Madeline ikut Felipe berbelanja. Usai berbelanja, Felipe mengajak Madeline ke sebuah kafe luar ruangan yang terkenal.Begitu melangkahkan kakinya ke teras, Madeline melihat seorang wanita bersandar di pelukan seorang pria tidak jauh di depannya.Dia melihat mereka dengan acuh tak acuh, tapi saat dia hendak memalingkan muka, dia menyadari bahwa pria itu adalah Jeremy.Jeremy sedang memeluk seorang wanita."Ada apa, Eveline?" Melihat Madeline menatap kosong ke arah tertentu, Felipe bertanya dengan nada prihatin.Madeline buru-buru menoleh. "Bukan apa-apa. Aku cuma berpikir kalau kafe ini sangat istimewa."Dia duduk dengan santai, dan saat mengangkat matanya, dia melihat wanita yang tadi dalam pelukan Jeremy. Wanita itu saat ini duduk di hadapan Jeremy.Felicity duduk dengan punggung menghadap Madeline. Madeline tak bisa melihat bagaimana rupanya. Namun, hanya dengan melihat punggung wanita itu, Madeline merasa sikapnya sebagai seorang wanita cukup baik, jadi wajah wanita itu seharusnya j
Jeremy duduk sendirian. Angin musim gugur bertiup dan dia samar-samar mencium sebuah aroma yang familiar di udara.Kemudian, ponselnya berdering, menginterupsi pikirannya.Dia mengangkat panggilan itu dan suara acuh tak acuh Madeline datang dari ujung yang lain. "Mr. Whitman, bisakah kau datang ke kantor catatan sipil pada jam 9 pagi besok?"Setelah terdiam sesaat, Jeremy kemudian menjawab dengan tegas, "Besok, jam 9 pagi. Aku akan menunggumu di kantor catatan sipil tepat waktu.""Oke, sampai besok kalau begitu." Madeline menutup telepon setelah berbicara.Dia memegang ponselnya dan melamun untuk beberapa saat sebelum tersenyum ke wajah Felipe yang sedang mengemudi. "Felipe, maukah kau menemaniku ke kantor catatan sipil besok pagi? Aku tidak ingin ada kecelakaan lagi.""Tentu saja, aku bisa." Felipe sudah pasti setuju dengan gembira.Dia juga telah menunggu hari itu tiba untuk waktu yang lama.Dia tak ingin ada masalah lagi.Saat angin musim gugur berangsur-angsur mengencang, Jeremy me
Madeline spontan bereaksi dan ingin membantu Jeremy, namun pada saat itu juga, seorang wanita keluar dari mobil yang lewat di depannya.Wanita itu berlari ke arah Jeremy lebih cepat darinya dan memegangi lengan pria itu.Madeline berhenti di tempat dan melihat ke punggung wanita itu. Dia tiba-tiba teringat pada wanita yang minum kopi dengan Jeremy kemarin.Dia berdiri diam seolah-olah dia tiba-tiba sampai pada satu kesadaran.‘Jeremy Whitman, ternyata perceraian kita sudah membantumu.’‘Kau sudah punya kekasih baru.’‘Dan aku tak pernah menjadi favoritmu.’Felipe menghentikan mobilnya di depan Madeline. Ketika dia keluar untuk membukakan pintu mobil untuk wanita itu, dia melihat ke arah Jeremy dari penglihatan tepinya saat kedua sudut bibirnya perlahan melengkung ke atas.Kemunculan Felicity yang tiba-tiba mengejutkan Jeremy.Namun, penjelasan Felicity masuk akal. “Aku punya seorang klien yang telah lama mengalami pelecehan mental oleh suaminya dan memiliki beberapa masalah psikologis.
