Home / Young Adult / DERSIK / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of DERSIK: Chapter 111 - Chapter 120

198 Chapters

Chapter 111

Bel pulang sekolah Fia sudah menunggu adiknya di depan seperti hari-hari yang lalu, tapi saat ini perasaannya sangat kacau. Dia tak bisa fokus atau pun tenang barang sedetik. Fia terus menatap ke arah seberang jalan berharap melihat sosok adiknya. Dengan gerakan pelan Fia bangkit dari duduknya dan berjalan ke sana ke sini dengan perasaan cemas. Entah mengapa dia merasa tak tenang dan ingin cepat-cepat melihat sosok adiknya.“Fiko” gumam Fia dengan raut wajah khawatir.Fia masih cemas hingga matanya menangkap sosok Fiko di seberang jalan. Dengan senyum cerah Fia menatap ke arah Fiko. Sedangkan Fiko masih fokus menatap ke arah kanan dan kiri memastikan jalan senggang.Fia terus menatap ke arah adiknya dengan harap-harap cemas. Bagaimana tak cemas, jalanan siang ini cukup ramai dia takut terjadi sesuatu pada adiknya.Fiko masih berdiam diri di tempatnya hingga dia sudah merasa jalanan cukup renggang untung bisa dia menyeberang. Dia mulai menarik
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

Chapter 112

Di sinilah Fia, dengan baju berlumuran darah dan sorot mata hampa. Dia duduk termenung di koridor rumah sakit. Pikirannya kosong tapi hatinya sakit, air mata yang jatuh tanpa permisi. Membuat penampilannya cukup mengenaskan. Satu alasan yang membuatnya begini, keadaan adiknya yang sedang di tangani sang dokter. Ada rasa penyesalan dalam lubuk hatinya, ada rasa menyalahkan dirinya sendiri saat mengingat kondisi adiknya. Saat ini mentalnya benar-benar down. Dia membutuh ‘kan dukungan dan sanggahan untuk berdiri.Sekelebet gambar yang kemarin dia lihat menjadi kenyataan, sosok adiknya di lumuri oleh darah di depan matanya. Adiknya terbaring tak berdaya dan mengalami luka parah. Ingin rasanya dia tak percaya tapi semua ini nyata, semua itu terjadi di depan matanya.“Harusnya bukan elu dek, kenapa elu dek?” racau Fia dengan sorot mata yang masih kosong.“Bertahan dek, jangan tinggalin kakak oke?” gumam Fia lagi dengan sorot mata hampa da
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

Chapter 113

Fia sampai di sekolahannya saat langit sudah malam. Dengan langkah pelan ia berjalan memasuki gerbang sekolah. Entah karena kedatangannya di sambut atau bagaimana. Fia merasa tubuhnya di terpa angin cukup sejuk membuat rambutnya yang sudah acak-acak ‘kan beterbangan tertiup angin.Tanpa memedulikan sekelilingnya Fia mulai berjalan ke arah anak tangga. Dia memilih anak tangga yang dekat dengan ruang guru karena hanya tangga itu yang tak di kunci pada saat malam hari. Di belakangnya ada sosok Arsin dan Diana yang sibuk mengikutinya.Fia terus melangkah hingga, karena tak fokus atau yang lainnya, kaki yang baru menampak di anak tangga tergelincir membuatnya jatuh ke bawah. Arsin yang melihat itu segera menghampiri Fia.‘Lu gak apa-apa?’ tanya Arsin dengan cemas.“Enggak” balas Fia sambil mencoba berdiri dengan bantuan pegangan anak tangga. Dengan perlahan Fia mulai berjalan menaiki anak tangga kembali walau kakinya sedikit teras
last updateLast Updated : 2022-03-21
Read more

