Home / Romansa / Young Mom / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Young Mom: Chapter 21 - Chapter 30

106 Chapters

MENUAI AKIBATNYA

***Di ruang presiden Axel Corp, Steven sedang duduk dengan begitu serius bersama tumpukan dokumen yang harus ia periksa dan tanda tangani, ia selalu serius dalam bekerja, tak heran meski Axel Corp merupakan anak perusahaan Saloka Group, tapi belakangan ini sejak Steven yang memimpin semuanya, prestasi dan pencapaian Axel Corp bahkan melampaui ekspektasi Aditya Saloka, proyek-proyek besar dengan perusahaan dalam dan luar negeri selalu selesai dengan baik dan rapi di tangan Steven.Tepat pada saat Steven akan menandatangani surat kerja sama proyek perhotelan dengan Rena Group, Felix datang dan melaporkan bahwa ia sudah mengetahui latar belakang penculikan Jeni yang semuanya adalah murni rencana Renata dan pemilik kos terlibat membantu proses penculikan itu.Aura Steven berubah gelap saat mendengar semua itu, sudah ia duga bahwa sifat buruk Renata pada beberapa tahun lalu di London akan ia ulangi juga pada Jeni.“Tapi saya sudah memanggil polisi untuk
Read more

TIDAK AKAN MERUBAH KEPUTUSAN

Lama tak membalas, membuat Steven langsung menelfon Jeni, entah kenapa Jeni jadi mendadak gugup, ia jadi menimbang-nimbang terlebih dulu sebelum menjawab.Pasalnya, semakin hari Steven semakin menunjukkan rasa peduli dan perasaannya padanya, Jeni jadi merasa tidak enak hati padanya, ia belum bisa membalas apapun itu terutama perasaannya.Ponselnya kemudian mati, namun detik berikutnya Steven kembali memanggilnya, Jeni meghela nafas lalu menerimanya.“Lama sekali Jeni, kamu sibuk?”“Emm, aku mengerjakan skripsiku,” kilah Jeni.“Aku hanya ingin tanya, kamu mau makan apa? Aku sedang istirahat makan siang sekarang.”“Tidak Stev, aku tidak ingin apapun, terimakasih, lagipula makanan yang kamu sediakan masih sangat banyak,” tolaknya lagi.“Jeni, aku memang belum lama mengenalmu, tapi aku bisa merasakan kalau kamu sedang mengidam sesuatu.”“Tidak Stev, lanjutkan saja pe
Read more

DIA SANGAT BERBAHAYA

Felix mengangguk patuh, ia lalu membawa Renata keluar dari ruangan Steven, tapi Renata memberontak seraya berkata, “Lepaskan! Aku bisa keluar sendiri.”Felix menurut, Renata menghentakkan satu kakinya karena kesal dan ia pergi keluar dari ruangan Steven.Sekeluarnya ia dari kantor Axel Corp, Renata meminta sopirnya untuk menuju kediaman Louis, tentu ia akan mengadukan semua perlakukan Steven padanya, namun tidak tentang penculikan Jeni, ia tidak mungkin mengatakan itu juga pada Louis.Di dalam mobil yang full ac, wajah Renata masih terlihat merah padam, ia seakan baru saja kehilangan harga dirinya, maka ia tak berhenti mengumpat Steven tak terkecuali Jeni.“Steven, aku tidak akan pernah terima dengan perlakuanmu seperti itu tadi, aku tidak akan tinggal diam, dan kamu Jeni, akan kupastikan hidupmu akan selalu menderita setelah ini,” ucapnya dengan seringai jahat di wajah cantiknya.Setelah mengucap itu, Renata tiba-tiba terin
Read more