“Tapi apa bagusnya bajingan itu? Cuma modal ganteng saja ya, ‘kan? Katakan padaku, apa kau pernah bahagia setelah menikah dengannya? Tidak pernah, jadi jangan pernah percaya apa yang dia katakan sekarang soal mencintai kamu dan semua omong kosong itu. Dia menipumu. Dia mencoba membalaskan dendam Meredith.”Ava mengomel sebelum akhirnya jatuh tertidur di meja. Dalam keadaan linglung, dia masih berbicara dengan mabuk.“Maddie, jangan pernah melihat ke belakang lagi. Dia tidak mencintaimu. Dia menipu mu…”‘Dia menipuku.’Madeline juga berpikiran sama.Dia menatap Ava dan melihat gadis itu sudah mabuk seperti sigung.“Ava?”“Kau bilang kau akan datang ke sini untuk membantuku mendapatkan kembali ingatan-ingatanku.”Madeline tersenyum dan menghela napas, berpaling untuk melihat sosok-sosok yang lewat di luar jendela. Wajah-wajah energik itu diresapi dengan napas masa muda.Ada juga pasangan-pasangan muda yang bergandengan tangan dan meminum teh susu dari gelas yang sama dengan mesra.Dia me
Panas yang tidak dikenal mengalir melewati setiap sel di tubuh Daniel. Bahkan detak jantung dan pernapasannya telah kehilangan keteraturan normalnya.“Mm…”Ava tidak tahu kalau dia telah mencium bibir Daniel dan bergumam dengan tidak nyaman. Dia mencari posisi yang nyaman, memalingkan wajahnya, dan berbaring di atas tubuh Daniel sebelum melanjutkan tidur.“Maddie, dengarkan aku, jangan pernah menjadi bodoh lagi.“Kau ... benar-benar idiot. Kau cuma melihat Jeremy brengsek itu di matamu. Kau bahkan tidak bisa melihat Dan yang tampan, lembut, baik hati, dan luar biasa…“Apa kau tahu betapa irinya aku padamu, Maddie? Apa kamu tidak penasaran kenapa aku belum mempunyai pacar? Itu karena … karena selama ini, aku menyukai Dan, tetapi Dan cuma punya kamu di hatinya…”Mendengar Ava yang sedang mabuk berkata jujur pada saat ini, Daniel menatap gadis yang sedang tidur dengan berbaring di dadanya itu dengan kaget.Ava sangat mabuk dan kedua pipinya sudah menjadi sangat merah. Di bawah kedua alisn
[Madeline Crawford, aku menyukaimu.]Pengakuan siapa itu?Di pihak lain, Jeremy tetap mengurung diri di kamarnya setelah kembali dari kantor catatan sipil dan mendapatkan akta cerainya.Menyentuh jari manisnya yang kosong, dia tidak tahu apalagi yang bisa dia gunakan untuk merindukan wanita yang dia cintai tapi tak bisa dia dapatkan.Hanya akta cerai sialan ini yang menjadi bukti bahwa Madeline pernah menjadi miliknya dan hanya miliknya.Namun, itu hanya masa lalu…Seminggu berlalu dalam sekedip mata.Jeremy tahu Madeline akan berangkat ke Negara F bersama Jackson hari ini.Mungkin mereka akan kembali lagi nanti, tapi dia tidak tahu kapan.Dia hanya tahu bahwa wanita itu semakin menjauh darinya.Namun, bahkan jika wanita itu sekarang berdiri di depannya, dia tak bisa melihat atau menyentuh wanita itu lagi.Madeline sekali lagi dalam penerbangan ke Negara F. Jackson sedang duduk di sampingnya sementara Felipe menggendong Lilly ke kamar kecil.Sebelum pesawat lepas landas, Madeline tadi
Sepasang mata Jackson yang murni dan polos tiba-tiba membelalak saat ditanyai ibunya.Kedua tangannya yang kecil dan halus segera menutup mulutnya seolah-olah dia tiba-tiba memikirkan sesuatu.Reaksi si kecil membuat Madeline semakin curiga. Dia mengulurkan tangan dan dengan lembut melepaskan tangan Jackson. "Jack, ada apa? Apa kau baru saja mengatakan kalau ayahmu buta?”Jackson mengatupkan sepasang bibirnya yang berwarna ceri, ragu-ragu untuk berbicara.Dalam hati, Madeline bertambah cemas. "Jack, cepat beritahu aku.”“Tidak, Granny bilang aku tidak boleh memberi tahu Mommy kalau Daddy tidak bisa melihat.”Apa?Ekspresi Madeline tiba-tiba berubah.Dia tiba-tiba teringat raut aneh di wajah Jeremy saat dia beberapa kali melihat pria itu.Dia mengira pria itu tidak mau melihatnya lagi tetapi ternyata pria itu tidak bisa melihatnya!Itulah mengapa pria itu hanya menghadapnya, sama sekali tidak bisa menangkap wajahnya.Entah kenapa, hati Madeline tersengat. Dia segera bangkit dan keluar d
