Semua Bab Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa: Bab 621 - Bab 630

2479 Bab

Bab 621

Mendengar itu, tatapan semua orang jatuh ke perawat wanita itu. Jantung Yvonne berdebar kencang, teringat adegan di mana setelah mencuri perhiasan beserta kotaknya dan dompet, dia berlari menuruni tangga. Dia kebetulan bertemu dengan Old Master yang sedang didorong keluar dari kamar tamu di lantai bawah. Mereka saling bertatapan saat melihat satu sama lain.Dia terlalu panik saat itu untuk menyadari bahwa ada seorang perawat di belakang Old Master Whitman. Berpikir bahwa dia telah terekspos, Yvonne terhuyung mundur dua langkah. “Kau tahu siapa yang memukulku?" Karen bertanya, menunjuk ke Madeline, “Apa itu dia?”Tidak senang dengan metode interogasi Karen, Jeremy hendak membuka mulut saat melihat perawat itu menatap ke arah Madeline sambil mengangguk.“Ya, nona itu.” Baik Madeline maupun Jeremy menunjukkan ekspresi terkejut yang sama sebagai tanggapannya. Winston tertegun dan menunjuk Madeline. “Apa kau yakin nona ini?” Perawat itu melihat lebih dekat ke wajah Madeline dan menja
Baca selengkapnya

Bab 622

“Aku yakin ini tidak ada hubungannya denganmu. Aku percaya padamu," kata Winston kepada Madeline dengan tulus sebelum berbalik untuk memberi tahu perawat itu, "Jangan khawatir. Jika polisi datang dan bertanya, katakan sebenarnya apa yang kau lihat.” Perawat itu melirik Madeline dan Jeremy dengan ketakutan sebelum dia mengangguk dan pergi. Jeremy dan Madeline sekarang berdua saja di kamar. Tatapan pria itu hangat dan penuh keyakinan saat dia melepaskan lengan yang dia lingkarkan di bahu Madeline. “Aku percaya padamu, Linnie.” Madeline tersenyum tipis. "Aku telah mendapatkan lebih dari cukup situasi 'bukti konklusif' ini, bukan? Aku mungkin sudah terbiasa.” Terbiasa. Jeremy mendapati ungkapan itu sangat ironis. Wanita ini sudah terbiasa menjadi korban salah tuduh, yang berarti dia telah menderita begitu banyak fitnah dan tuduhan yang tidak beralasan. Melihat rasa sakit dan penyesalan di mata Jeremy, Madeline berbalik tanpa peduli. Jeremy tidak ingin mengganggunya, dia juga ti
Baca selengkapnya

Bab 623

Kecupan Felipe itu begitu tiba-tiba, dan sementara terkejut, Madeline juga langsung ingat bahwa Jeremy ada di belakang mereka. Sesuatu mengatakan padanya kalau Felipe baru saja menciumnya hanya untuk dilihat oleh Jeremy, namun dia dengan diam masuk ke dalam mobil tanpa berkomentar apa-apa. Felipe memberi Jeremy, yang ekspresinya meneriakkan kebekuan seperti embun beku, sebuah lirikan lewat kedua sudut matanya sambil melengkungkan bibirnya menjadi sebentuk senyum mengejek. Dia masuk ke mobil dan menginjak pedal gas. Di kursi penumpang, kedua mata Madeline tak tahan untuk tidak menatap figur yang kian mengecil lewat kaca spion. Di bawah sinar bulan, kesepian dan kesengsaraan yang teramat berat terlihat dengan jelas di wajah lelaki itu. Dia jelas terlihat tidak senang, namun dia juga menahannya. Madeline mengira Felipe akan membawanya kembali ke Montgomery Manor, namun mobil itu ternyata berhenti di sebuah villa kecil di pinggiran kota. Sejauh yang dia ingat, dia belum pernah meng
Baca selengkapnya

