Semua Bab Pernikahan yang Keliru : Istri Penuh Dosa: Bab 641 - Bab 650

2479 Bab

Bab 641

Saat Jeremy melepaskannya, tangannya menjadi dingin dan jantungnya seakan jatuh ke palung es.Dia memanggil-manggil nama Jeremy namun tak menerima jawaban apapun.Saat Jeremy mendorongnya ke tempat aman, dia mendengar suara benturan.Dia tak tahu apa itu tapi samar-samar merasa Jeremy terluka.Madeline berguling dari kotak kayu ke lantai. Dia batuk-batuk karena tidak nyaman. Mengabaikan pergelangan kakinya yang terkilir, dia segera berdiri dan berlari ke pintu yang terhalang oleh kotak kayu."Jeremy, kau bisa dengar aku? Jeremy? Jawab aku cepat!" Dia memanggil Jeremy dengan panik, tapi dia tak mendapat respons apa-apa kecuali suara api yang membakar.Pandangan Madeline tiba-tiba menjadi kabur. Dia mencoba untuk mendorong kotak kayu itu, namun tak berhasil.Asap hitam di hadapannya telah membutakan pandangannya dan sepertinya juga menelan nafas dan detak jantungnya. Melihat lidah api yang menerjang di depannya, dengan linglung Madeline membuka kedua mata besarnya yang sudah penuh dengan
Baca selengkapnya

Bab 642

Madeline memegang tangan Eloise, matanya tampak panik. "Di mana Jeremy? Apakah dia benar-benar ... apakah dia benar-benar tiada?"Eloise sesaat terperanjat melihat wajah Madeline yang diliputi kepanikan dan matanya yang berlinang air mata."Eveline, kau mimpi buruk?" Eloise menenangkan, berkata, "Jeremy terluka cukup parah, tapi itu tidak mengancam nyawanya."Setelah menerima jawaban Eloise, seketika itu juga Madeline menemukan detak jantungnya kembali."Dia tidak meninggal?""Tidak," jawab Eloise membenarkan, "Tapi kedua kaki dan tangannya terluka. Sama seperti kamu, dia juga menghirup banyak asap, jadi dia belum bangun."Ternyata itu hanya mimpi buruk.Ternyata nyawa Jeremy tidak dalam bahaya.Madeline langsung merasakan hatinya tidak lagi berantakan dan rasa sakit yang mencekik hatinya langsung hilang.Eloise mengamati perubahan ekspresi Madeline, diam-diam memahami.Ternyata Eveline sangat peduli pada Jeremy.Setelah menenangkan diri, Madeline bertanya dengan ringan, "Mom, Jeremy d
Baca selengkapnya

Bab 643

Itu adalah suara Winston.Madeline dengan cepat berbalik ke samping dan berdiri di belakang tembok.Menurunkan tatapannya, dia melihat Jackson berkedip di sampingnya sambil menatapnya penuh tanya dengan kedua matanya yang besar, murni, dan bersih. Madeline tiba-tiba merasa seolah-olah dia telah melakukan sesuatu yang salah dan pipinya menjadi agak hangat."Mommy, apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak pergi melihat Daddy?" Lelaki kecil itu bertanya dengan polos.Sentuhan kemerahan muncul di kedua pipi halus Madeline. "Ayahmu sepertinya sudah bangun, jadi aku tidak akan masuk.""Kenapa?" Jackson mengedip-ngedipkan kedua matanya yang hidup, tidak mengerti.Madeline membungkuk dan menyentuh kepala Jackson sambil tersenyum lembut. "Jack, kamu masih kecil dan tidak mengerti banyak hal. Mommy masih agak lelah dan ingin tidur lebih lama lagi. Kamu bisa masuk dan melihat ayahmu, tapi tolong jangan katakan padanya kalau aku ada disini."Si kecil sekarang semakin bingung tapi mengangguk dengan p
Baca selengkapnya