TIDAK SEMBARANG ORANG BISA MENEMUINYA

Ekpresi Jeni berubah takut, alih-alih membukakan pintu untuk Louis, ia justru menghubungi Steven.“Halo Stev, aku minta maaf telah mengganggumu.”“Ada apa Jeni? Kenapa kamu terdengar sangat panik?”“Louis berusaha menemuiku, dia ada di depan kamar sekarang, maafkan aku Stev tapi entah kenapa aku sangat takut.”“Kamu tidak usah panik atau apapun itu, aku akan meminta keamanan untuk menyuruh Louis keluar dari Grande.”“Baik, thank you Stev, i'm sory.”“It's okey.”Sambungan telepon berakhir, Jeni lalu menghela nafas lega sembari mengelus lembut perutnya yang sedikit sakit kalau ia panik sedikit saja, tak lama makhluk kecil di perutnya itu juga tenang.“Apa kamu tahu kalau yang datang itu papamu? Maafkan Mama ya nak, Mama hanya tidak mau dia menyakitimu. Dia tidak peduli dengan kita, untuk apa lagi kita menemuinya?” gumam Jeni begitu sedih.
Read more

AKU HARUS MENJAUH DARIMU

“Lihat ini!” Renata menunjukkan foto Jeni yang ia curi dari ponsel Louis, kepada Selena.Selena mengernyitkan kening, ia tidak tahu maksud Renata.“Dia mantan kekasih Louis, dia menipu Louis dengan pura-pura hamil, tapi karena Louis tidak bodoh, perempuan itu menyerah akhirnya dia sekarang mencoba menggoda Steven.”Ekpresi Selena berubah, ia tampak tidak senang dengan cerita Renata.“Kamu tentu tidak mau kan kalau Steven jatuh cinta pada perempuan seperti dia?” lanjut Renata.Selena menggeleng, wajahnya merah padam karena menahan amarah.“Dimana dia sekarang? Aku ingin menemuinya,” ujar Selena bersungut-sungut.Renata diam-diam menarik sudut bibirnya membentuk senyum sarkastik.“Dia bahkan sekarang tinggal di apartemen Steven, dan apartemen itu dijaga ketat oleh seluruh anak buah Steven, tapi kamu tenang saja Selena, aku bisa mengatasi itu.”“Aku harus ber
Read more

JANGAN PERCAYA PADANYA

“Kalau menurutku, harusnya kamu konfirmasi dulu terhadap Steven, takutnya nanti perempuan itu hanya suruhan seseorang.”“Maksud kamu?”Jeni menghentikan isak tangisnya, ia berusaha mendengarkan penuturan Tamara.“Ya bisa jadi kan itu suruhan Renata, setelah kejadian penculikanmu kemarin aku sebenarnya diam-diam menyuruh orang untuk menelusuri track record Renata ketika di London, dan dia ternyata perempuan yang sangat licik dan jahat.”“Steven sudah pernah mengingatkanku soal itu.”“Lalu kenapa kamu bisa percaya begitu saja?”Jeni diam, ia membenarkan perkataan Tamara, mungkin karena tadi terbawa emosi jadi ia dengan begitu cepat menyimpulkan keputusannya sendiri.“Sekarang lebih baik kamu temui Steven, aku percaya dia orang baik dan jujur meski aku hanya mengenalnya ketika dia masih kecil.”Jeni sedikit melunak hatinya, ia jadi malu terhadap Steven.
Read more

DIJEBAK OLEH SESEORANG

“Aku sangat lapar, bagaimana kalau kita makan di luar saja Re?” ajak Selena.Renata setuju dan ia mengajak Selena makan di restoran langganannya, tak menyangka mereka justru bertemu dengan Jeni yang baru saja keluar dari toilet dan masuk ke private dining room.Renata dan Selena menatapnya tak percaya, Jeni tidak mungkin sendirian di restoran semewah ini, dan saat Renata bertanya kepada pelayan, Jeni memang sedang bersama dengan Steven.“Selena, bukannya kamu tadi sudah?” Renata begitu syok, sehingga tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi.“Aku sama sekali tidak berbohong padamu Re, aku sudah melakukan apa yang kamu suruh,” ujar Selena akhirnya bersuara setelah terdiam sekian lama.Renata mengepalkan tinjunya, ia begitu murka, maka ia berpikir untuk ikut melibatkan Louis dalam hal ini, bagaimanapun gara-gara Jeni ia sampai kehilangan kerja sama dengan Steven.Renata kemudian membisikkan sesuatu kepada pe
Read more

