Home / Young Adult / DERSIK / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of DERSIK: Chapter 101 - Chapter 110

198 Chapters

Chapter 101

Pagi harinya Fia sudah bersiap dengan seragam sekolahnya dengan langkah pelan Fia mulai berjalan keluar dari kamar. Di depannya sudah ada sang adik yang sudah rapi dengan seragamnya. Entah kenapa perasaannya bertambah kalut saat melihat sosok adiknya, dia takut akan terjadi sesuatu pada adik kecilnya.“Kenapa kak?” tanya Fiko dengan raut wajah heran.“Enggak” balas Fia dengan senyum sekilas dan tanpa sadar sudut matanya mengeluarkan air mata.“Lu nangis?” tanya Fiko sambil berjalan mendekat ke arah kakaknya dan menghapus sudut mata Fia dengan lembut.Fia yang merasakan usapan lembut di wajahnya pun tanpa di cegah air matanya kembali menetes, sambil menatap ke arah adiknya dengan sayup.“Lu kenapa sih kak? Kalau ada masalah cerita jangan di pendem sendiri” ucap Fiko dengan raut wajah kesal dan kembali mengusap mata kakaknya dengan telaten. Tanpa ada kode Fia memeluk tubuh Fiko dengan erat seperti takut
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

Chapter 102

Fia berangkat ke sekolah bersama Ayahnya, sedangkan Fiko menaiki motornya. Fia terus menatap ke luar jendela hingga usapan lembut di rambut mengalihkan pandangannya.“Kamu kenapa hm?” tanya Ayahnya yang sesekali menatap ke arah anaknya dengan raut wajah lembut.“Enggak ayah, Fia cuma pusing mikirin tugas sekolah” jawab Fia bohong.Mendengar jawaban dari anaknya membuat Ayahnya menatap datar ke arah Fia.“Kamu kira Ayah mudah di bohongi Fia? Memangnya Ayah tak tahu? Kau menganggap tugas sebagai duniamu setelah keluarga?” cibir Ayahnya saat mengingat bagaimana anak perempuannya sangat menyukai mengerjakan tugas sekolah.Mendengar perkataan Ayahnya Fia sedikit mendelik tak suka di beberapa kalimat.“Sejak kapan tugas menjadi dunia Fia?” ucap Fia bertanya dengan raut wajah tak terima.“Sejak kamu masuk sekolah” balas Ayahnya dengan tenang.“Enak saja” balas Fia
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

Chapter 103

Waktu terus berlalu tak terasa bel masuk telah berbunyi, membuyarkan konsentrasi Fia dalam membaca. Dengan gerakan santai Fia menyimpan bukunya.Tanpa dia sadari ternyata kelasnya sudah penuh bahkan sosok Sasa sudah duduk di bangkunya dengan tenang. Tak berselang lama guru mapel datang dan kegiatan belajar mengajar di mulai.Waktu terus berlalu tak terasa bel istirahat berbunyi dengan santai guru di kelas Fia mengakhiri pembelajaran. Fia mulai menata buku-bukunya dan di masukkan ke dalam rak meja. Sedangkan Sasa menunggu Fia dengan raut wajah malas.“Cepet dong Fi” ucap Sasa dengan tak sabaran.“Sebentar lagi” balas Fia dengan santai. Dengan malas Sasa menatap ke arah Fia, sedangkan yang di tatapan masih dengan santai memasukkan buku ke dalam rak.“Ayo” ucap Fia dengan tenang sambil bangkit dari duduknya.“Ck! Lama” ucap Sasa sedikit kesal.Setelah itu mereka mulai berjalan ke a
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

