Home / Romansa / Young Mom / APAKAH KITA HANYA AKAN MENJADI SAHABAT?

Share

APAKAH KITA HANYA AKAN MENJADI SAHABAT?

Author: Rita Hawa
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Steven, stop! Aku memang salah karena memang dari awal aku belum siap bertanggung jawab dan menikah di usiaku yang sekarang, tapi bukan berarti kamu bisa menekan Mami dan Papi seenak kamu.”

Steven menyeringai, menarik salah satu alisnya ke atas.

“Bukannya yang aku katakan tadi sudah jelas? Aku juga memberikan banyak pilihan, aku rasa dengan jabatanmu sebagai Dirut Saloka Group sekarang harusnya kamu bisa lebih bijak menyikapi masalah ini.”

Louis menatap Steven dengan penuh amarah, ia mengepalkan tinjunya dengan erat dan rasanya ia ingin memukul Steven tanpa ampun.

“Baiklah, tolong jangan bertengkar. Saya setuju dengan permintaan kamu Stev, asal kamu bisa tutup mulut sehingga itu tidak akan menghalangi jalan saya untuk maju sebagai gubernur. Lagipula anak Jeni juga keturunan Saloka, dia berhak mendapatkannya.”

Monica dan Louis tercengang.

“Saya setuju dengan pemikiran Om dan karena syarat saya telah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Young Mom   AKU MENERIMAMU

    Entah apa yang ada dalam benak Jeni, tiba-tiba saja terbersit pertanyaan konyol yang membuat dirinya seketika malu dan cepat-cepat meralatnya.“Abaikan saja, pikiranku sedang kacau.”Steven dengan santai menanggapinya ,”Memangnya kamu ingin hubungan kita lebih dari sahabat?”Jeni tersipu malu sehingga memalingkan wajahnya.“Bagaimana kalau aku melamarmu begitu kamu bercerai nanti, apakah akan diterima? Atau aku akan kembali bertepuk sebelah tangan lagi?”Jeni benar-benar gugup, namun ia akui hatinya begitu senang.“Aku rasa hanya wanita bodoh saja yang akan menolakmu dua kali,” balasnya.Steven tersenyum dengan binar bahagia di wajahnya, “Jadi?”“Aku pasti akan menerimamu Stev,” balas Jeni tanpa ragu sedikitpun dan ia menatap Steven lekat-lekat.Ia hanya ingin bahagia dan menurutnya hanya Steven yang mampu membahagiakannya saat ini.“Ter

  • Young Mom   DASAR LICIK

    “Gausah ngebela Jeni deh Tan, kami tahu kalian bersahabat. Memangnya siapa suami Jeni?”Tania yang merupakan admin di grup itu kemudian menambahkan nomor seseorang.“Kenapa Tania begitu nekat?” Batin Jeni.Tak lama kemudian seseorang yang baru saja ditambahkan itu mengetik, hal itu membuat Jeni semakin deg-degan karena dia yakin seseorang yang ditambahkan itu adalah nomor Louis. Jeni masih hafal nomor belakangnya, meski ia sekarang sudah tidak menyimpan dan bahkan memblokir nomor Louis.“Aku suaminya Jeni dan kami sudah menikah beberapa bulan lalu. Jadi stop bully Jeni, atau kalian semua akan gagal skripsi. -Louis-Karena mereka semua tahu ayah Louis sangat berpengaruh di kampus, maka mereka semua diam dan tak berani membantah apapun lagi.Jeni merasa sangat lega dan ia tersenyum senang. Meski beberapa hari ia sangat membenci Louis, namun ia tidak menyangka Louis akan membelanya dan membungkam semua temannya di

  • Young Mom   SUAMINYA?

    Steven menggendong Jeni dan memindahkannya ke tempat tidur agar Jeni lebih nyaman. Setelahnya Steven memeriksa ponsel Jeni dan beberapa pesan dari Tamara juga Tania yang mengirim pesan untuk menguatkannya.Steven jadi semakin penasaran sehingga ia menghubungi mereka melalui ponselnya.“Lagi-lagi kamu Louis, kapan kamu akan berhenti mengganggu Jeni?” Gumam Steven setelah mengetahui semuanya.Steven jadi merasa sangat kasihan pada Jeni dan tidak sabar menunggu Louis menceraikan Jeni agar dirinya bisa maju sebagai pengganti Louis.***Tiga bulan berlalu dengan begitu cepat. Usia kandungan Jeni sekarang sudah menginjak sembilan bulan, hal itu membuat dirinya sangat was-was, apalagi kata dokter HPL Jeni tinggal dua minggu lagi.Jeni yang saat ini sedang menikmati segelas susu di balkon apartemennya sambil menikmati segelas susu hangat, tiba-tiba terbersit pikiran untuk menghubungi ibunya lagi, Jeni ingin sekali nanti pada saat lahiran