”Jeremy Whitman, cincin ini akan dikembalikan kepadamu sekarang, tapi kau harus ingat untuk tidak pernah muncul di depan Miss Eveline lagi, atau kau akan menanggung konsekuensinya.” Pria dalam setelan jas itu memperingatkan.Jeremy mencibir ringan, “Tuanmu tidak berani menghadapiku secara langsung, jadi siapa kamu mau mengajariku bagaimana melakukan sesuatu?”“Kau…” Pria itu menyerah dan memelototi Jeremy dengan ekspresi jelek.“Berikan cincin itu padaku." Nada suara Jeremy dingin dan menekan.Melihat Jeremy mengulurkan tangan, pria itu tiba-tiba menyeringai. “Aku akan mengembalikan cincin ini padamu sekarang. Tangkap, Mr. Whitman.”Mendengar nada bicaranya, pria itu jelas orang jahat.Benar saja, pria itu sengaja melemparkan cincin itu tidak tepat ke telapak tangan Jeremy.Cincin itu tergelincir dari jari-jari Jeremy dan berguling ke lantai beton dengan sebuah bunyi dentingan.Pria itu terkekeh penuh kemenangan, masuk ke dalam mobil, dan pergi.Jeremy buru-buru berjongkok, mengulurkan
Gina, yang berdiri di pintu, melihat adegan itu dan hendak masuk ketika dia dihentikan oleh suaminya.“Jangan membuat lebih banyak masalah lagi. Apa kau benar-benar ingin putramu menjadi bujangan selama sisa hidupnya?”“Siapa bilang aku akan membuat masalah? Aku akan memberi tahu mereka kalau aku sekarang setuju dengan pernikahan ini, oke?”Suaminya terkejut. "Kamu setuju?"Gina hendak menjawab ketika dari sudut matanya, tiba-tiba dia melihat sekilas cahaya di ruangan itu, disusul dengan sorakan dan tepuk tangan dari dalam.Ava melepaskan diri dari pelukan Daniel. Dia terkejut menemukan Madeline dan Jeremy, kedua orangtuanya, dan bahkan Tom dan Maisie perlahan mendekati mereka sambil tersenyum gembira. Ava menatap kosong ke arah Madeline. Kemudian, dia akhirnya mengerti kalau mereka semua telah bekerja sama untuk mengatur ini.Hanya dia dan kedua orangtua Daniel yang tidak diberi tahu.Daniel sama sekali tidak pernah berpikir untuk meninggalkannya. Pria itu hanya menggunakan pendekatan
Setelah mendengar ucapan Ava, Gina perlahan berhenti.Dia tak pernah menyangka kalau di hati Ava masih tersimpan rasa hormat padanya.Ini benar-benar mengejutkannya.Namun, sesaat kemudian dia mendengar Madeline membela Ava. “Ava, kau menghormati mereka, tetapi apakah mereka pernah menghormatimu? Rasa hormat itu harus secara timbal balik.”“Tapi Danny akan selalu menjadi putra mereka. Jika Dan dan aku bersikeras untuk menikah, kedua orangtuanya tidak akan bahagia selama sisa hidup mereka,” kata Ava dengan desahan tak berdaya. "Aku benar-benar tidak ingin Dan terjebak di tengah masalah ini."“Tapi Ava…”“Maddie, jangan bujuk aku. Kau seharusnya sudah tahu pasti bahwa ketika kau benar-benar mencintai seseorang, kau tidak harus tinggal bersama orang itu. Selama orang yang kau cintai aman, sehat, dan bahagia, itu sudah cukup, bukan?”Senyum lega tersungging di wajah Ava seolah-olah dia sudah membuat keputusan akhir di dalam hatinya.Madeline ingin membujuk lagi, tapi sepertinya untuk saat