Chapter 104

Bel pulang sekolah sudah berbunyi dan Fia masih berdiam diri di kelas karena menunggu adiknya yang sedang dalam perjalanan.Fia menyibukkan diri dengan buku di tangannya. Hingga dia merasakan kehadiran seseorang di sampingnya.‘Kak Fia’ panggil seseorang yang ternyata sosok Diana. Masih ingat tentang sosok anak kecil yang dulunya tubuhnya mengeluarkan banyak darah? Yah, sekarang dia ada di samping Fia menjadi sosok yang lebih baik. Tak ada tubuh yang mengeluarkan darah atau tangis memilukan.“Kenapa?” tanya Fia dengan lembut. Pasalnya sosok Diana jarang sekali menemuinya jika tak ada hal penting.‘Hati-hati’ balas Diana dengan raut wajah serius.“Maksudnya?” tanya Fia dengan raut wajah heran tapi saat Diana akan membuka kembali mulutnya, tiba-tiba muncul sosok Fiko di ambang pintu.‘Intinya hati-hati’ ucap Diana sebelum pergi dari sana.Fia menatap bingung ke arah tempat Dian
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

Chapter 105

Sudah hampir dua hari semenjak kejadian di mana Diana menemuinya. Dan selama itu pula tak ada sesuatu yang terjadi dengan Fia atau orang di sekelilingnya.Fia mulai sedikit merasa lega saat tak menemukan mara bahaya datang menghampirinya atau orang yang dia sayang.Saat ini dia berada di pinggir lapangan, di tengah lapangan ada anak laki-laki yang sedang bertanding voli bersama beberapa guru. Sedangkan para Siswi duduk di pinggir untuk meneduh atau bergosip ria. Ada juga beberapa orang yang menyemangati salah satu tim.Dengan malas Fia menatap ke sekelilingnya, hingga pandangannya tertuju ke arah tempat Disa dan Yara berada. Di belakang mereka lebih tepatnya di belakang Disa ada sosok wanita yang cukup mengganggu penglihatannya. Bukan kehadirannya yang mengganggu tapi entah kenapa dia merasa tak suka dengan kehadiran sosok tadi. Sosok itu terus menatap ke arah lapangan entah apa yang dia lihat.‘Mungkin sosok itu yang di maksud oleh Yilo dan Arsin&r
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

Chapter 106

Bel berbunyi menandakan pelajaran sudah berganti. Dengan pelan Fia mulai bangkit dari duduknya berniat untuk membersihkan diri dan berganti baju. Dengan pelan Fia menepuk bahu Yuan, memberi isyarat dia duluan. Yuan membalas dengan gumangan tak jelas.Yuan masih di tempatnya, hingga Alvin datang dan mengajaknya untuk ke kantin. Mereka berjalan ke arah kantin secara berdampingan. Di depan mereka ada sosok Fia yang berjalan ke arah kamar mandi untuk berganti pakaian.Yuan menatap ke arah sosok Fia hingga mereka harus berpisah. Yuan dan Alvin yang berbelok ke arah kiri sedangkan Fia ke arah kanan. Jarak antara kantin dan kamar mandi cukup berdekatan.Yuan mulai berjalan ke arah salah satu bangku kantin dan menyibukkan diri dengan ponselnya. Sedang ‘kan Alvin sedang memesan makanan untuk dirinya sendiri.Tak berselang lama dari arah kamar mandi terdengar jeritan seorang wanita.“Akkhhh!”Fia yang tadinya di kamar mandi langsung
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

Chapter 107

Sesampainya di samping Yuan, Fia langsung duduk dan di hidangi oleh bakso di depannya.“Makan” balas Yuan sambil memakan makanannya.“Makasih” ucap Fia dan mulai memakan baksonya dengan tenang. Hingga datanglah dua orang yang menghentikan acara makannya.“Boleh gabung?” tanya salah satu di antara mereka dengan nada suara lembut dan senyum manis.“Duduk aja” balas Alvin dengan senyum cerah. Mendengar jawaban Alvin dengan senang hati mereka mulai duduk berhadapan. Yara yang duduk di samping Alvin, sedangkan Disa yang duduk di samping Fia.“Inget udah punya” ucap Fia sedikit menyindir Alvin saat melihat respons Alvin kepada mereka berdua.“Ck” decak kesal Alvin saat mendengar ucapan Fia barusan. Senyum yang menghiasi bibirnya tiba-tiba sirna.Fia mulai melanjutkan makannya setelah mengatakan itu, sedangkan Yuan memang sendari awal tak peduli kepada mereka.Fia
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

