Jeni memalingkan wajahnya pura-pura tidak tahu dan dia menatap ke luar jendela, Louis juga memperhatikan ekspresi Jeni yang berubah juga teringat ancaman ayah Jeni.“Sial, bisa-bisanya aku terperangkap oleh Jeni, sepertinya aku harus menjauhi Renata sampai keaadan membaik, aku tidak mau mati konyol di tangan ayah Jeni,” batin Louis.Setelah memikirkannya, Louis kemudian mematikan ponselnya dan tidak menerima panggilan Renata.“Jen, apa ada yang ingin kamu beli? Kita mampir ke supermarket sekalian, aku harus ke kantor setelah ini.”“Tidak, makanan di kos masih penuh,” balas Jeni acuh tak acuh tanpa memandang Louis.“Baiklah, aku akan langsung mengantarmu ke kos.”Jeni tak menjawab, ia masih tidak ingin melihat Louis.“Aku janji akan menjauhi Renata juga mengganti namanya di ponselku, aku minta maaf.”“Ya, itu terserah kamu.”Jeni tidak bicara apapun l
Read more