ORANG JAHAT TIDAK AKAN PERNAH MERASA PUAS

“Jeni, aku minta maaf, ini semua salahku.”Jeni menggeleng pelan, entah kenapa ia begitu sedih dengan kejadian ini, ia merasa malu dengan Steven.“Steven, aku takut,” isaknya kemudian.Steven segera menarik tubuh Jeni dan didekapnya, Jeni justru semakin terisak ada banyak ketakutan yang mengganggu dirinya.“Jangan pikirkan apapun Jeni, kasihan janin kamu, dia baru saja sehat.”“Kamu tidak tahu apa yang terjadi tadi, mereka bukan hanya membuka pakaianmu tapi juga pakaianku Stev, aku bahkan lebih buruk daripada kamu, bagaimana kalau foto itu disebarluaskan dan berimbas pada kuliahku?” tangis Jeni semakin pecah.Steven menggeleng, kemarahan kembali merasuki dirinya.“Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi, kamu tenang saja, aku janji padamu,” ujar Steven berusaha menenangkan Jeni.Meski begitu Jeni masih tidak bisa mengontrol dirinya untuk lebih tenang.&ldqu
Read more

BERTEMU LOUIS LAGI

Malam itu Jeni tidak dapat tidur, berbeda dengan Steven yang sudah meringkuk di sofa dengan begitu nyenyak.Jeni baru bisa tidur saat setelah sholat subuh, dan Steven sudah pergi dari apartemen serta meninggalkan surat bahwa ia harus pergi ke kantor dan tidak tega membangunkannya,  Jeni mendapati surat itu saat ia bangun pukul 07.00 WIB.Jeni tergeragap, ia ingat bahwa hari ini ia harus menemui teman Steven, maka ia segera mandi dan bersiap-siap, tadi malam Jeni sudah mengirim pesan dan teman Steven menyambutnya dengan baik.Jeni keluar dari apartemen setengah jam setelah itu dan ia meunggu angkutan umum di terminal yang tak begitu jauh dari Grande.Lama menunggu angkutan umum kota, Jeni justru bertemu Louis, sebenarnya ingin sekali Jeni berlari untuk menghindari Louis namun gerakan tangan Louis lebih cepat dan ia memaksa Jeni untuk masuk ke dalam mobilnya.“Aku tidak mau Louis, tolong jangan memaksaku,” teriak Jeni ketakutan.
Read more

KECELAKAAN

Di tengah perjalanan, ponsel Steven berdering, sebuah panggilan dari Tamara dan Steven langsung menjawabnya.“Halo Tam.”“Kamu dimana Stev?” tanyanya dengan suara yang terdengar begitu panik.“Aku perjalanan menuju Thamrin, kenapa Tam?”“Jeni kecelakaan, aku tadi gak sengaja lewat Thamrin dan ada kecelakaan di situ, rame banget, ternyata itu Jeni dan Louis.”Steven semakin panik namun ia berusaha untuk tetap tenang.“Lalu bagaimana keadaannya?”“Jeni agak lumayan parah, kalau Louis masih sadar, aku sharelok rumah sakitnya sekarang.”Steven tak menjawab, di dadanya gemuruh kemarahan yang sulit ia ungkapkan. Panggilan pun berakhir dan Steven segera mendapat alamat rumah sakit dari Tamara.Tidak asing dengan alamat rumah sakit yang dikirim Tamara, Steven segera menginjak pedal gas mobilnya dan membuat mobilnya seakan melayang seketika.Beberapa m
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status