Kedua orangtua Daniel, yang diam-diam mengamati Ava dari kejauhan, berangsur-angsur menjadi semakin gelisah di dalam mobil.“Hmph, berani-beraninya dia bilang kalau dia punya hubungan yang mendalam dengan Dan? Ini sudah lama sekali dan dia masih tidak tahu ke mana Dan pergi,” keluh Gina sambil memutar kedua bola matanya.Ayah Daniel melirik Gina. “Jangan terlalu jahat. Saat ini, yang terpenting adalah menemukan Dan. Ava bukan orang jahat. Pada awalnya, kau tidak menyukai wanita itu karena dia tidak punya orangtua, uang, dan kekuasaan. Sekarang, kedua orangtuanya masih hidup dan sehat, ibunya kaya raya, dan ayahnya adalah seorang dokter spesialis dan profesor. Apa lagi yang membuatmu tidak puas? Apa kau benar-benar ingin putramu tetap melajang sepanjang hidupnya?”Gina tidak senang ketika suaminya mengeluh tentang dirinya.“Bukankah kamu juga awalnya keberatan? Aku akhirnya menyetujui hubungan mereka, tetapi ayahmu menolak untuk setuju untuk menyelamatkan reputasinya. Mengapa sekarang k
Setelah membaca pesan Daniel, Old Master Graham sangat marah hingga sepasang matanya terbuka lebar.'Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan dia kabur demi seorang perempuan?’‘Dia bahkan mengatakan bahwa jika dia tidak bisa menikahi perempuan itu, dia tidak akan menikah dengan siapa pun nanti?’Old Master Graham tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi.Namun, ketika memikirkannya lagi, dia masih merasa sedikit gugup.Jika Daniel benar-benar tidak menikah karena ini, bukankah ini akhir dari Keluarga Graham?‘Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi.’Setelah berlari keluar, Ava pergi mencari Daniel di semua tempat yang bisa dia pikirkan. Namun, setelah menghabiskan sepanjang pagi mencari pria itu, dia masih tidak bisa menemukan Daniel.Dia mencoba menelepon Daniel, dan meskipun panggilan itu tersambung, selalu tidak dijawab.Seiring berjalannya waktu, Ava merasa sangat lelah. Dia duduk di sebuah kursi di pinggir jalan dan memperhatikan jalan di mana orang-orang lalu lalang.
"Aku akan pulang sekarang juga!"Gina buru-buru berlari ke parkiran. Tiba-tiba, dia berbalik dan menghentikan Ava, yang akan mengikutinya.“Jangan ikuti aku! Kau tidak diterima di rumah kami.”Terlepas dari peringatan Gina, Ava tak bisa menahan dirinya untuk tidak mencari Daniel.Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa Daniel tiba-tiba memulangkan dirinya sendiri? Pria itu jelas-jelas koma di ranjang rumah sakit dan selama ini tidak sadarkan diri.Dalam perjalanan ke sana, Ava menelepon Daniel, tetapi Daniel tidak menjawab.Ava tidak tahu apakah Daniel membawa ponselnya, tetapi singkatnya, dia tidak bisa menghubungi pria itu.Dia sangat ingin berdiri di depan Daniel sekarang, tapi jalanan yang macet menghambatnya.“Lihat ini dan kau akan tahu apa yang terjadi.” Ayah Daniel terdengar seperti sedang mencela seseorang, lalu pria itu tampak menyerahkan sesuatu kepada Gina.Ava dengan cepat masuk sambil bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Daniel, tetapi begitu dia melangk
Untuk sementara waktu, Ava menatap bangsal yang kosong. Kemudian, dia kembali tersadar dan segera pergi mencari Daniel.Namun, setelah mencari-cari sebentar, Ava tidak bisa menemukan Daniel, dan itu membuatnya merasa sedikit gugup.Pada saat ini, Gina juga masuk.Dia melihat bangsal itu kosong, dan Daniel, yang seharusnya berbaring di ranjang rumah sakit, telah menghilang."Apa yang sedang terjadi? Di mana Dan? Apakah dokter membawa Dan pergi?” Gina menatap Ava dan bertanya dengan ekspresi tidak ramah di wajahnya.Ava sudah terbiasa dengan sikap Gina, jadi dia tidak mau repot-repot berdebat dengan Gina. Sebaliknya, dia menjawab, “Aku juga ingin tahu.”“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Kau datang sebelum aku.”“Dan sudah tidak ada di bangsal saat aku datang,” kata Ava dan berbalik. "Aku akan pergi ke ruang perawat dan bertanya pada mereka.""Tunggu."Gina meraih tangan Ava, wajahnya gelap.“Ava, dengar aku baik-baik. Dan telah banyak menderita dan beberapa kali terluka karenamu. Karen