  • Young Mom   BABY ALUNA

    Jeni menatap Steven dan mengisyaratkan melalui matanya untuk menggendong bayinya dan mengazaninya.Steven kemudian mengangguk lalu menerima bayi itu dari gendongan suster, pada saat itu perasaan Steven campur aduk, perasaannya menjadi sangat emosional saat melihat bayi mungil yang begitu cantik itu, Steven menatapnya penuh haru hingga air matanya kembali berderai pelan, setelahnya ia menyeka air matanya dan kemudian mulai mendekatkan bayi itu ke dalam mulutnya lalu mengazaninya.Mendengar Steven mengazani bayinya, Jeni ikut menitihkan air mata, ia teringat Louis yang sama sekali tidak peduli padanya juga bayi tak berdosa itu. Hal itu membuat hati Jeni menjadi sesak dan kembali sakit luar biasa.“Apa kamu sudah punya nama untuknya?” tanya Steven setelah selesai mengazani bayi Jeni.“Sudah, namanya Aluna Janitra.”“Nama yang bagus, sesuai dengan wajahnya yang begitu cantik,” puji Steven sambil kembali mengecup pipi

  • Young Mom   SURAT PERCERAIAN

    Jeni terbangun saat hari sudah siang, ia sangat terkejut begitu melihat ranjang bayi besar berada di kamarnya dengan Aluna yang tertidur nyenyak di dalamnya karena ranjangnya bisa otomatis mengayun sendiri dengan alunan musik dan mainan di atasnya.“Kapan kamu belinya Stev?”“Aku menyuruh asistenku, agar kamu tidak begadang terus kalau malam. Ranjang ini juga bisa kamu dekatkan ke sampingmu dan kamu buka bagian sampingnya agar kamu dan Aluna seperti satu ranjang, memudahkan kamu kalau malam mau menyusui dia.”Jeni mengembangkan senyuman di wajahnya, rasanya ia semakin jatuh cinta pada Steven yang selalu baik padanya.“Terimakasih uncle Steven yang baik,” ujarnya senang.Steven ikut tersenyum dan ia merasa gemas dengan Jeni. Ia mengacak-ngacak puncak rambut Jeni pelan.“Ayo sekarang makan siang, aku sudah memesan makanan untukmu.”“Wah, kebetulan sekali aku sangat lapar Stev, hari i

  • Young Mom   BERUBAH PIKIRAN

    “Bagus, jadilah suami yang baik, Louis!” Ujar Aditya Saloka sambil menepuk pundak Louis.Ia pun pergi setelah mengatakan itu.“Shit!” Louis menggebrak meja kerjanya dengan penuh amarah.Susah payah ia beberapa hari ini mengurus surat perceraiannya dengan Jeni dan sekarang ia harus datang meminta maaf hanya gara-gara Papinya.Louis rasanya tidak terima, tapi tidak ada yang bisa dilakukannya karena semuanya adalah milik papinya dan selama ini Louis hanyalah menikmati hidup hasil kerja keras Papinya sejak dulu, maka ia dengan terpaksa bangkit dari duduknya dan menyambar kunci mobil, Louis akan menemui Jeni hari ini juga.Tiba di Victory Apartemen, Louis yang merupakan tamu daftar hitam langsung dicegat oleh petugas keamanan.“Saya sudah ada janji dengan Jeni dan Steven.”“Kami tidak percaya, kami akan konfirmasi dulu kepada Pak Steven.”“Ya, silahkan!” balas Louis santai

