Lelaki itu masih terus membawa Cinta dan meninggalkan bandara. Ini tidak bisa aku biarkan. Siapa dia? Lalu kenapa dia membawanya?Dalam pikiranku berkecamuk, tentang apa yang harus aku lakukan. Pertama-tama, aku harus kabur dari para penjaga bandara yang menuduhku menculik istriku sendiri. Aku membutuhkan ponsel untuk menghubungi Rahman.“Pak, I need ponsel,” kataku membuat dia menggeleng. “No!” jawabnya singkat.Wadew, bagaimana ini? Aku harus melarikan diri secepatnya. Pandanganku mengarah ke kanan dan kiri. Mereka masih memakan burger. Aku menelan saliva. Rasanya lapar sekali. Aku selama perjalanan hanya memakan makanan pesawat. Aku masih sangat lapar. Bagaimana tidak, lempengan perut rataku ini sangat panjang. Pasti aku akan cepat lapar. Jadi kangen masakan Ibu di rumah. Sayur asem sambal pete ikan asin. Duh, kriuk!Aku terus memutar otak, mencari cara cepat kabur. Aku ini cerdas. Pasti akan bisa melakukan apapun juga. Agus &he
Baca selengkapnya