Karena berpikir seperti itu, itu menunjukkan bahwa Julie adalah orang yang masuk akal."Lilly." Julie berjalan ke arah Lilian dan berjongkok, menyapanya dengan ramah. “Lilly, aku sangat menyukaimu. Kuharap dirimu bisa berbahagia setiap hari, dan kuharap kau segera bisa bicara.”Lilian adalah anak yang pengertian. Dia menyunggingkan seulas senyum manis dan mengangguk penuh semangat, menunjukkan bahwa dia menerima doa Julie.Julie berdiri dan menghadap Fabian. Saat ini, kekaguman di matanya makin bertambah dan kegigihannya yang sangat kuat sebelumnya telah banyak berkurang.Jika kita menyukai seseorang, kita tidak harus dengan keras kepala memperjuangkannya.Julie tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum pada Fabian.Fabian juga tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia membungkuk dan mengangkat Lilian ke dalam gendongannya. Sebelum berbalik, dia memberi Julie senyum ramah.“Miss Charles, kau masih bisa datang kepadaku jika kau membutuhkan bantuanku di masa yang akan datang. Lagi pula, aku
"Ya," kata Fabian terus terang.Julie mengira dirinya akan merasa malu karena hal ini, tetapi dia tak tahu mengapa dia masih merasa sangat santai. Meski begitu, dia tetap merasa sedikit malu.Agar Julie tidak merasa malu, Fabian tersenyum dan berkata, “Aku ingin membantumu keluar dari situasi itu, Miss Charles, tetapi aku tidak mau melewati batas. Aku juga tidak menyangka seseorang mengambil video dan mengunggahnya ke internet. Lilly dan aku telah membuatmu terlibat dalam banyak kesulitan. Aku benar-benar minta maaf mengenai itu.”Selesai mengatakan itu, Fabian mengambil jeda, lalu dengan lembut melirik Lilian."Tapi Miss Charles, yakinlah, tidak akan ada masalah seperti itu lagi di masa yang akan datang."Julie tertegun sejenak ketika mendengar kata-kata itu, dan entah kenapa dia merasakan rasa kehilangan yang kuat muncul dari lubuk hatinya.Dia menatap Fabian dengan curiga, dan tentu saja, kata-kata yang dia dengar selanjutnya membuatnya merasa menyesal."Miss Charles, aku telah mene
Adegan Mr. Martinez membuat keributan dan Fabian akhirnya datang bersama Lilian untuk menyelamatkan situasi direkam dan diposting di internet.Si pengunggah video masih sedikit berhati-hati dan telah menyensor penampakan Lilian, tetapi sosok dan wajah Fabian terlihat jelas di video.Patty sekilas mengenali orang dalam video itu sebagai Fabian.Setelah melihat komentar-komentar di bawah video, Patty semakin cemas."Julie, kok bisa-bisanya kamu jatuh cinta pada seorang ayah tunggal?"Julie mengerutkan kening. “Ya, aku tidak akan menyangkal. Aku memang naksir Mr. Johnson.”"Apa?"“Ck ck ck … Julie, apa kau benar-benar menyukai ayah tunggal itu?” Sorot mata Mrs. Gill sangat halus. “Seseorang telah menggali semua informasi mengenai pemuda itu, dan ternyata dia adalah adik Yorick. Dulu, Yorick menimbulkan segala macam masalah dan melakukan apa pun yang dia inginkan di Negara F. Kakak perempuannya, Lana, juga terkenal di lingkungan pergaulan kami.”"Apa? Dia adik Yorick dan Lana?” Patty bahka