Chapter 114

Fia terus berjalan hingga di koridor lantai dua, dia tak peduli dengan kakinya yang mulai membengkak. Pikirannya kacau dan tak memedulikan akan kondisinya kali ini. Dia seperti gadis hilang arah. Yah, walau memang dia sudah hilang arah sejak adiknya kecelakaan tadi.Fia terus berjalan hingga dia akan sampai di depan gudang dekat lap komputer. Sebenarnya jaraknya masih cukup jauh tapi Fia sudah bisa merasakan hawa yang mengancam dari arah depannya.Fia menghentikan langkahnya sebentar dan menatap ke arah depan. Saat Fia menatap tepat ke arah pintu, aura di sekelilingnya bertambah mencengkeram. Bulu kuduknya sedikit meremang merasakan aura tak enak dari gudang, perasaannya sedikit tak nyaman, tapi dia tepis semua itu.Fia kembali melangkahkan kakinya ke arah depan, langkahnya terasa sangat berat. Seperti ada beban yang mengikat di kedua kakinya.Dengan susah payah Fia berjalan ke arah depan dan sampailah dia di depan pintu gudang. Tanpa memedulikan aura yan
last updateLast Updated : 2022-04-22
Read more

Chapter 115

Di sinilah Ayah Fia sekarang, di ruang kerja sang dokter dengan raut wajah serius.“Bagaimana keadaan anak saya dok?” tanya Ayah Fia dengan datar.“Begini pak, anak bapak mengalami benturan yang cukup hebat. Ada beberapa tulang yang retak dan tulang kaki yang patah. Bukan hanya itu, benturan yang di alami pasien di bagian kepala cukup mengkhawatirkan, saya khawatir benturan itu bisa mengganggu kinerja otak korban atau menghilangkan ingatan pasien entah itu sebagian atau sepenuhnya dan ada kemungkinan ada beberapa syaraf yang terganggu atas benturan itu" ucap sang dokter dengan raut wajah serius.Ayah Fia yang mendengar penjelasan dokter sedikit menegang. Dalam benaknya bertanya ‘Separah ini kah kondisi anaknya?’“Tapi anak saya masih bisa jalan bukan?” tanya Ayah Fia memastikan.“Kemungkinan besar masih bisa, walau membutuhkan waktu yang cukup lama” ucap sang dokter dengan raut wajah tanpa emosi
last updateLast Updated : 2022-04-27
Read more

Chapter 116

Fia melanjutkan langkahnya ke arah anak tangga yang menghubungkan dengan lantai tiga. Dengan sosok Arsin yang masih setia mengikutinya, sedangkan Diana sudah hilang entah ke mana.Fia berjalan dengan tangan memegang tembok kelas untuk menjaga keseimbangannya dan menopang tubuhnya yang tak sanggup di topang oleh kedua kakinya.Arsin hanya diam sambil memerhatikan sosok Fia dari belakang.‘Perasaan gue gak enak’ gumam Arsin sambil menatap sosok Fia dengan raut wajah rumit.Fia melangkah dengan sangat pelan, dia berhenti sejenak untuk mengistirahatkan kakinya yang semakin sakit dan terlihat membengkak.Fia kembali melangkahkan kakinya tapi tak lama, suara jendela yang tertutup dengan kasar mengejutkannya.Brak!Fia menatap ke sumber suara dan di sana terlihat sosok putih dengan rambut acak-acak ‘kan. Sosok itu menundukkan kepalanya dengan rambut yang menutupi wajah.Satu yang menarik perhatian Fia, yaitu warna as
last updateLast Updated : 2022-04-27
Read more

Chapter 117

Lama Fia berdiam diri, hingga kakinya kembali melangkah menyusuri koridor sekolah dan sampailah dia di depan anak tangga.Perlahan dia mulai berjalan menaiki anak tangga. Saat dia sedang berusaha menaiki anak tangga satu demi satu, tiba-tiba tubuhnya kehilangan keseimbangan dan akan jatuh dari pijakannya.Fia yang sadar akan hal itu hanya bisa menutup mata dan bersiap menerima rasa sakit. Dengan rapat Fia menutup mata dan bersiap terjatuh dari anak tangga tapi bukannya sakit yang dia rasa melainkan pelukan hangat dari seseorang.“Ceroboh” ucap orang tadi dengan raut wajah datar.Mendengar suara yang tak asing baginya Fia mulai membuka mata dan terpampanglah wajah datar Yuan di depannya.“Loh?” kaget Fia sambil menatap ke arah Yuan dengan raut wajah terkejut.“Apa?” balas Yuan dan membantu Fia untuk berdiri.“Kalau kakinya sakit duduk, istirahat jangan memaksa diri” ucap Yuan sambil menat
last updateLast Updated : 2022-04-27
Read more