Bab 644

"Bukankah kakinya terluka? Bagaimana dia bisa dipulangkan dengan begitu cepat?" Madeline teringat kalau tangan dan kaki Jeremy terluka.Eloise menghindari tatapan Madeline saat membantu putrinya kembali ke bangsal. Dia berkata perlahan, "Karena dokter mengatakan dia bisa keluar dari rumah sakit, kupikir seharusnya tidak ada masalah serius.""Dia baik-baik saja. Aku tak ingin berhutang apapun padanya," kata Madeline acuh tak acuh, mengungkapkan tekadnya untuk membuat batas yang jelas pada hubungannya dengan Jeremy.Eloise tersenyum dan mengangguk, tidak berani memberi tahu Madeline bahwa luka-luka Jeremy serius.Otot dan tulang di betis pria itu terluka parah dan saat ini mengalami kesulitan berjalan.Pria itu bahkan kehilangan penglihatannya dan tidak bisa melihat apapun sekarang....Setelah Felipe kembali dari rumah sakit, hal pertama yang dia lakukan adalah menyuruh anak buahnya menyelidiki penculikan Madeline.Mengikuti jejak penculikan Madeline, dia menemukan Tanner yang bersemb
Baca selengkapnya

Bab 645

Eloise terlalu malas untuk berdebat dengan Karen. Dia mengangkat matanya dan melihat mata Jeremy yang indah tapi tidak fokus. Dia menghela nafas dan berkata, "Jeremy, bolehkah aku menanyakan satu pertanyaan saja? Apa kau mencintai putriku?"Pertanyaan ini membuat Jeremy sedikit terkejut."Jawab aku, kamu cinta Eveline atau tidak?" Tanya Eloise, nadanya agak mendesak.Mata Jeremy melembut. "Tentu saja, aku mencintai Linnie.""Nah, karena kamu mencintai putriku, aku akan memberitahumu ini. Besok Eveline akan terbang ke Negara F bersama Felipe dan mungkin tidak akan pernah kembali lagi."Mata Jeremy yang tanpa jiwa kemudian diwarnai dengan sedikit kesepian dan kepiluan."Aku tahu.""Cuma itu saja?" Eloise menatap pria yang bereaksi dengan begitu tenang itu dengan terkejut.Jeremy menarik kedua sudut bibirnya menjadi senyuman. "Tidak mengganggu dan ikut campur urusannya adalah hal terakhir yang bisa aku lakukan untuk Linnie."Eloise kaget mendengar itu.Melihat Jeremy menyentuh pegangan ta
Baca selengkapnya

Bab 646

Faktor lain?Bahkan sebelum Jeremy memikirkannya lebih dalam, Madeline muncul di benaknya.‘Linnie, tiga bulan telah berlalu. Aku ingin tahu bagaimana kabarmu akhir-akhir ini?’Saat ini, seseorang bergegas melewati Jeremy. Orang itu menyenggol bahunya dan menjatuhkan kartu rekam medis serta laporan pemeriksaan yang dia pegang ke lantai. "Maaf, saya sedang terburu-buru."Pria itu meminta maaf lalu kabur.Jeremy kesal karena lamunannya tiba-tiba terputus. Dia berjongkok untuk mengambil benda-benda yang jatuh."Tuan, ini barang-barangmu."Suara halus dan lembut seorang wanita terdengar di depannya. Kemudian, wanita itu menyerahkan kartu rekam medis yang jatuh dari tangan Jeremy.Jeremy mengangkat kedua matanya dan hendak berterima kasih padanya ketika wanita di depannya tiba-tiba meraih lengannya dan menariknya agak ke belakang."Hati-hati, ada mobil," kata wanita itu dengan ramah.Setelah berdiri tegak, Jeremy segera menarik tangannya. "Terima kasih.""Sama-sama." Nada bicara wanita itu
Baca selengkapnya

Bab 647

Suara yang masuk ke telinganya tiba-tiba menghentikan pencarian Jeremy. Dia merasakan sentuhan kejutan saat dia dengan perlahan mengangkat matanya yang tidak bisa lagi menangkap cahaya dan warna apa pun. "Kaukah itu? Kapan kau kembali ke Glendale?""Kemarin." Tiba-tiba ada cahaya di sepasang mata Jeremy yang suram setelah dia menerima jawaban itu. Dia perlahan berdiri, menghadap pria di depannya. "Apakah Linnie juga kembali denganmu?" Felipe memandang Jeremy yang buta, lalu menatap cincin kawin yang baru saja diambilnya. Dengan penuh minta dia memainkannya dengan ujung jarinya, lalu membuka bibirnya. "Ya, Eveline juga kembali bersamaku." Sambil berbicara, Felipe melihat kegembiraan di kedua mata Jeremy. Dia tersenyum dan berkata, "Kali ini Eveline dan aku ke sini untuk membawa Jack kembali ke Negara F." Jawaban Felipe dengan sangat sederhana dan tegas menghancurkan bayangan kegembiraan di wajah Jeremy. "Eveline tidak mau bertemu denganmu lagi, jadi sebaiknya kau tidak muncul di ha
Baca selengkapnya