Chapter 108

Saat ini Fia di mintai tolong oleh guru komputernya untuk mengambil absensi di kantor. Dengan langkah santai Fia berjalan menuruni anak tangga. Baru tiga anak tangga yang dia lalui dan di depannya muncul sosok wanita dengan keadaan cukup mengenaskan.Fia berhenti sebentar tapi setelah itu dia kembali melangkah. Sosok tadi terus menatap ke arah Fia. Memperhatikan semua gerak-gerik Fia tanpa ada yang terlewatkan.Hingga tubuh Fia melewatinya, sebenarnya Fia sedikit heran.‘Tumben gak ada masalah’ batin Fia dengan kaki terus berjalan ke arah lantai satu.Dengan senyum sekilas Fia mengangkat bahunya dan kembali melanjutkan langkahnya. Hingga sampailah dia di ruang kelas dan dengan santai Fia mengambil buku absensi.Setelah itu dia kembali berjalan menuju ke arah ruang lab berada. Baru saja kakinya melangkah keluar kelas sudah di hadiahi oleh pemandangan yang cukup merusak mata. Di depannya ada sosok yang tadi berdiri di anak tangga. Sosok i
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

Chapter 109

Selepas pulang sekolah Fia mengurung dirinya di dalam kamar. Fiko yang menyadari itu cukup merasa cemas akan keadaan kakaknya.Bundanya sedang keluar ke rumah pamannya bersama sang Ayah. Jadi sekarang Fiko bingung harus bagaimana. Ingin rasanya dia masuk ke dalam kamar kakaknya tapi sayang pintu kamar di kunci dan kunci cadangannya di pegang oleh Bundanya.“Gue haru apa coba?” ucap Fiko dengan frustrasi. Sendari tadi dia berjalan mondar mandir di depan pintu kamar Fia tanpa tujuan yang jelas.Sedangkan di dalam kamar.Fia sedang termenung di atas ranjang dengan sorot mata kosong. Hingga ada satu ingatan yang menghampirinya.“Kalau lu penasaran sama perkataan gue tadi, coba lu ke lantai tiga bagian pojok. Lu bisa cari tahu di sana” “Lantai tiga bagian pojok?” gumam Fia sambil menatap ke arah depan dengan raut wajah menimang.“Apa perlu gue ke sana?” tanya Fia kepada dirinya send
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

Chapter 110

Pagi harinya Fia masih bimbang dengan keputusannya. Apakah itu baik dan tidak, dia takut jika salah mengambil keputusan. Takut jika akan berimbas kepada orang lain.Dengan langkah pelan Fia berjalan menyusuri koridor, dia membutuhkan waktu untuk sendiri. Membutuhkan waktu untuk menjernihkan pikirannya.Saat ini di kelasnya jam kosong, sebab itu dia berani berjalan keluar kelas. Langkahnya semakin lambat saat melihat sosok Yara berjalan di depannya.Jujur saja ada rasa malas saat melihat Yara, selama ini dia menyuruh Yilo melindungi mereka hanya karena rasa kemanusiaan. Dia sadar akan bahaya yang akan mengancam mereka berdua setelah berdekatan dengannya. Bukan hanya Yara dan Disa, Fia juga diam-diam melindungi Sasa dan Alvin. Sedangkan Yuan, dia sudah tak perlu risau karena kemampuan Yuan untuk melindungi dirinya tak perlu di ragukan lagi. Mungkin karena benda yang di berikan oleh kakeknya yang membuat Yuan sudah tak terpengaruh oleh arwah jahat.Fia berni
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more
PREV
1
...
910111213
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status