  • Young Mom   DIA TIDAK BUTUH AYAH SEPERTIMU

    “Jadi benar begitu Louis?” Tanya Jeni dengan suara yang lantang, ia benar-benar kecewa.Louis menggeleng dan membela diri, “Itu tidak benar Jen, aku ke sini murni karena ingin bertemu dengan baby dan minta maaf padamu.”“Bohong! Lebih baik kamu pergi sekarang. Aluna tidak butuh ayah sepertimu.” Bentak Jeni murka.Ia kemudian menghampiri Louis dan mendorong tubuhnya agar segera pergi dari unit apartemennya. Jeni sudah sangat muak dengan semua tipu daya Louis.Louis pasrah saja dan ia merasa sangat bersalah, akhirnya ia memilih untuk pergi dari unit apartemen Jeni dengan tatapan mengancam ke arah Steven.Begitu Louis pergi, Jeni membanting pintunya dengan kasar dan ia menjatuhkan dirinya di sofa dengan wajah yang menunduk dan kedua tangan yang ia gunakan untuk menutupi wajahnya, hatinya sangat kacau.“Jen, lupakan Louis!” Ujar Steven yang ikut duduk di samping Jeni, menenangkannya.Jeni me

  • Young Mom   HANYA KEBETULAN

    ***Jeni baru saja akan keluar dari kamar apartemennya sambil menggendong Aluna dan mengajaknya ke mini market terdekat untuk belanja kebutuhan Aluna, namun Tania dan Tamara segera datang dan bertanya, “Mau kemana kamu, Jen?”“Mau ke mini market, susu pempes pada habis semua.”“Kenapa tadi gak bilang?”“Mana tahu kalian mau ke sini.”“Yasudah Aluna sama Tamara saja, aku antar kamu ya,” tawar Tania.“Tamara bisa jagain Aluna sendiri?”Tamara menggeleng sambil tersenyum nyengir kuda.“Hmmm.”“Kalau begitu kalian berdua jaga Aluna ya, aku sama abang ojol saja.”Tania dan Tamara mengangguk setuju, Jeni kemudian menaruh Aluna ke keranjang bayinya.“Aku pergi dulu, itu susunya baru saja aku buatin.”“Oke Jen.”Jeni keluar apartemen dan segera memesan ojol melalui ponselnya, begitu

Latest chapter

  • Young Mom   PERNIKAHAN IMPIAN

    Jeni dan Louis tidak bisa menahan tawa dan mereka berdua mengangguk setuju demi menyenangkan putri kecilnya.“Berhentilah tertawa Ma, Pa. Ayo kita sarapan!” Louis mengerutkan keningnya dan dia menoleh ke arah Jeni. Maksudnya Jeni saja baru bangun tidur, siapa yang menyiapkan sarapannya? Tidak mungkin Aluna sendirian.Seolah mengerti pemikiran Louis, Jeni menjelaskannya, “Aku menyewa Bibi untuk memasak setiap pagi di sini.” “Kenapa tidak kamu sendiri yang memasak?” “Karena aku harus menulis setiap pagi, aku merasa itu waktu yang paling tepat untukku.” Louis tampak tidak setuju.“Lalu bagaimana kalau kita sudah menikah lagi? Apa kamu tidak akan memasak untukku?” tanyanya cemberut.Jeni tersenyum lembut dan ia mengelus wajah Louis dengan gemas, “Itu lain lagi.” Louis berubah senang sehingga ia ingin sekali menarik Jeni dalam pelukannya dan memagut bibirnya seperti semalam.Namun pemikiran itu segera diusir cepat oleh Aluna ya

  • Young Mom   KESEMPATAN KEDUA

    Jeni dengan cepat menepis tangan Louis, lalu merubah posisinya lagi dan kali ini memunggunginya.Louis tak menyerah, ia justru semakin berulah. Aluna di gendongnya pelan-pelan dan dipindah ke tempatnya dengan guling besar di sisinya agar tidak terjatuh, sementara Louis saat ini menempati posisi Aluna hingga berada sangat dekat dengan Jeni. “L... Louis, tolong jangan macam-macam!” Cegah Jeni dengan suara pelan namun sebenarnya ia sangat ketakutan.Padahal Louis hanya memeluknya dari belakang dan membenamkan kepalanya ke punggung Jeni sambil mencuri aroma khas lily of the valley pada tubuh Jeni yang membuat Louis sangat nyaman.“Louis, lepas!” desis Jeni dengan suara setengah berbisik karena takut membangunkan putrinya.Namun, pelukan Louis semakin erat hingga bokong Jeni bisa merasakan sesuatu yang tegang di tengah Louis. Ia bergidik ketakutan dengan degup jantung tak karuan, ia sudah lama sekali tidak mengalami sentuhan seperti ini karena Steven