Bab 648

"Mom, aku sungguh bisa ketemu Kakak Jack nanti?" Suara lembut Lillian seperti mata air yang jernih di aliran pegunungan—terasa sangat manis. Mata Madeline melengkung saat dia tersenyum. "Mana mungkin aku berbohong padamu? Kamu akan bertemu Kakak Jack sebentar lagi." "Hebat, aku ingin memberikan permen lolipop favoritku kepada Kakak Jack.” Lily dengan senang hati menepuk tangan kecilnya yang lucu. Suara tepukan tangan mencapai telinganya, seperti metronom yang berdetak di dalam hatinya. Setiap kliknya membuat hati Jeremy sakit. Dia bisa dengan jelas merasakan Madeline berjalan kurang dari satu meter di depannya, diiringi gelak tawa. Dia membayangkan senyum di wajah wanita itu saat ini dan membayangkan sisi lembut dan baik hatinya saat menjadi istri dan ibu yang baik. Dia membayangkan wanita itu akan tidur lelap di pelukan pria lain setiap malam. Mata Jeremy bisa dibilang memerah karena angin. Dia berbalik dalam diam dan menjauh dari Madeline... Ketika Lilian pertama kali bertemu
Baca selengkapnya

Bab 649

“Linnie?" Dia memanggil dengan ragu, jantungnya yang gugup berdetak kencang di dadanya seperti di hari dia bertemu Madeline untuk pertama kalinya di kampus. Dia benar-benar merasa gugup.Jeremy tak tahu apakah dia harus bahagia atau tidak. Tuhan telah memberinya kesempatan untuk bertemu lagi dengan wanita yang paling dicintainya dalam hidupnya, tapi dia tidak bisa melihat apa pun.Madeline memandangi wajah tampan di depannya, ekspresi dinginnya melembut.Dia berjalan ke arah pria itu dengan tenang. "Sepertinya kakimu baik-baik saja."Mendengar suara Madeline, hati Jeremy dipenuhi dengan kepuasan yang tiada tara.Hanya saja kata-kata wanita itu sedikit mengejutkannya.Mungkinkah Linnie datang ke sini khusus untuk melihat apakah cederanya sudah sembuh?Memikirkan hal ini, senyum meluap dari bibir Jeremy, tapi dia hanya senang untuk beberapa detik saat suara dingin Madeline melanjutkan, "Aku tidak mau berhubungan denganmu lagi, jadi aku tidak ingin berhutang budi padamu."Hati Jeremy menj
Baca selengkapnya

Bab 650

Madeline tidak bodoh. Tentu saja dia tahu apa yang dimaksud oleh Old Master.Hanya saja dia tak ingin balikan.Madeline mengobrol dengan Old Master di halaman untuk waktu yang lama sementara Jeremy duduk di balkon kamar tidur, mendengarkan suara lembut wanita itu. Dia menikmati kegembiraan saat ini dalam keheningan....Felipe telah menerima laporan dari anak buahnya dan tahu kalau Jeremy menghindari Madeline. Jeremy juga tidak memberi tahu Madeline tentang kebutaannya. Dia cukup puas.Namun, dengan ini dia juga jadi lebih yakin dengan perasaan Jeremy terhadap Madeline dan itu melebihi ekspektasinya.Dia mengira Jeremy akan menggunakan kondisinya untuk mengemis belas kasihan dari Madeline. Dia tak menyangka Jeremy tetap menutup mulut tapi juga secara sadar menghindari Madeline.Tok, tok, tok. Seseorang mengetuk pintu ruang kerjanya.Setelah dia persilakan masuk, seorang wanita perlahan melangkah masuk."Bagaimana?" Felipe langsung bertanya.Wanita itu mengangkat kedua matanya dan men
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
6364656667
...
248
DMCA.com Protection Status