Bab 624

Meletakkan ponselnya, dia bangkit dan membuka pintu. Sepasang matanya bertemu dengan sosok anggun Felipe. Mengenakan jubah tidur putih yang longgar, tulang selangka memikat pria itu samar-samar bisa dilihat melalui bahan tipis jubahnya. Anehnya, Madeline merasa tidak nyaman melihat Felipe dalam penampilan seperti itu meskipun dia tidak merasakan sedikitpun ketidaknyamanan saat melepas kemeja Jeremy sebelumnya. Bagian atas tubuhnya sepenuhnya terbuka saat dia membalut luka pria itu. “Apakah kau datang untuk mengucapkan selamat malam, Felipe?” Dia tersenyum, mengekang pikirannya yang mengembara. Felipe tersenyum tipis dan melangkah masuk. Madeline tak punya pilihan selain melepaskan pegangan pintu, yang kemudian diambil Felipe dan digunakan untuk menutup pintu di belakangnya saat pria itu masuk.Suara pintu tertutup memicu kegelisahan Madeline. “Ada sesuatu yang ingin kau bicarakan denganku, Felipe?” Madeline tersenyum kecil, berdiri di dekat pintu. Felipe berbalik. Membaca tatap
Baca selengkapnya

Bab 625

Dengan terbukanya lapisan luar pakaian tidurnya, hawa dingin mulai masuk. Walaupun terpesona dengan aura yang dikeluarkan Felipe, pikiran Madeline sangat jernih. Dia meraih telapak tangan Felipe yang melayang dan dengan mantap menolak. “Maafkan aku, Felipe, tapi kurasa aku belum siap.” Madeline dengan tegas meloloskan dirinya dari pelukan Felipe.Madeline sekarang merasa jauh lebih mudah untuk bernapas karena jarak di antara mereka telah diperlebar. Menahan ketidaksenangannya, Felipe bangkit dan meminta maaf. “Maafkan aku, Eveline. Aku telah melangkah terlalu jauh.” Madeline menggelengkan kepalanya. “Ini bukan salahmu, ini salahku. Maaf, aku tak dapat mengingat apa yang terjadi dan perasaan yang pernah aku rasakan kepadamu dulu. Itulah mengapa aku…” “Tidak apa-apa." Sambil tersenyum Felipe menghiburnya. “Jangan memaksakan diri, kau akan mengingatnya suatu hari nanti.” “Terima kasih, Felipe.” “Kau tak perlu berterima kasih kepadaku, gadis bodoh. Meskipun kita belum terdaftar di
Baca selengkapnya

Bab 626

“Ini rumahku! Buat apa aku bersembunyi darimu?” Karen mendebat. “Aku tak melakukan kesalahan apa pun, jadi kenapa aku harus bersembunyi?” Madeline balik melawan. “Kau…” “Ini rumah Linnie. Dia boleh datang dan pergi sesuka dia. Berhenti bikin masalah.” Jeremy menasihati Karen dengan kesal. Karen menolak untuk menyerah. “Kau sudah bercerai, jadi dia bukan istrimu lagi. Bagaimana bisa ini adalah rumah perempuan itu?” Jeremy melirik Madeline yang tetap cuek sebelum membuka bibir tipisnya. "Dia istriku. Di mata hukum dia masih istriku.” “Apa?” Karen dan Yvonne terperanjat, bahkan Madeline pun tampak kaget. “Apakah ini TKP-nya?" Dua polisi tiba-tiba muncul, menyela Madeline yang kebingungan. Karen segera bergegas ke depan. “Benar, Pak. Aku adalah korbannya, dan aku mencurigai perempuan ini!" Dia menunjuk Madeline. “Dialah yang memukulku. Dia bahkan mencuri dompet dan perhiasanku. Tangkap dia!” Amarah mewarnai kening Jeremy yang berkerut. Dua polisi itu menatap Madeline. “Madeline C
Baca selengkapnya

Bab 627

Setelah memberikan pernyataan, Madeline meninggalkan kantor polisi dan menemukan Jeremy menunggunya di dekat pintu masuk. Pria itu berdiri di bawah matahari dengan mata terpejam. Dia sepertinya sedang tenggelam dalam pikirannya. Warna kulit pipinya yang cerah menunjukkan warna kemudaan. Pemandangan serupa tiba-tiba terlintas di benak Madeline, seolah-olah dia juga menatap Jeremy yang berasal dari sekian tahun lalu dari jauh. Dia mencoba memikirkannya lebih dalam, tapi itu hanya mengakibatkan sakit kepala. Dia tahu bahwa ini kemungkinan besar merupakan gejala sisa dari kecelakaan mobil itu. Mungkin hanya setelah dia bisa mengingat semua memorinya, rasa sakit itu akan mereda. Madeline berjalan ke arah pria itu, menyadari bahwa Jeremy sedang menatap cincin kawin di jari manis kirinya. Kedua sudut mata pria itu dipenuhi dengan pemujaan saat sepasang bibirnya melengkung dengan riang. Belum lama berselang, Jermey telah mengklaim dengan pasti bahwa dia adalah istrinya yang sah. Penas
Baca selengkapnya