  • Young Mom   LAGI-LAGI KARENA ALUNA

    “Aluna, apa kamu tidak menyayangi uncle?” Tanya Jeni waktu itu sebelum akhirnya ia benar-benar menyetujui permintaan Steven untuk bercerai.Jeni masih ingin mempertahankannya, meski godaan dari Louis luar biasa. Jeni yang masih sangat mencintai Louis selalu saja hampir goyah dengan perhatian yang Louis berikan selama di Singapura. Tapi ia benar-benar masih meneguhkan hatinya untuk Steven, ia pantang menjanda kedua kalinya, juga karena Steven sudah berbaik hati padanya selama ini saat ia berada di posisi terburuk. Tapi jawaban Aluna membuat seolah dirinya tertampar keras oleh sebuah kenyataan.“Sayang Ma, tapi Aluna lebih sayang sama Papa.”“Kenapa? Uncle juga sangat baik sama Mama dan Aluna.” Aluna mengangguk-angguk membenarkannya, tapi gadis cilik itu memutar otaknya untuk menemukan jawaban yang tepat.“Tapi Aluna ingin Mama dan Papa,” lirihnya.Meski hanya pernyataan singkat dengan menekankan kata ‘ingin’ itu sudah sangat jelas di mata Je

  • Young Mom   DARAH LEBIH KENTAL DARIPADA AIR

    “Ehem...” Deheman Steven sukses membuat keduanya melepas dengan gugup. Terutama Jeni, ia menoleh ke arah Steven dengan pandangan horor, sangat takut sehingga ia mengigit bibir bawahnya, tidak berani mengatakan apapun meski hanya sedikit penjelasan.“Itu tidak seburuk yang kamu lihat Stev.” Perkataan Louis setidaknya sedikit membantunya untuk menjelaskan pada Steven yang saat ini menahan ribuan emosi dengan tatapan tajamnya. Steven mengangkat sudut bibirnya membentuk seringai sinis. Setelahnya ia mengangkat satu tangannya di udara dan berbalik, ia terlihat sangat kecewa.“Jaga Aluna sebentar.” Seru Jeni sambil buru-buru mengejar Steven.Louis hanya diam dan merasa iba dengan Jeni. Jika saja ia tidak meninggalkan Jeni waktu itu, Jeni pasti masih menjadi miliknya sampai sekarang dan tidak perlu mengalami posisi yang sangat sulit seperti ini. Louis menghela nafas sebelum akhirnya menjatuhkan dirinya di sofa dan memijat pelipisnya.Di koridor r

  • Young Mom   TERABAIKAN

    Jeni dan Louis kembali saat Aluna sedang menangis keras. Melihat hal itu Jeni Louis sangat panik dan ia setengah berlari untuk menghampiri Aluna. “Steven, Aluna kenapa?” Jeni bertanya heran sambil memeluk Aluna yang terisak. Steven hanya diam dan menatap Aluna dengan rasa bersalah. “Apakah kamu mencoba bertengkar dengan putri kecilku Stev?” Tuduhan Louis sontak membuat Steven berubah emosi dengan cepat, ia menatap Louis geram. “Una, mau Papa.” Teriak Aluna sebelum Steven bisa menjelaskannya. Louis tersenyum ke arah Steven penuh kemenangan dan langsung menghampiri putrinya. “Ya Sayang, apa uncle menyakitimu?”Steven memelototi Louis tajam dan nafasnya terengah-engah karena terlalu banyak emosi yang ia tahan hanya demi janjinya terhadap Jeni. Menyadari tatapan tajam di balik punggungnya, bibir Louis berkedut membentuk senyum samar, ia sangat senang dengan posisinya saat ini karena Aluna lebih menginginkannya. “Papa, una mau de

