnya sambil menatap ke arah Fia dengan senyum sekilas dan kembali menatap ke arah depan.“Hai?” balas Fia dengan raut wajah heran.‘Siapa dah? Dateng-dateng sok akrab’ batin Fia dengan malas dan kembali memejamkan matanya tapi matanya kembali terbuka saat mendengar ucapan dari orang di sampingnya.“Lu harus hati-hati, jangan pernah menyepelekan sesuatu hal kecil” ucap orang tadi dengan raut wajah datar.“Sorry, lu siapa? Kenal?” ucap Fia dengan raut wajah datar.“Gue tahu apa yang enggak lu tahu” ucapnya
last updateLast Updated : 2022-01-31
Read more

Chapter 88

Matahari mulai hilang sinarnya, saat ini Fia sedang duduk santai di samping rumahnya. Pikirannya berkecamuk tentang apa yang di bicarakan orang tadi siang.“Apa perlu gue ke lantai tiga?” gumam Fia sambil menatap ke arah rumput dengan sorot mata kosong.“Tapi...” ucap Fia mengantung dan mendongakkan kepala dengan mata tertutup.“Fia” panggil Bunda Fia dengan nada suara lembut.“Iya Bun?” balas Fia dengan raut wajah bertanya.“Bunda boleh minta tolong? Tolong beli ‘in telur sama bumbu dapur boleh?” tanya sang Bunda dengan nada suara tanpa paksaan.“Boleh Bun, uangnya mana?” tanya Fia sambil menyodorkan tangannya.“Ini uangnya sama daftar belanjaannya, kalau kembali ambil buat kamu” ucap Bunda Fia sambil menyerahkan uang dan kertas daftar belanjaan.“Siap! Makasih Bundanya Fia” ucap Fia dengan senyum bahagia saat menerima uang da
last updateLast Updated : 2022-02-13
Read more

Chapter 89

Suara langkah kaki mulai terdengar jelas. Fia menatap cemas ke arah adiknya sedangkan Fiko sudah memasang sikap siaga. Tak berselang lama, sosok mereka mulai terlihat.“Berani juga lu berdua” ucap salah satu di antara mereka dengan senyum mengejek.“Lawan banci masa gue takut?!” ucap Fiko memanas-manasi.“Sialan lu, serang” ucap sang ketua sambil memberi aba-aba dengan tangannya untuk anak buahnya menyerang Fiko bersamaan. Tak berselang lama akhirnya perkelahian tak bisa di hindari. Perkelahian antar mereka benar-benar tak seimbang. Fiko yang sendirian harus melawan sekelompok orang yang di perkirakan ada 10 orang.‘Tempatnya gak terlalu jauh, seharusnya gak lama bala bantuan dateng’ batin Fiko dengan perasaan sedikit cemas. Bukan dirinya yang dia cemaskan melainkan sang kakak, dia takut akan terjadi hal-hal tak di inginkan terjadi pada kakaknya.“Gue punya adek kenapa bego banget” ucap Fi
last updateLast Updated : 2022-02-13
Read more

Chapter 90

Pagi harinya, saat ini Fia sedang berjalan di sepanjang koridor kelas 10, dengan langkah tenang dia menyusuri koridor. Sekolah masih cukup sepi karena jam masih menunjuk ke pukul 06.21 pagi.Fia terus berjalan hingga terlintas di benaknya tentang kata-kata seseorang kemarin. Dia mulai penasaran akan maksud dari orang itu.“Apa gue ke sana sekarang?” tanya Fia kepada dirinya sendiri. Dengan gerakan tenang Fia menatap jam tangan yang melingkar indah di tangan kirinya.“Gak akan cukup” ucapnya lagi sambil menatap ke arah depan.“Nanti sepulang sekolah aja” lanjutnya dan kembali melangkahkan kakinya ke arah kelas.Sesampainya di kelas, dahi Fia di buat mengerut karena kehadiran satu sosok di kelasnya. Sosok itu duduk di bangkunya dengan posisi kepala menunduk dan tangan di atas paha.“Bodo amat” gumam Fia dan memutar balikkan badannya, dia sedang malas berurusan dengan sosok-sosok tak jelas.
last updateLast Updated : 2022-02-13
Read more
PREV
1
...
7891011
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status