Chapter 118

Fia mulai berjalan menuju kelas bagian pojok, yang mendapat rumor ada penunggu siluman harimaunya. Di belakang Fia ada sosok Yuan yang dengan senantiasa mengikuti langkahnya. Sedangkan Arsin mengawasi dari gedung seberang. Jujur saja, dia merasa sadar diri jika Yuan bersama dengan Fia. Sebab itu tanpa berpamitan Arsin menghilang dan muncul di gedung seberang untuk mengawasi dari jauh.Sampailah mereka di depan pintu yang di maksud sebagian orang, pintu itu tertutup dengan sangat rapat, bahkan pintu di kunci dengan rantai dan gembok.Fia menatap ke arah Yuan dan Yuan menganggukkan kepala untuk membalas pertanyaan yang ada di kepal Fia.“Cara bukanya gimana?” tanya Fia dengan raut wajah heran.Mendengar pertanyaan Fia barusan membuat Yuan putar otak, dengan teliti matanya menelisik di sekelilingnya hingga berhenti di tumpukkan kayu yang tak jauh dari jaraknya. Dengan langkah pelan Yuan mulai berjalan ke arah tumpukkan kayu tadi dan mengambil ben
last updateLast Updated : 2022-04-27
Read more

Chapter 119

‘Ya! Mau apa kau mencariku manusia?’ tanya sang manusia harimau dengan sorot mata menilai.‘Ternyata kau’ ucap manusia harimau dengan senyum sinis.“Apa maksudmu?” tanya Fia yang tak tahu maksud dari ucapan sosok di depannya.‘Apa kau ingin tahu alasan sosok itu membenci keluargamu?’ tanya manusia harimau dengan senyum sombong dan raut wajah congkah.‘Atau alasan kenapa adikmu kecelakaan?’ lanjutnya dengan senyum sinis.“Bagaimana kau tahu?” ucap Fia dengan raut wajah tanpa emosi sedikit pun.‘Aku penjaga lingkungan di sini, aku tahu semuanya bahkan kejadian 16 tahun yang lalu’ ucap sang manusia harimau dengan senyum sinisnya.“Kejadian 16 tahu yang lalu? Apa maksudmu?” tanya Fia dengan raut wajah heran.Yuan yang mendengar perkataan sosok di depannya juga merasa heran. Pasalnya dia tak tahu akan kejadian 16 tahun yang lalu. Dia tak
last updateLast Updated : 2022-04-27
Read more

Chapter 120

“Dia..” ucap Fia sambil menatap ke orang tadi dengan raut wajah terkejut.Rita berjalan ke arah tiga Siswi tadi dan ketiga Siswi tadi mulai bangkit dari duduknya dan berjalan menjauh dari sana sebelum sosok Rita menyapa mereka.Rita yang melihat teman sekelasnya berjalan menghindarinya menatap ke arah mereka dengan raut wajah tak suka.“Dasar, dia ajak berteman sama orang cantik gak mau. Huh!” gumam Rita dengan sangat pelan dan membalikkan badan karena kesal.Fia menatap semuanya dengan raut wajah tak percaya. Dia baru tahu sikap sosok yang selama ini mengikuti Yara dan Disa memiliki sikap yang cukup buruk dan tingkat kepedean yang tinggi.Setelah itu Fia mulai tertelan sinar yang cukup terang hingga membuatnya menutup mata. Lama kelamaan sinar mulai pudar dan di sinilah dia.Di lapangan bola, lebih tepatnya di tengah-tengah lapangan yang saat ini di gunakan untuk bertanding basket para siswa lelaki.Fia menutu
last updateLast Updated : 2022-04-28
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status