  • Young Mom   SAY NO TO DADDY

    Louis datang dengan sekantung belanjaan di kedua tanganny, Jeni yang sangat kelaparan langsung antusias begitu melihatnya. “Beli apa aja?” “Semua kesukaan kamu.” Bibir Jeni berkedut dan membentuk senyuman tipis. Entah kenapa hatinya berbunga-bunga padahal jelas dia istri Steven sekarang. Baru sadar kalau dia istri Steven, Jeni cepat-cepat menepis pemikiran tentang Louis, ia membuka kantung makanan itu dan lagi-lagi hatinya goyah, rasanya ingin melonjak seperti anak kecil yang diperbolehkan makan es krim favorit oleh ibunya. Jeni jadi berubah sangat plin-plan, hatinya terlalu lemah untuk Louis. Louis tersenyum senang mendapati kebahagiaan Jeni. “Lengkap kan? Itu bukti aku tidak sepenuhnya melupakanmu Jen, hanya saja kemarin... Mungkin Renata menyihirku.” Jeni hampir tersedak salivanya sendiri dan ia tidak tahu harus tertawa atau menangis sekarang.“Dan sekarang menurutmu sihir itu sudah hilang?” sahut Jeni menggoda. Louis men

  • Young Mom   DIABAIKAN OLEH STEVEN

    Louis tersenyum tipis dan tidak mengatakan apapun lagi, ia mengikuti Jeni untuk menyandarkan punggungnya ke sofa lebih nyaman sambil menoleh ke samping memperhatikan Jeni yang saat ini tengah tertidur.“Kenapa dia sangat cantik sekarang? Apa karena dulu aku tidak pandai merawatnya?” batinnya.“Aku janji Jen, begitu Tuhan mengijinkanku untuk kembali padamu suatu saat nanti, aku akan menjadikanmu perempuanku selama sisa hidupku.” Lanjutnya.Jeni yang sebenarnya tidak berniat tidur, bisa merasakan tatapan Louis yang begitu intim padanya jadi dia sengaja membuka mata.“Kenapa kamu melihatku seperti itu? Aku sepupu iparmu sekarang.” Jeni mencoba mengingatkan Louis dengan kesal.Louis menarik sudut bibirnya membentuk senyuman jahat yang membuat Jeni bergidik, jadi ia langsung bangkit dan pindah duduk di samping tempat tidur Aluna. Ia membuka ponselnya dan mengecek pesan yang ia kirimkan pada Steven kemarin, masih tidak

  • Young Mom   KARMA IS REAL

    Hari ini adalah hari ulang tahun Aluna, meski tanpa perayaan mewah dan resmi seperti ulang tahun sebelumnya, namun Jeni masih berusaha menyenangkan putri kecilnya yang saat ini masih terbaring lemah di rumah sakit.Ia beserta mamanya dan Louis datang dengan membawa kue ulang tahun berlapis dan beberapa kado kecil. Aluna sangat senang dan wajahnya berubah kembali ceria meski masih terlihat pucat.“Selamat ulang tahun Aluna kesayangan Mama, cepat sembuh ya.” Jeni mencium kening Aluna begitu lama dengan air mata yang tiba-tiba mengalir pelan di pipinya.“Una duga cayang Mama. Yup yu.”Jeni terkekeh pelan sambil menyeka air matanya, “Love u too.”“Selamat ulang tahun anak Papa yang cantik, cepat sembuh ya.”Louis yang berada di sebelah lainnya langsung menciumi pipi Aluna. Aluna sangat senang dan wajah anak itu benar-benar berbinar bahagia.“Una cayang Papa,” balasnya.Lou

  • Young Mom   PERMINTAAN ALUNA

    Steven tidak berani membantah apapun dan langsung menuruti keinginan Jeni untuk membawa ke rumah sakit tempat Aluna dirawat. Meski dalam hatinya ada sedikit kekecewaan mengingat hari ini adalah hari pertamanya dan Jeni sebagai pasangan suami istri.Tentu ia sama dengan laki-laki pada umumnya yang masih menginginkan kebahagiaan sebagai pengantin baru. Untuk itu dia diam-diam mendengus getir saat dalam perjalanan ke rumah sakit.“Stev, cepatlah! Apa kamu sengaja melakukannya?” Jeni berteriak kesal menyadari Steven mengosongkan pikirannya dan melajukan mobilnya dengan malas-malasan.“Aku minta maaf.” Lirih Steven.Setelah itu Lamborghini tiba-tiba melaju seperti mobil pembalap dunia, alhasil mereka tiba di rumah sakit dengan sangat cepat.Begitu Lamborghini baru saja terparkir, Jeni langsung berlari tanpa mempedulikan Steven, di pikirannya hanya ada Aluna dan Aluna.“Bagaimana keadaan Aluna, Ma?” Jeni bertany

DMCA.com Protection Status