Di sinilah Fia, dengan baju berlumuran darah dan sorot mata hampa. Dia duduk termenung di koridor rumah sakit. Pikirannya kosong tapi hatinya sakit, air mata yang jatuh tanpa permisi. Membuat penampilannya cukup mengenaskan. Satu alasan yang membuatnya begini, keadaan adiknya yang sedang di tangani sang dokter. Ada rasa penyesalan dalam lubuk hatinya, ada rasa menyalahkan dirinya sendiri saat mengingat kondisi adiknya. Saat ini mentalnya benar-benar down. Dia membutuh ‘kan dukungan dan sanggahan untuk berdiri.Sekelebet gambar yang kemarin dia lihat menjadi kenyataan, sosok adiknya di lumuri oleh darah di depan matanya. Adiknya terbaring tak berdaya dan mengalami luka parah. Ingin rasanya dia tak percaya tapi semua ini nyata, semua itu terjadi di depan matanya.“Harusnya bukan elu dek, kenapa elu dek?” racau Fia dengan sorot mata yang masih kosong.“Bertahan dek, jangan tinggalin kakak oke?” gumam Fia lagi dengan sorot mata hampa da
Last Updated : 2022-03-21 Read more