Bab 628

Menatap lekat-lekat sorot mata Jeremy, dia mendapatinya mirip dengan sorot mata dari beberapa tahun yang lalu. Sorot mata yang terlihat seperti kemarahan ketika sebenarnya pria itu takut, gelisah, dan khawatir. Madeline kaget mendapati fakta yang mengejutkan itu. “Kau tidak apa-apa, Linnie?” Jeremy bertanya pelan sambil membantu Madeline berdiri. “Aku tidak apa-apa.” Madeline merapikan kemejanya. “Aku mau kembali dan mengurus Grandpa.” “Aku akan membawamu ke rumah.” “Oke.” Madeline tidak menolak. Dalam perjalanan pulang, pikiran Madeline diganggu oleh tatapan panik Jeremy yang membuat pria itu terlihat seperti sedang marah. Mobil tiba di villa, dan ponsel Jeremy berdering. Pria itu mengangkatnya, dan sepertinya ada masalah mendesak yang harus segera dia tangani. “Aku akan keluar sebentar, Linnie. Abaikan saja apa pun yang dikatakan ibuku.” Dia secara khusus mengingatkan. Madeline mengangguk dan berbalik masuk ke dalam rumah tanpa memberi jawaban. Jeremy mengerutkan kening s
Baca selengkapnya

Bab 629

Madeline berbalik dan melihat Jeremy berdiri di dekat pintu masuk. Sementara fakta bahwa Jeremy telah balik ke rumah mengejutkannya, dia memastikan bahwa ekspresinya tidak menunjukkan apa-apa. Dia tak peduli apakah Jeremy mendengar kata-kata yang dia ucapkan. “Jeremy! Kau dengar apa yang perempuan ini katakan, bukan? Dia mengakuinya! Dia mengaku memukul Aunty Karen! Bagaimana dia bisa begitu kejam? Bahkan setelah melakukan hal seperti itu, dia masih punya nyali untuk bersikap tidak bersalah juga!" Yvonne mengambil kesempatan untuk membuat Madeline terlihat buruk.“Mustahil buatmu untuk tetap percaya kalau dia tak bersalah, ‘kan, Jeremy? Hanya diperlukan sedikit ejekan dariku dan dia mengakui semuanya! Bisa-bisanya dia begitu bengis!” Kemurkaan membara di kedua mata Karen. Jeremy menatap Madeline yang tetap tenang dan perlahan berjalan mendekat. Tatapannya meredup di setiap langkah yang dia ambil, raut wajahnya berubah menjadi sebentuk kekecewaan. “Aku tak percaya kalau itu benar-
Baca selengkapnya

Bab 630

“Baiklah.” Madeline mengikuti para polisi itu dengan sikap bermartabat.Saat melewati Jeremy, dia berhenti sebentar dan bertanya dengan ironis, “Ini yang kamu maksud kepercayaanmu yang tak terkekang?” Kedua sudut bibir wanita itu melengkung cantik saat dia terkekeh. Senyumnya yang merekah terpantul di kedua mata Jeremy. Mengingatkannya pada mawar yang mekar—indah, apa adanya, dan mungkin ramah dengan caranya sendiri. Mata Yvonne diam-diam digenangi kegembiraan saat dia melihat polisi membawa Madeline pergi dengan mobil mereka. Karen kembali ke dirinya yang energik seolah awan gelap telah terangkat. Ketika dia berbalik dan melihat Jeremy membuat gerakan untuk pergi, dia segera berlari untuk menghentikan pria itu. “Kau lihat sekarang sifat aslinya, Jeremy? Mustahil kau mengidam-idamkan perempuan seperti itu, ‘kan? Terus kenapa kalau kita menjebak dan menyakiti perempuan itu dulu? Keluarga Whitman tidak berhutang apa pun padanya. Dia pantas menerimanya!” Kenyataan bahwa Karen benar-
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6162636465
...
248
DMCA.com Protection Status